"Jika itu mengganggumu, Lupakanlah." kata-kata itu terus melayang dipikirannya. Sudah dua jam lamanya ia berbaring di atas kasurnya. Tapi rasa kantuk tidak juga timbul. Malam sudah sangat larut, suasana terasa sangat sepi. Seharusnya Yoona merasa nyaman lalu tertidur. Tapi yang terlihat, gadis itu terus saja menatap langit kamarnya. "hah, aku tidak bisa terus begini." menepikan selimut tebalnya. Menggunakan jaket lalu keluar dari kamarnya.
Suasana disana terlihat tenang. Tidak ada seorang pun yang terlihat kecuali dirinya. Yoona berdiri di halaman restoran yang menghadap ke pantai. Tangannya bertumpu pada pagar halaman tersebut. Mengamati ombak yang menghempas bibir pantai. Kembali melayang di ingatannya, kalimat yang terakhir kali Sehun katakan kepadanya.
"Melupakannya?" pikir gadis itu. "kenapa kalimat itu membuatku sakit?" kata gadis itu pelan.
"Kau sedang apa?" belum sempat Yoona menoleh, Jong Suk sudah berdiri disampingnya. juga mengamati keindahan pantai pada saat itu.
"Aku hanya tidak bisa tidur. Bagaimana denganmu? kenapa oppa belum tidur?" tanya Yoona yang sudah kembali menatap kedepan.
"Sama sepertimu." jawab pria itu. "kau baik-baik saja?" tanya Jong Suk lagi. Nada suaranya terdengar khawatir.
"Mwoga?"
"Tentang apa yang Jessica lakukan padamu tadi pagi. Mian, aku tidak banyak membantu."
"Aniya, gwenchana."
"Hah, kau selalu berpura-pura kuat." pria itu mengacak-acak rambut Yoona dengan gemas.
"Mwoya.. khajima!" walau gadis itu mencoba menghindar, Jong Suk tetap dapat mengganggunya.
"Palliwa.." suara itu menghentikan mereka. Serentak Yoona dan Jong Suk menoleh mencari arah suara itu. terlihatlah disana, Krystal yang tengah menarik tangan Sehun. Berjalan menuruni anak tangga menuju pantai. Membelakangi Yoona dan Jong Suk yang terdiam dalam mengamati mereka. Dan ketika itu, Jong Suk menyadari perubahan raut wajah Yoona.
"Tidak seperti yang kau pikirkan." ujar Jong Suk yang kini malah merapihkan rambut gadis itu dengan penuh kasih sayang. "aku sangat mengenal Sehun."
"Oo? Apa maksudmu?" merasa apa yang sedang ia pikirkan terjawab oleh Jong Suk, namun malu untuk mempercayainya.
"Hoh, apa Sehun tidak juga mengakuinya?" Jong Suk mengacak pinggang, mendadak kesal.
"Oppa, aku tidak mengerti maksudmu."
"Jadi kau tidak tahu bahwa Sehun menyukaimu?" Yoona diam sejenak, bingung hendak menjawab apa.
"Itu, aku.." mengepalkan tangannya merasa geram dengan dirinya sendiri. selebihnya juga merasa kesal dengan Sehun.
"Wae? Kau sudah tahu?" tebak Jong Suk tepat. Yoona mengangguk malu. "lalu?"
"Lalu apanya?"
"Kalian sudah pacaran?" mendadak Yoona menjadi malu mendengar itu.
"Belum."
"Ehei.. Kenapa kalian sangat sulit." mereka berdua kembali mengamati pantai. Yang samar-samar memperlihatkan Sehun dan Krystal disana, entah melakukan apa. Yang terlihat kedua manusia itu hanya mondar-mandir disana, dengan tangan Krystal yang terus menggenggam tangan Sehun. "jadi anak itu belum mengakuinya?"
"Aku mengetahuinya, dari lukisan yang dulunya aku buat. Sehun.." jelas Yoona malu-malu.
"Ah, aku mengerti." Jong Suk menggosok bibirnya dengan jari telunjuknya, seperti tengah berpikir keras. "seperti itulah Sehun." katanya dengan senyuman bangga diwajahnya. "kau tahu, disaat kami hendak pindah dirumah itu, sebenarnya Sehun menolak keras hal itu. Tapi ia tidak pernah berkata banyak, tidak pernah membrontak. Walau kami harus terpisah dari orang tua kami dikarenakan jarak. akhirnya ia mengiyakan niat itu. setiap malam ia sulit untuk tidur karena tidak nyaman dengan rumah itu, tetapi ia tidak mau memberitahukan itu kepadaku. Kau tahu kenapa? Karena ia ingin membuatku tetap nyaman." menoleh kepada Yoona yang juga membalas tatapannya. "dan kau, ia tidak ingin membuatmu merasa tidak nyaman. Mengingat kalian sudah berteman sangat lama. Dan disamping itu, kau juga tidak pernah memperlihatkan perasaanmu kepadanya." dilihatnya pipi Yoona yang memerah menahan malu. Jong Suk tertawa kecil. "kalian benar-benar sulit. Hah.. bahkan saling menyukai juga tidak bisa melancarkan sebuah hubungan." Jong Suk hendak pergi dari sana, sebelum itu ia mencoba mengingatkan Yoona sesuatu. "kau perlu melakukan sesuatu." ucap Jong Suk dengan yakin. "Perlihatkan kepadanya seperti apa isi hatimu." melihat kepergian Jong Suk, dengan perkataan yang terakhir pria itu katakan, semakin membuat gadis itu merasa gundah.