PYU 11

459 43 0
                                    

Naomi's POV
Setelah menutup telpon aku segera berjalan keluar kamar. Tapi sebelum aku sempurna menutup pintu samar samar aku mendengar farish berkata,

"Mulai besok kau hanya boleh memakai rok. Aku tak suka perempuan memakai celana"

Hari hariku pasti akan semakin melelahkan.

Naomi's POV End

******

Berbeda dengan keseharian naomi yang mungkin akan melelahkan. Di Jakarta, Kinal begitu menikmati kesehariannya.

Kinal's POV

Pagi pagi aku sudah terbangun. Bukan karna jadwal sekolah yang mengharuskanku untuk bangun pagi.

Kemarin aku sudah berjanji dengan teman teman dan tentunya ketua kelas bak bidadari tersebut untuk latihan bersama.

Aku memutuskan untuk latihan dari pagi agar tak banyak membutuhkan hari untuk latihan.

Ya sebenarnya aku sangat ingin lebih banyak hari untuk latihan agar lebih dekat dengan ketua kelas 10-1 itu.

Tapi ya aku masih sadar diri teman temanku banyak kegiatan lainnya.

Kini aku sedang menunggu kedatangan mereka. Sesuai janji, kami akan latihan di rumahku hari ini.

Tebak siapa yang datang pertama? Tentu si Shania dari kelompok ve, anak yang terkenal sangat rajin padahal baru kali pertama dia kerumahku dan bahkan ia datang 20 menit lebih awal dari waktu yang dijanjikan.

Kedua tentu saja jessica. Oh tentu yang ku maksud bukanlah jessica veranda melainkan jessica negatif. Ya kalian taulah namanya.

Ia datang bersama beby. Aku bingung bukankah saudaranya itu ve kenapa ia malah datang bersama beby?

Ah tak begitu penting untuk dipikirkan. Yang pasti, jeje dan beby masuk ke rumahku sambil mengejek satu sama lain. Ya itu memang kebiasaan mereka.

"eh jenong! Lo sih kerajinan! Kita tuh janjian masih 10 menit lagi tau!" Gerutu jeje pada beby

Beby yang tak terima membalas perkataan jeje.

"eh burung soak!"

"heh apa lu kata?"

"Burung soak! Kenapa? Lu gak suka?"

"lu denger baik baik nih ye. Gue takut jenong lo makan tempat sampai gak ada ruang buat lo mengingat sesuatu."

"Apa lo bilang?!"

"Jenong! Ngapa? Masalah?"

"Lo resek ya!"

"Lo duluan ya! Gue itu penyuka angry bird bukan burung soak!"

"loh sekarang lu pikir ya. Coba buka game angry bird lu. Tu burung soak kan gak bisa terbang yang bener? Buktinya nabrakkin tiang mulu!"

"Itumah elu aja gak bisa maininnya!"

"Dasar anak anak bodoh" Celetuk shania yang kesal dengan keributan tak jelas mereka.

"wowoow jangan mentang mentang lu anak 10-1 ya anak pinter makanya ngatain kita bodoh!" Gerutu jeje pada shania.

Aku yang mendengarnya semakin pusing saja.

"Sekarang gini ya, ngapain kalian masalahin angry bird yang jelas jelas cuman game" Ucap shania dengan wajah datarnya

"lu denger ya tante!" Bentak boby yang tidak terima perkataan shania.

Menurutnya dan jeje ini adalah hal yang penting. Bahkan lebih penting dari urusan presiden sekalipun.

Masalah ini harus diselesaikan sampai tuntas. Ya setidaknya itulah yang selalu mereka lakukan jika sedang berdebat masalah sepele sekalipun.

"What?! Lo bilang apa tadi?!"

Kini kulihat wajah shania memerah. Aku paham sekarang. Ia sangat tak suka disebut tante. Ya siapa juga ya yang mau dipanggil tante di umur belasan.l

"Tante!! Makanya jangan kebanyakkan dengerin rumus sampai bahasa indonesia lu gak paham" Kini gantian jeje yang bersuara.

Aku hanya bisa memijat pelipisku. Belum mulai saja sudah ribut seperti ini.

"Kalian berdua minta dibunuh ya!" Teriak shania yang emosinya sudah sampai di puncak.

"Lah kita mah jujur ye! Lagi lu denger nih ya. Angry bird itu separuh jiwa gue! Gak ada yang boleh nyakitin!" Bela jeje sambil melirik beby meminta bantuan untuk di bela.

Bukannya membantu, beby malah melirikku. Ya. Aku sangat paham. Sekarang saatnya aku bergerak untuk menghentikan semuanya.

"Woey udah wey! Gue pemeran utamanya! Jangan ambil jatah gue!" Teriakku membuat ketiganya terdiam.

Akhirnya mereka semua pun terdiam. Baru sesaat mereka terdiam tiba tiba terdengar suara bising dari bajay milik nabilah.

Ya nabilah datang menggunakan bajay bersama gaby.

"Berduaan mulu lo" Celetukku saat mereka sudah turun dari bajaynya.

Kulihat nabilah memasang wajah betenya lebih parah dari saat tadi tiba.

"noh si ayam aja yang ngikutin gue mulu" Gerutu nabilah sambil mengerucutkan bibirnya.

Sumpah. Dia sangat amat tak cocok.

"ih nabil kok gitu sih. Kan mami gaby yang nyuruh"

Kini kulihat gantian gaby yang mengerucutkan bibirnya. Oh sungguh pasangan macam apakah mereka?

"Terserahlah males debat gue sama lau." Ucap nabilah kesal sambil membuang muka.

Aku akhirnya tak bisa menahan ketawa. Tingkah mereka sangatlah lucu.

Kemudian, datanglah sendy dan dena dengan bernyanyi dangdut diiringi sonia yang hanya ikutan menari.

Memang orang orang yang absurd. Hanya bidadarilah yang akan menyelamatkan kami dari cap kelompok absurd.

Tapi kemana dia? Apakah dia nyasar? Atau sayapnya hilang?

Ah sebaiknya ku suruh shania menghubunginya.

Baru aku ingin menyuruh shania untuk menghubungi ve, ternyata ia sudah tiba di depan pintu rumahku.

"Maaf aku telat. Tadi ada sedikit masalah jadi harus diselesaikan dulu." Ucap ve

Tak ada yang marah. Apalagi aku. Aku hanya terdiam terpaku menatap kecantikannya.

Tubuhnya semakin indah tanpa balutan seragam.

Tiba tiba ve menyadarkanku dari lamunan.

Aku yang kaget langsung menjadi gugup. Aku segera mengalihkan kegugupanku dengan mengajak mereka latihan dance bersama.

Banyak waktu yang kami habiskan untuk latihan. Lelah? Tentu kami rasakan.

Hingga matahari tenggelam, latihan kami terus saja berlanjut.

Aku hanya menikmati kelelahanku diiringi wajah indah sang bidadari.

Malam menjelang. Anak anak sudah berpamitan pulang dan menyisakan aku dengan ve.

Kami mengobrol ringan sebentar hingga kami merasa cocok satu sama lain.

Dia sangat membuatku nyaman hingga kami lupa malam semakin larut.

Ia pulang di bawah cahaya bulan yang menyinari wajahnya. Menutup hari indahku dengan pemandangan yang indah.

Tbc

Halo semua.

Maaf jika ceritanya terlalu diburu buru.

Jadi, untuk cerita kedekatan kinal dan ve serta saat mereka jadian saya skip ya.

Karena memang fokus judulnya saat mereka sudah pacaran..

Disini saya hanya ingin memberitahu saat awal mereka bisa bertemu. Selanjutnya mungkin akan dijelaskan saat flashback saja..

Mohon pengertiannya dan terimakasih :)

Salam,

NaDhi~❤

Pengganti Yang Utama✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang