PYU 1

2K 116 12
                                    

Sebuah cahaya yang tersembunyi dibalik kain biru yang menyejukkan hati sesekali mengintip dibalik celah kain yang terbuka.

Seorang lelaki kecil terlihat sibuk bergerak kesana kemari. Bukan karena ia terusik oleh terangnya cahaya tetapi karena memang seperti itulah cara ia tidur.

Saat alam tidurnya memutar film yang sangat indah baginya sudah mencapai titik puncak kesenangan, tiba tiba matanya terpaksa harus mengerjap. Tidurnya terusik oleh cahaya yang lebih terang dibalik kotak kayu yang sejurus dengan arah tidurnya.

Ia perlahan membuka kedua matanya dan melihat perempuan kecil mengintip dibalik pintu layaknya cahaya indah yang mengintip dari celah jendela.

"Kamu siapa?!" Tanya lelaki kecil itu yang kaget karena kehadiran perempuan lain selain mamanya.

"A-aku"

Belum sempat perempuan itu menjawab tiba tiba datang seorang wanita yang mungkin umurnya setara dengan mama lelaki kecil tersebut.

Dibalik tubuhnya muncul mama dari lelaki kecil itu.

Mama dari lelaki kecil tersebut mendekati dan mengusap si lelaki kecil.

"Kinal, dia bibi Mutia. Dia yang akan merawat dan menjagamu serta merawat rumah ini. Kalau disebelahnya pak Pras dia suami bi Muti sekaligus supir kamu" Ucap Mama kinal.

Kinal mengangguk tanda mengerti lalu matanya beralih memandang perempuan kecil yang tadi mengintip.

"Kalau itu siapa?" Tanya kinal.

"Oh, dia Naomi. Anak dari Pak Pras dan Bi Muti." Jawab mama kinal.

"Halo" Sapa kinal.

Perempuan kecil itu tetap tak bergeming dan masih bersembunyi dibalik tubuh ibunya.

Tubuhnya gemetar. Membuat semua orang disekitarnya khawatir. Namun, tiba tiba terdengar suara tawa dari bibir indahnya..

"Kamu kenapa ketawa?" Tanya kinal bingung sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal sama sekali.

"Tadi aku disuruh bangunin kamu. Aku kira aku salah masuk kamar. Habis kamu tidur gak kayak manusia. Kepala dimana badan dimana kaki dimana hihi" Ucap perempuan kecil itu yang tak lain adalah Naomi.

Kinal yang mendengar itu langsung cemberut.

"Ups maaf. Apa aku kelewatan? Aku minta maaf ya. Kata ibuku kita harus selalu sopan pada siapapun. Maaf jika aku tak sopan padamu." Ucap naomi sambil merunduk.

"Oke tak apa." Balas kinal seadanya karena masih merasa kesal.

"Sebelumnya, siapa nama panjangmu?" Tanya kinal.

"Shinta Naomi Prasetya" Jawab naomi.

"Kalau kamu?" Tanyanya balik.

"Kinal. Prince Kinal Terganteng diseluruh dunia." Jawab kinal dengan menyisir rambut bagian depannya ke belakang menggunakan jarinya.

Plok.

Kinal meringis kesakitan karena kepalanya di pukul oleh mamanya.

"Sakit tau mah!" Gerutu kinal.

"Lagi kamu sok kegantengan banget sih? Masih kecil udah genit!" Ucap mama kinal.

"Mama nih yah gak bisa apa liat anaknya dipuja puja sama cewek secantik dedek naomi tersayang" Ujar kinal.

"Kinal! Belajar darimana kamu kata kata seperti itu?!" Bentak mama kinal sambil menatapnya tajam.

"jelaslah dari papa ganteng." jawab kinal enteng.

"PAPAAA!!!!!!!" Teriak mama kinal.

Kinal hanya cengengesan melihat mamanya pergi sambil bersiap menerkam dan melahap habis suaminya tersebut.

Sementara itu, bi muti dan pak pras pergi menyusul nyonya rumahnya tersebut.

Tinggalah kini naomi bersama kinal berdua.

"Sini" Ujar kinal sambil menepuk kasur disampingnya yang masih kosong.

Naomi yang masih polos berjalan perlahan mengikuti perkataan kinal dan duduk dikasur yang ditepuk kinal.

Dengan gerakan cepat kinal menyambar naomi bagai kilat dan menjadikannya guling untuk melanjutkan tidurnya.

Sementara kinal sudah mendengkur dengan nikmat nan indah, semburat kemerahan muncul dipipi naomi diiringi rasa panas yang menjalar hingga ke hati.

Sungguh.

Anak kecil yang sudah tak polos lagi.

Maafkan saya.

Tiba tiba mama kinal datang kembali dan langsung menjewer telinga kinal.

"Adododoh sakit tau!" Bentak kinal.

"Tau lah! Kamu pikir mama bodoh sampai yang begitu saja tidak tau?" Geram mama kinal.

Kinal perlahan melihat siapa yang sedang menjewernya dan langsung menunjukkan cengiran yang menjadi senjata pamungkasnya.

"Belajar darimana kamu hah tidur begitu?!" Tanya mama kinal.

"Dari papa kan" Jawab kinal kali ini disertai tawa yang ditahan hingga sedikit lagi akan menjadi angin yang keluar dari arah belakang bagian tubuhnya.

"PAPAAA!!!!!"

Tbc

Salam,

NaDhi~❤️

Pengganti Yang Utama✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang