Tres [ 'tiga]

1.1K 201 16
                                    

____________________________

Catocala Promisa
Tres [ 'tiga ]

Jung Hoseok
Jeon Jungkook
Kim Taehyung

_______________________________

.
.
.



Jungkook menatap cemas tubuh Hoseok yang tertidur di ranjang pasien. Di punggung tangan kanannya tersemat jarum infus. Informasi terakhir yang Taehyung dapatkan dari dokter yang merawat  Hoseok adalah keadaanya yang sudah semakin melemah. Hoseok membuka mata perlahan saat merasa ada orang di ruangannya. Dan ia tak dapat menyembunyikan keterkejutannya saat melihat Jungkook berdiri di balik punggung Taehyung menatapnya dengan air mata yang siap jatuh dari pelupuk matanya.


Hoseok awalnya kecewa Taehyung tak mau mendengarkan permohonannya untuk tak membawa Jungkook. Tapi melihat Jungkook seperti udara yang benar-benar ia butuhkan selama ini. Ia merasa benar- benar bernafas. Merasa hausnya hilang. Merasa penyakit yang menggerogoti tubuhnya seolah hanya scenario drama. Dan saat Taehyung menuntun Jungkook agar mendekat ke arah Hoseok, Hoseok tahu yang paling ingin ia lihat di saat terakhir dalam hidupnya bukanlah dokter ber jas putih, bukan perawat yang hampir tiap jam datang mengecek keadaannya. Bukan pula Taehyung sahabat terbaiknya. Tapi Jungkook. Wajah Jungkook yang paling ingin ia lihat hingga matanya tak dapat lagi terbuka.


Taehyung meninggalkan Jungkook dalam ruangan Hoseok. Ia lebih memilih menunggu di mobil. Membiarkan hatinya mengatainya bodoh karena mempertemukan mereka. Tapi melihat bagaimana Hoseok menatap Jungkook, Taehyung tahu ia melakukan hal yang benar. Taehyung tak peduli kalau ia sampai jatuh untuk kedua kalinya.


Hoseok tak melepas jemari Jungkook yang berada dalam genggamannya. Tangan lembut yang selalu ia genggam kemanapun mereka pergi, dulu. Lalu ia menemukan cincin emas putih yang melingkar di jari manis Jungkook. Jungkook hanya menunduk saat Hoseok mengusap cincinnya. “Apa Taehyung memperlakukanmu dengan baik?”


“Iya. Dia sangat baik hyung.”

“Dia..pasti lebih baik dariku.” Hoseok tak melepas tatapanya dari cincin itu.


Satu jam kemudian Jungkook keluar dari kamar Hoseok. Jungkook duduk di bangku yang berjejer di depan kamar Hoseok. Kepalanya bersandar pada dinding di belakangnya dan ia memejamkan matanya. Heningnya lobi rumah sakit menyeretnya ke hal-hal yang terlupakan begitu saja. Jungkook tersenyum getir. Benar bahwa kenyataan yang baru saja menghantam logikanya membuatnya kembali ke dalam pusara kebodohannya. Jungkook mengangkat tangan kanannya dan melihat cincin emas putih itu yang bertengger manis di jarinya. Jungkook tersenyum masam. Sekali lagi kenyataan menyeretnya jatuh dan ia kembali tersungkur. Ada rasa sedang bercabang dalam hatinya.


Jungkook mengintip dari kaca mobil dan tak menemukan Taehyung di bangku depan. Dan saat Jungkook membuka pintu belakang, ia melihat Taehyung tertidur dengan posisi duduk. Melipat lengannya di depan dada dan wajahnya menunduk. Laki-laki bersurai kecoklatan itu bernafas dengan teratur dan tak terusik saat Jungkook duduk di sebelahya dan menyenderkan kepalanya di bahu Taehyung.  Taehyung terbangun saat Jungkook memanggil namanya.

“Hmm Jungkook, kau sudah kembali. Bagaimana Hoseok?” Taehyung membetulkan posisi duduknya membuat Jungkook yang bersandar di bahunya sedikit tak rela. Dan Taehyung kembali duduk bersandar agar Jungkook kembali bersandar pada bahunya. Jungkook bahkan meraih dan menggenggam jemari Taehyung dan mengusap cincin putih di jari manis Taehyung. Cincin yang sama dengan milik Jungkook. Cincin pernikahan mereka.

Catocala Promissa [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang