"SICK"

16 0 0
                                        

Ah-choo~

Ah-choo~

Ah-choo~

Gadis berkulit putih ini sedang berbaring di balik selimut tebalnya. Kepalanya berdenyut keras. Wajahnya pucat ditambah hidungnya memerah karena flu. Nafasnya sesak karena hidungnya tersumbat. Kegiatan tidurnya terganggu saat benda persegi kecil yang diletakkannya di nakas bergetar. Sebuah sambungan video call diterima atas nama Mousie. Dengan cepat dia geser ikon jawab. Wajah cemas langsung muncul saat video call itu tersambung.

"Hey are you getting sick honey ??". Pria itu bertanya penuh kecemasan.

Ah-choo~

Ah-choo~

"Tidak. Aku baik - baik saja. Hanya flu biasa". Gadis itu menjawab dengan suara sumbangnya.

"Kau bermain air hujan lagi ??". Tebakkan pria itu mendapat anggukan dari gadisnya.

Ah-choo~

"Kau tahu ..."

Ah-choo~

"Kau tahu aku suka hujan".

Ah-choo~

"Ya aku tahu kau suka hujan. Tapi bukan berarti kau bisa hujan - hujanan seperti itu. Lihat sekarang kau jadi terkenal flu". Omel Hocheol.

"Maaf. Aku tidak akan mengulanginya lagi". Gadis itu berucap pasrah.

Ah-choo~

Dia mengerti kenapa Hocheol marah. Ini juga kesalahannya sendiri. Wajar saja jika pria kelahiran 8 November 1997 itu marah. Karena selama ini Hocheol memang tidak pernah mengijinkan dia bermain air hujan meski gadis itu merengek sekalipun.

Ah-choo~

Ah-choo~

Ah-choo~

Ah-choo~

"I MISS YOU DEAR". Lirih Arin.

"I MISS YOU MORE BABY". Hocheol menjawab.

Mereka terdiam satu sama lain. Tidak ada percakapan, hanya ada tatapan penuh kerinduan yang di berikan.

"Dear, Bagaimana kabarmu ?? Aku dengar kau sempat cidera ?? Bagaimana itu bisa terjadi ??". Pertanyaan Arin melepaskan keheningan.

Pria yang ditanya tidak menjawab. Hanya memberikan senyuman manis. Senyuman yang sangat disukai Arin dan yang sangat dia rindukan juga. Senyuman yang sulit dia lihat beberapa bulan terakhir.

"Aku baik - baik saja. Itu bukan cidera berat sweety". Bohong Hocheol.

Kenyataannya karena cidera di pergelangan kaki kirinya itu dia harus absen dari jadwal grupnya untuk beberapa hari. Tapi dia tidak ingin mengatakan semuanya pada gadis manis itu dan membuat gadisnya semakin khawatir dan sedih.

"Dear kau tidak bohong kan ??". Ragu gadis itu.

"Untuk apa aku berbohong ?? Kau lihat sendiri aku baik - baik saja kan ??". Pria itu tersenyum manis di akhir ucapannya.

"Syukurlah kalau kau baik - baik saja. Sshhh~" Arin menghentikan kalimatnya.

Kepalanya kembali berdenyut dengan rasa sakit 2x lebih terasa dari sebelumnya. Susah payah dia bangun.

"Kau baik - baik saja ??". Pria manis itu semakin cemas.

Arin tersenyum saat tangan kanannya memijat pelipisnya. Pria itu merutuki dirinya sendiri. Ini yang kesekian kalinya gadis itu sakit dan Hocheol tidak ada disampingnya. Semua orang yakin jika pria itu memiliki kekuatan teleportasi, maka sudah bisa dipastikan dia akan menemui kekasihnya itu.

"Kau butuh istirahat. Lebih baik kau tidur. Jangan lupa minum obatnya. Besok kita sambung lagi video callnya. Get Well Soon Sweetheart".

Kali ini Hocheol harus merelakan waktu video call mereka yang singkat berakhir lebih cepat dari biasanya. Melihat kondisi Arin, dia tidak bisa bersikap egois. Gadis itu butuh waktu lebih untuk istirahatnya. Yang terpenting rasa rindunya sedikit terobati dengan melihat wajah cantik gadis itu.

Lee ARin - Chae HoCheolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang