My Freedom

1.3K 77 3
                                    

Tak ada yang bisa menghentikan amarah Ratu Lucifer Lenvers. Suasana kerajaan sedang gusar akan keputusan yang terpaksa untuk diberikan pada malaikat pembangkang ini yang dulunya paling dibanggakan di antara keturunan lainnya.

BRUAAKK ...

Seketika tubuh Granvo terpental jauh dari hadapan Sang Ratu. Inilah bagaimana amarah Ratu saat mencapai puncaknya. Dia tak peduli sekalipun Granvo adalah keturunan ke lima darinya, yaitu keturunan dari Lucifer Lenvers.

"Aku tak peduli ! Aku hanya butuh kebebasan !! Selama ini tugas dan perang antar malaikat dan iblis selalu kau limpahkan padaku."

"Bodohnya kau dilabui pikiran konyolmu itu. Bukankah itu memang sudah tugasmu ? Tak sadarkah kau ini dari keturunan dan bangsa mana ? Sungguh menjijikan memiliki keturunan sepertimu. Ahahaha... bagaimana bisa dulu aku  yang paling membanggakan segala hal pa---"

Suara Ratu Lucifer seketika terhenti saat dia merasakan suatu hentakan hebat yang menyerang dirinya hingga hentakan itu mampu membuat Ratu Lucifer tak berkutik.

Suara Granvo yang menggelegar penuh amarah.

"Cukup Ratu !!" bentak Granvo hingga menghentikan perkataan Ratunya itu.

"Kau tak perlu bangga padaku. Inilah jadinya jika kau terus bangga pada keturunanmu yang menjijikan ini. Dan .... bukankah ada peraturan, selalu ada pelanggaran."

Apa yang ada dalam diri malaikat ini ? Granvo yang dulunya taat akan segala hal yang berkaitan dengan kerajaan ini, sekarang Granvo tak menunjukan sosok Granvo Sang Malaikat yang dianggap sebagai pewaris tahta kerajaan Lucifer. Benar. Ada peraturan, ada pelanggaran. Selama ini di kerajaan Lucifer belum ada yang melanggar.

"Kep --" belum sempat Ratu menuntaskan ucapannya, hanya dengan sekelebat kedipan mata, Granvo sudah ada di belakang Ratu Lucifer.

"Hei Ratu, menurutku melanggar itu hal yang menarik."

Bisik Granvo tepat di telinga Ratu Lucifer.

Mendengar ucapan itu, Ratu Lucifer semakin meledakkan amarahnya kepada Granvo. Setelah itu, Granvo segera sedikit menjauh dari Sang Ratu. Dia semakin membenci Granvo atas pelanggaran berat yang dengan sengaja Granvo lakukan.

Lalu, ditolehnya Granvo yang masih berdiri di belakang Ratu dengan tatapan penuh kebencian.

"Baiklah Granvo, sia-sia aku mengeluarkan kekuatanku untuk menghabisimu. Toh, kau akan tetap kokoh atas pendirian konyolmu itu. Dan telah kuputuskan, kau harus segera angkat kaki dari kerajaan suciku ini."

"Dengan senang hati RATU LUCIFER. Dan perlu kau ingat, aku melanggar peraturan ini karena sengaja. Aku bisa mendapatkan kebebasanku sendiri tanpa harus kau beri."

Balas Granvo dengan penuh penekanan.

"Silahkan. Kau hanya punya 2 pilihan. Dunia manusia atau mati ? Ahaha... mungkin kau memilih mati."

Pertanyaan Ratu disambut oleh tawa Granvo yang menggelegar. Tanpa Granvo tanya pun, dia sudah mengetahui apa yang akan dikatakan Ratu. Karena sudah tercatat dalam buku malaikat mengenai aturan serta hukuman. Kali ini Granvo sengaja melanggar aturan yang tak tanggung-tanggung sanksinya.

"Tak perlu payah-payah kau mengatakan itu LUCIFER. Aku sudah lebih dulu membacanya di buku malaikat. Maka dari itu kupilih aturan ini yang kulanggar karena aku tertarik pada hukumannya."

