Please Comeback To Me

10 1 0
                                    

Malam ini cuaca sedang tidak bersahabat. Hujan deras membasahi seluruh kota. Membuat gadis bermata sipit itu mengeratkan jaket yang dia pakai untuk menghilangkan rasa dingin di tubuhnya. Ujian EXAM siang  hari ini sangat melelahkan buatnya. Belum Senin besok dia masih harus menjalani tes TOEIC yang dia ikuti. Gadis itu meletakkan kepalanya di atas meja belajarnya. Sampai akhirnya kepalanya kembali mendongah seiring dengan ponselnya yang berdering. Sebuah video masuk atas nama HoCher. Dengan cepat gadis itu menjawab 'Kenapa baru menghubungiku sekarang ?? Kau tahu kemarin aku menunggu telpon darimu seharian penuh. Untung SangMin oppa menelpon jika tidak aku sangat kebosanan di rumah'. Protesnya pada laki - laki yang berstatus sebagai kekasihnya itu. 'Kau merindukanku ??'. Satu pertanyaan sukses membuat ARin naik darah. 'Pertanyaan konyol macam apa itu ?? Tentu saja aku merindukanmu'. 'Kalau benar kau merindukanku buktikan. Kembalilah ke Korea saat Natal nanti'. ARin tercekat. Lidahnya kelu. Kenapa kekasihnya mengucapkan hal yang sama dengan kakaknya kemarin ?? Apa yang harus dia katakan ?? Dia belum mendapat persetujuan dari ketua panitia CNY Party Together untuk tidak ikut acara itu. Dia tidak bisa menyakiti hati HoCher seperti dia menyakiti hati SangMin kemarin. 'Aku tidak bisa berjanji. Tapi aku akan berusaha agar bisa kembali ke Korea'. Lirih gadis itu. 'Itu berarti tidak ada kepastian kau akan ke Korea. Baiklah jika kau memang tidak bisa ke Korea. Aku tidak akan memaksamu lagi. Semoga harimu menyenangkan. Jangan khawatirkan kami. Jaga dirimu baik - baik. Maaf aku sudah mengganggumu'. Ujar HoCher . 'HoCheol - aa tunggu dulu. Dengarkan dulu. Aku ingin sangat ingin ke Korea. Aku sedang berusaha meminta izin pada ketua panitia. Tolong kau jangan seperti ini. Ini sangat menyakitkan buatku'. Gadis itu menitihkan airmatanya lagi membuat sang pria tidak tega dan merasa bersalah. 'Mianhae. Aku sudah membuatmu menangis dan merasa tertekan. Aku hanya ingin menghabiskan setiap malam pergantian tahun denganmu'. Sesal HoCheol. 'Aku tahu. Karena aku juga merasakannya. Bahkan aku ingin merayakan setiap malam spesial denganmu'. Terang ARin. Gadis itu menghapus bekas airmatanya. 'Baiklah. Sudah malam. Kau harus istirahat. Aku yakin kau masih belum sembuh total. Jika kau sudah mendapat kepastian bisa datang ke Korea atau tidak segera hubungi aku. Jalja'. Gadis itu hanya mengangguk. Setelah mencarge ponselnya ARin berjalan menuju dapur untuk mengisi perut yang kosong dari tadi. Kebiasaan ARin setelah menangis adalah dia akan merasa lapar dan langsung menghabiskan seluruh stock makanan di kulkas rumahnya.

Lee ARin - Chae HoCheolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang