Tidak terasa sudah enam bulan ARin kembali ke Indonesia. Hubunganku dengannya baik - baik saja. Meskipun tidak bisa bertemu kami masih komunikasi dengan baik. Entah itu melalui panggilan telpon biasa, Video Call, Pesan ataupun e-mail. Setiap satu bulan sekali kami saling mengirim foto masing - masing. Seperti siang ini. Aku mem-Video Call -nya ke laptop. Aku tahu sekarang sedang jam istirahat kuliahnya. Jadi aku yakin dia bisa menjawabku. 'Wae ??'. Dia menopang wajahnya dengan kedua tangannya. Sangat imut dan menggemaskan. Aku terkekeh melihatnya yang sekarang memakai kacamata. 'Bagaimana kuliahmu ?? Menyenangkan ?? Kau tidak genit pada namja disana kan ??'. Dia memutar bola matanya bosan. 'Apa kau tidak ada pertanyaan lain ?? Bagaimana keadaanku ?? Apakah aku sudah makan ?? Apa aku merindukanmu ?? Kenapa setiap kita bervideocall kau selalu bertanya hal itu ?? Aku bosan mendengarnya'. Protesnya. 'Untuk apa aku bertanya. Aku tahu jawabanya pasti 'LEE ARIN SANGAT MERINDUKAN CHAE HO CHEOL DAN INGIN BERTEMU DENGANKU. Benarkan ??'. *BLUSHH* Rona merah bersemu di kedua pipinya. 'Berhenti menggodaku. Aku masih di kampus'. Omelnya. Aku tertawa penuh kemenangan. 'Rin ...' Panggil teman satu kampusnya. 'Tunggu sebentar. Temanku memanggilku'. Ucapnya padaku. 'Nugu ?? Yeoja ?? Namja ??'. 'Yeoja'. Tukasnya. Aku mendengar dia sedang berbicara bahasa Indonesia. 'Kamu lagi ngapain ??'. Tanya Ayu yang datang bersama Febe. 'Ini lagi videocall-an sama temen dari Korea. BTW ada apa ??'. Tanyanya balik. 'Gak ada apa - apa. Cuma mau ngajak makan siang bareng. Kamu mau gak ??'. Tawar Febe. 'Boleh ... Boleh ... Ya udah kita makan disini aja. Kebetulan bangku lain pada penuh tuh'. Tawarnya. Sekarang aku bisa melihat kedua temannya dari ponselku. 'HoCheol - aaa ... Kenalkan ini teman ku yang kanan namanya Ayu dan sebelah kiriku namanya Febe. Temen - temen ini HoCheol'. 'Hi ... I'm Ayu and I'm Febe. Nice to meet you'. Sapa Ayu dan Febe. 'Are You Arin's Boyfriend ??'. Tanya Febe. 'I'm HoCheol Chae. Yes you right. I'm ARin's Boyfriend. Nice to meet you too'. Balasku ramah. 'Rin, cowokmu ganteng banget. Bukannya dia itu salah satu final Boys24 itu ya ??'. Bisik Febe, Arin mengangguk. 'Wah !!! Daebakk !! Kamu pacaran sama artis !!'. Pekik Febe. 'Yaa... ssttttt ... Pelan - pelan. Entar ada yang denger'. Semua mata tertuju pada Arin. 'Biarin aja mereka denger. Biar mereka tahu kalau kamu tuh lebih baik dari mereka. Buktinya artis aja jatuh cinta ama kamu'. Ujar Febe semakin mengencangkan suaranya. Aku terkekeh melihat ekspresi Arin yang telihat panik. Meski aku tidak mengerti apa yang mereka katakan. Tapi aku tahu jika ekpresi ARin seperti itu, itu berarti ada kaitannya dengan hubungan kami. ARin pernah bercerita padaku kalau dikampusnya sekarang tidak ada yang tahu kalau kami berpacaran. 'Febe bener Rin. Biarin aja grup MuPet (Mulut Petasan) itu tahu. Biar mereka itu gak gangguin kamu lagi'. Sambung Ayu. Arin menatap kearahku. 'Eotteokae ??'. Lirihnya. Melihatnya seperti ini aku jadi merasa sakit. 'Gwaenchana. Bersikaplah seperti biasa. Hmmmm ...'. Aku menasihatinya. Perlu kalian ketahui meski usianya satu tahun diatasku tapi jika situasinya seperti sekarang dia cenderung seperti anak kecil. 'Huffft... Arraseo. Kalau begitu aku tutup dulu sebelum orang - orang gila itu menyerangku'. Ucapnya. 'Arraseo. Jaga dirimu baik - baik. Jangan terlalu stress. Istirahat yang cukup. Makan teratur. Dan cepatlah kembali. Aku sangat merindukanmu'. Ucapku panjang lebar. 'Arraseo.. Arraseo...'. Dia menangguk. 'Saranghae'. Ucapku. 'Nado Saranghae'. Balasnya. Kami saling memberi Kiss Sign sebelum menutup sambungan videocall.
Jika melihatnya seperti itu ingin rasanya aku menyusulnya ke Indonesia. Tapi tidak ada yang bisa aku lakukan selain terus berharap agar tuhan mau mengembalikkannya padaku bagaimanapun caranya. Aku benar - benar merindukannya. Aku berjanji akan lebih memperhatikannya dan membuatnya bahagia agar dia tidak lagi pergi meninggalkanku seperti sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lee ARin - Chae HoCheol
Fanfiction'Aku hanya ingin mengatakan kalau aku sangat mencintainya' - HoCher