Sungguh tawa sinisnya ini penuh makna. Tawa Granvo seakan-akan berkata merendahkan Ratu yang amat berkuasa ini. Tunggu.... kali ini Granvo memanggilnya tanpa embel-embel RATU. Sikap Granvo ini memancing kemarahan Ratu yang tadinya sudah mulai reda. Bak api yang disiram bensin. Tanpa ba bi bu lagi Ratu menghempaskan kekuatannya ke arah Granvo.

BLAAMM ...

Meleset.

Serangan Ratu kalah cepat dengan teleportasi Granvo. Granvo melayang  kurang lebih 10 meter tepat ada di atas kepala Ratu dengan sayapnya yang kokoh diselimuti cahaya biru keunguan.

Granvo dengan santainya memberikan senyum miringnya kepada sang lawan. Entah apa arti senyuman itu. Merendahkan ? Ya, sudah pasti.

"Wahai para pengikutku  yang ada di kerajaan ini. Berhentilah kalian menjadi pengikutku. Aku akan segera hidup di dunia baru, DUNIA MANUSIA. Kuserahkan kekuasaanku kepada keturunan ke enam. Garwin Lenvers ... pimpinlah pengikutku sebagaimana kau memimpin para prajuritmu. Dan kukatan sekali lagi. AKU BUKAN LAGI BAGIAN DARI KALIAN."

Itulah kata-kata Granvo yang dia ucapakan, meskipun saat ini dia sedang dalam posisi melayang dengan sayapnya yang terbentang tepat di atas Ratu Lucifer yang sedari tadi membungkam mulutnya dengan perasaan yang masih di selimuti kemarahan. Mendengar ucapan Granvo seperti itu membuat hatinya semakin berkecamuk ingin memusnahkan saja malaikat yang satu ini.

Dasar malaikat tak tau diri !!

Batinnya seakan-akan dia bertarung sendiri dengan dirinya yang tak mampu menahan turunannya untuk kembali ke ajarannya.

Sontak semua malaikat penghuni kerajaan kaget akan keputusan yang diambil Granvo. Tak lain halnya dengan Garwin, dia juga merasa kaget yang luar biasa. Bagaimana bisa Granvo memilih dirinya sebagai pemimpin pengikutnya nanti. Mustahil. Karena prajurit yang dipimpin Granvo adalah malaikat yang sangat kuat jadi Garwin tak sanggup memimpin  yang jauh lebih tangguh darinya. Tapi mau tidak mau itu tak kan berpengaruh terhadap Granvo. Menyebabkan Garwin terpaksa harus menerimanya.

Garwin yang sedari tadi mematung mendengar ucapan Granvo, terpaksa Garwin mengangguk. Sebab jika tidak, mungkin bisa saja Granvo bertindak lebih keras.

"Baiklah Granvo. Kuterima prajuritmu menjadi pengikut baruku."

"Bagus."

"Dan kau Granvo cepatlah kau pergi dari sini. Aku sudah muak melihat penghianat sepertimu di kerajaanku."

"Akan ku lakukan Luci, tapi ada satu hal lagi yang patut kalian ingat. Tak ada satupun malaikat yang bisa menghilangkan kekuatanku, terutama kekuatan istimewaku. Teleportasi. Paham ?"

"Paham."

Serempak jawaban yang diberikan para malaikat kepada Granvo, kecuali Ratu. Dia hanya memalingkan wajahnya ke arah lain sebab dia sudah gerah dan amat membenci sosok Granvo.

Granvo keluar kerajaan dengan diantar mantan klan & keturunan lainnya hingga di depan pintu gerbang. Granvo membungkukkan badannya memberi salam hormat untuk yang terakhir. Dan hanya sebuah buku malaikat yang Granvo bawa sebagai pedomannya, namun buku itu tidak asal ditenteng tapi dia sembunyikan dibalik kekuatannya. Jadi kapan & dimana pun Granvo membutuhkannya, bisa langsung tersedia hanya dengan sekali mengeluarkan sedikit kekuatannya. Ingat. Buku itu hanya Granvo saja yang bisa melihat.

Slaashh 

Kini tak terlihat lagi wujud Granvo ...

 TBC ^-^ Semoga suka ya ceritanya. Saran sangat dibutuhkan.

I Found YouWhere stories live. Discover now