Mine and Yours

373 33 1
                                    

Kai POV

Ah sudahlah. Aku ini cowok, bisa menjaga diri sendiri lain dengan cewek. Apalagi gadis seperti Krystal. Gadis lugu yang tak punya pertahanan apa-apa, bisa jadi nanti malam ada hal buruk menyerangnya. Aku akan bermalam disini dengan kata lain ingin menjaga Krystal hingga dia sadar. Toh aku cukup mengirim pesan atau menelfon orang tuaku pasti akan diperbolehkan aku bermalam di rumah temanku. Satu alasan kenapa aku diberi kebebasan adalah karena aku sudah besar dan mereka tidak ingin kejadian masa lalu terulang kembali. Tapi meskipun begitu aku masih dalam batas wajar. Yah cukup panjang untuk di ceritakan kejadian masa lalu mengenai anak mereka yang sudah tiada. Tapi aku tidak bodohlah, aku akan tidur di luar bukan malah sekamar dengan Krystal.

Kuberanjak dari ranjang Krystal setelah memandangi wajahnya cukup lama. Hmm tidak ada yang berubah. Wajahnya tetap saja cantik. Sangaaat cantik.

GREP ~~

"Jangan pergi. Kumohon temani aku disini ... Tetaplah disisiku."

Ha ? Awalnya aku memang kaget tiba-tiba saja ada tangan mungil menahan lenganku. Tentu saja aku berhenti dan menoleh kearah si pemilik tangan. Krystal sadar. Senyumku mengembang ketika yang kulihat memang benar-benar Krystal yang sudah dalam kondisi sadar. Tapi raut wajahnya masih lemas dan pandangannya masih sayu menatapku. Fisiknya masih lemah. Aku mengurungkan niatku untuk beranjak dari tempat tidurnya dan kembali duduk di sampingnya sambil menggenggam tangan Krystal.

"Tenanglah. Aku akan menjagamu disini dan kamu harus istirahat sekarang agar tubuhmu cepat pulih."

"Ibu ? Ayah ? Apa mereka pergi lagi ?" Krystal mengedarkan pandangannya ke segala arah mencari kedua sosok yang sedang dicari.

"Ya Krys, mereka pergi saat kamu pingsan. Mereka ada panggilan mendadak di Spanyol untuk project baru. Lalu mulai besok pembantu dan penjaga rumah akan datang jadi tidak perlu khawatir. Emm satu lagi, mereka meminta maf padamu karena meninggalkanmu lagi."

"Sudah menjadi kebiasaan bagiku Kai. Mereka terkadang pergi hanya dengan menyelipkan surat di meja belajarku lalu pergi entah kemana. Aku hanya bisa berdoa agar mereka selamat sampai pulang."

Krystal melepaskan tangannya dari genggamanku lalu mengalihkan pandangannya ke jendela menatap bintang di langit sana.  Tanpa sadar, aku mengikuti apa yang Krystal lakukan . Menatap indahnya gemerlap bintang di hamparan langit malam ini.

"Kamu harus memaklumi pekerjaan mereka Krys. Bagaimanapun itu mereka untuk membiayai kehidupanmu. Lagi pula kamu juga tidak usah khawatir karena Ibumu menitipkanmu kepadaku."

Hanya anggukan dari Krystal untuk menjawab perkataanku barusan. Krystal menjawab pertanyaanku dengan entengnya tanpa ada beban. Setelah itu kami hanya diam tak bergeming. Masih sibuk memperhatikan indahnya bintang-bintang disana. Keadaan seperti ini hanya membuatku kaku saja, jujur aku tidak betah kalau saling membisu seperti ini.

"Krys ?"

"Ya?"

"Ada sesuatu yang ingin kutanyakan padamu."

"Apa itu Kai ? Katakan."

"Sebenarnya ...  apa yang kamu lihat di taman tadi ? Apa ada sesuatu yang menyakitimu hingga kamu pingsan ?"

Lalu dia menoleh ke arahku dan aku juga menolehkan pandanganku menatapnya.

"Apa yang akan terjadi jika aku mengatakannya ? Dan bagaimana jika itu benar Kai ?"

"Katakan saja. Tidak apa-apa. Sekalipun itu salah aku tidak akan marah dan kalau itu benar aku akan tetap mengiyakannya. Coba katakan sekarang Krys."

I Found YouWhere stories live. Discover now