Am I Good Looking ?

512 49 2
                                    

Baiklah, kini aku & Ayah melewati lobi kampus yang sudah dipilihkan. Not bad. Ini adalah kampus berkelas bagiku. Bisa dilihat dari halaman parkir, hanya beberapa yang mengendarai motor, itupun motor yang 'wow' dilihat.

Tunggu. Aku harus punya itu juga & aku akan belajar mengendarainya nanti.

Banyak pasang mata yang melirikku. Oh ayolah ... aku bukan bahan tontonan gratis di sini. Oke, ku pasang gaya dingin tapi cool agar mereka jengah.

" Siapa dia ? Wow ... i love him at the first sight."

" My prince "

" Akan ku ajak kenalan nanti "

" Minta pin bbm dong "

Bla bla bla ..... itulah ocehan para cewek di sekitar lobi saat aku lewat depan mereka. Centil. Ya biasalah, mereka normal kok, secara aku tidak terlalu jelek. Tubuhku yang tak begitu pendek tapi tak begitu tinggi pula ya sekitar 175 cm lah, kulit kuning langsat, senyum menawan dan ditambah rambutku yang begitu mempesona, belom lagi aroma tubuhku yang wangi semerbak mengisi hembusan angin. Itu fisik luarku saja. You don't know at all.

Mengetahui cara cewek-cewek tadi melihatku, Ayah sudah bisa menyimpulkan.

" Benar kan apa kata Ibu mu. Baru masuk saja banyak yang memperebutkanmu "

Bisik Ayah di sela-sela perjalanan kami menuju ruang rektor.

"Pesonaku sangat membara Yah."

Hahaha... ucapku kepedean

============================

" Hai semua, perkenalkan nama saya Granvo Kai. Kalian tinggal pilih mau manggil yang mana. Panggil aku Ge atau Kai. Senyaman kalian mengucapkannya saja ya. Gratis. Ku harap kita bisa berteman baik ok. "

Candaanku mulai bersahabat dengan penghuni kelas, jumlahnya mungkin sekitar 20 orang. Tawa-tawa mereka ku dengar dengan baik & membuat hatiku senang.

Okay... saatnya beradaptasi.

Tapi ada satu gadis yang membuatku penasaran. Dari sekian banyak siswa di kelas ini, hanya dia yang sama sekali tak digubris hatinya untuk memperhatikanku. Dia malah memejamkan matanya sambil menggunakan earphone. Sudah tentu dia sedang mendengarkan lagu. Tapi apa dia tidak bisa menghargai orang yang sedang berbicara sepertiku saat ini ?

Apa pesonaku tak cukup untukmu ? Hm ?

"Silahkan duduk nak Granvo. Duduklah di bangku sana, di samping Krystal."

Kata dosenku sambil menunjukkan bangku yang dimaksud.

Oh jadi Krystal namanya. Ck ... apakah dia gadis yang angkuh ? sombong ? Ku harap tidak.

" Oh baiklah Pak. Terimakasih "

Krystal yang merasa dirinya di panggil langsung membuka matanya perlahan serta melepas earphonenya. Tak kusangka saat aku berjalan menuju bangkuku, Krystal mulai menatapku dari ujung kepala hingga ujung kaki.

"Permisi."

"Ya. Langsung duduk saja"

Astaga .. dingin sekali dia, irit kata juga. Gadis apa ini ? Dia beda dari yang lain. Tanpa banyak kata lagi, aku langsung duduk disamping Krystal. Ada yang salah dengan diriku saat ini. Dadaku mulai bereaksi saat duduk di samping lawan jenisku. Perasaan ?

Perlahan dia memejamkan matanya dan earphonenya terpasang lagi di telinganya. Sedikit ku lirik wajahnya. Cantik, imut ... ah entahlah itu yang bisa ku sebutkan dalam batinku. Tapi sayangnya dia jutek tidak seperti gadis lain dikelas ini yang ceria dan bersahabat. Dan akhirnya aku mencoba membuka keakraban kami.

Selama jam pelajaran hingga waktu istirahatpun dia tak banyak omong, hanya memejamkan matanya & mendengarkan musik dari earphonenya. Yang membuatku merasa aneh disini adalah pak dosen tak menggubris semua kelakuan Krystal. Inikah keseharian dia ?

Hening. Tidak cocok dengan parasmu, girl ... ku pikir kau mudah bergaul dengan orang lain, ternyata dugaanku salah.

"Eheem ... "

"Maaf, bisakah kau perkenalkan namamu kepadaku ? Namaku Kai. Dan ... barangkali ku juga bisa sedikit memberitahuku tentang kampus ini."

Seketika dia langsung mebelalakan mata bersamaan dengan melepaskan earphone di telinganya. Wajahnya seperti terkejut. Bukannya menjawab pertanyaanku, dia malah bergegas keluar membawa tasnya lalu menghilang dari hadapanku. Tidak sopan !!

"Hei Kai, kenapa kau dekati gadis aneh seperti dia ? Apakah itu seleramu ?" Tanya Tao, lelaki tinggi dengan kulit agak coklat sepertiku & matanya yang berkantung. Tampan. Bisa kuanggap mulai dari sekarang dia adalah teman laki pertamaku.

"Aku hanya menyapanya, mencoba akrab."

"Dia memang cantik, tapi sedikit aneh buatku. Apa kau tidak merasakannya ? Auranya berbeda dengan gadis clubbing"

"Aku merasakannya, tapi memang setiap orang kan beda. Ada yang aneh, ada yang ini & ada yang itu. Benar kan ? Gadis clubbing ? Maksudmu ?"

"Ahahaha ....jangan berlagak sok polos. Baiklah aku ke kantin dulu Kai, biasa mau nememui gadisku dulu. See you bro"

"Oke"

Gadis clubbing ? Aku kurang paham dengan ucapan Tao itu, ah bukan ... lebih tepatnya gagal paham. Tenang Kai, sedikit demi sedikit aku pasti mengerti jalan hidup manusia. Meskipun buku malaikat yang kubawa sudah detail menjelaskan tapi tidak ada kata-kata gadis clubbing di dalam buku malaikat. Cuma ada gadis baik dan gadis buruk. Itu yang kutahu.

Kulihat sekelilingku hannya tertinggal bangku kosong tak beraturan tempat. Kelas ini memang terlihat elit, bermahasiswa ternama. Eits ... jangan salah sangka, kelas ini memang benar bermahasiswa ternama dengan kelas yang elit. Tapi itu jika dilihat dari luarnya saja. Bayangkan saja, aku baru saja masuk belum genap sehari sudah bisa kusimpulkan kelas ini banyak biang keroknya. Mulai dari pembuat onar, provokator handal segala hal sampai juru kunci yang bisa membuat guru yang killernya sejagad raya bisa meleleh di hadapannya. Lengkap sudah kawanku sekalian di dalam kelas ini. Ada satu lagi yang terlupakan, ya .. dia si hyperaktif nan sexy Seolhyun. Berlawanan dengan gadis yang duduk di sebelahku. Krystal. Pendiam, cuek, dingin & aneh. Sudah kubilang kan, di dalam dunia ini semua orang berbeda-beda sifat. Tao si playboy, Seolhyun si hyperaktif+sexy, Krystal si Aneh & Jimin si pembuat onar.

Karena masih enggan untuk keluar kelas, lagipula tidak ada satupun yang mau memperkenalkanku dengan kampus baru ini jadi kuputuskan untuk tetap di kelas saja sambil mendengarkan lagu yang sudah ada di handphone. Beginilah aku, masih kaku mengoperasikan elektronik canggih manusia. Ku edarkan pandanganku keluar jendela menatap gedung kelas di seberang sana. Kuangkat kepalaku untuk melihat kelas bagian atas di lantai empat. Kuangkat lagi kepalaku melihat bagian atap gedung & tak sengaja aku menemukan sosok gadis cantik dengan rambat lurus tersibak angin. Menambahkan kecantikannya lagi di sela-sela diamnya.

Dia ... ??

=====================================================================

I Found YouWhere stories live. Discover now