Only You (Chapter 4)

1.2K 168 8
                                    

     Duduk pada kursi paling belakang. Menatap kesal kearah Sehun yang memilih duduk dua kursi didepannya. Setelah ciuman itu terjadi, hingga mereka menaiki bis tersebut, tidak ada satu katapun yang terucap dari mulut mereka. Tapi disini Yoona benar-benar merasa kesal. Berharap Sehun menjelaskan apa yang telah ia perbuat kepadanya, tapi yang terlihat hanya sikap tutup mulutnya.
"Hoh, dia menghindariku." celutuk gadis itu pelan. "Setelah melakukan hal itu kepadaku, bukankah seharusnya ia meminta maaf kepadaku! Atau mungkin menjelaskannya kepadaku. Apa maksud--" perkataannya terhenti. Ia kembali teringat pada tulisan yang tadinya ia lihat. Memikirkan tulisan itu, pikirannya melayang ke beberapa tahun yang lalu. Dimana pertama kalinya dirinya dan Sehun mengunjungi desa Gamcheon bersama.


<<Flashback<<


"Aboji, bolehkah aku melukis sepertimu?" tanya Yoona kepada ayah Sehun yang tengah asik melukis disebuah dinding. Ayah Sehun sedang menjalankan tugasnya untuk membantu para seniman mempercantik Desa tersebut. Melukis di setiap dinding yang masih terlihat polos. Ayah Sehun yang menyayangi Yoona dengan senang hati membawa gadis itu beserta putranya yang nakal itu. dimana ia juga mengetahui bahwa Sehun dan Yoona berteman dengan sangat baik. Ia memperlakukan Yoona seperti anaknya sendiri.

"Lakukan sesukamu Yoona-a.." jawab ayah Sehun seraya mengelus kepala Yoona dengan lembut. Segera ia memberikan Yoona sebuah kuas dan beberapa cairan cat yang sudah ia siapkan. "kau boleh melukis disana." ucapnya sembari menunjuk ke sebuah gang yang terdapat anak tangga disana. Dengan girang Yoona langsung berlari menuju tangga tersebut. Tidak langsung melukis, Yoona pun terdiam dihadapan dinding yang berwarna merah muda itu.
"Jangan lakukan itu, lukisanmu hanya akan merusak keindahan desa ini." kata Sehun yang ternyata sedang duduk diatas anak tangga dibelakangnya.
"..." tapi tidak dihiraukan oleh gadis itu, karena kini gadis itu tengah serius memikirkan sesuatu. "Ah! Baiklah!" seru Yoona kepada dirinya sendiri. dan mulailah ia menggerakkan kuasnya ke dinding yang masih bersih itu. Sehun memperhatikan keseriusan gadis itu dengan malas. Hingga ia merasa penasaran dan memilih bangkit dari duduknya, menghampiri gadis itu yang terus melukis dengan cermat namun terlihat asal.
"Yak.. kau benar-benar akan melukisnya?" ganggu pria itu yang sudah berdiri disamping Yoona. "Mwoya? Apa yang sedang kau gambar?"
"Eomma." jawab Yoona dengan senyumnya yang berseri-seri, terus melukis gambar yang mulai terlihat wujudnya. Ya, seorang wanita dengan senyuman yang hangat. Sehun pun terdiam. Merasa kasihan melihat gadis itu. "kau tidak ingin melukis? Lukislah sesuatu.. sesuatu yang kau suka, atau yang sedang terlintas dipikiranmu. Sesuatu yang indah, yang dapat membuat siapapun yang melihatnya menjadi ikut bahagia." celoteh Yoona tanpa mengalihkan pandangannya dari lukisan yang tengah ia buat. Sehun kembali duduk di belakangnya. Tanpa sadar, ia mulai memikirkan sesuatu yang hendak ia lukis. Hingga Yoona menyelesaikan lukisannya, Sehun tidak juga mendapatkan jawaban atas lukisan yang akan ia buat.
"Yak, eodiga?" tanya Sehun ketika dilihatnya Yoona pergi meninggalkannya.
"Toilet!" teriak gadis itu yang tak terlihat lagi wujudnya. Ketika hendak kembali memikirkan itu, tanpa sadar Sehun mengamati lukisan Yoona. ia menemukan sebuah tulisan dibawah lukisan itu.
"Aku mencintaimu eomma." baca Sehun pelan. Ia tertegun sejenak, itu dikarenakan sesuatu terlintas dipikirannya. Seperti kilat, tangannya meraih kuas milik Yoona, lalu dengan lihai ia menulis sebuah kalimat tepat setelah tulisan yang dibuat oleh gadis itu.
'Aku Juga Mencintaimu'
"Yak, apa yang sedang kau lakukan, jangan merusak lukisanku!" teriak Yoona yang ternyata kembali lebih cepat dari dugaannya. Ia melihat Sehun sedang menulis sesuatu dibawah lukisan miliknya. Tapi ketika ia hendak mendekat, dengan cepat Sehun menahan tubuhnya, pria itu malah menarik pergelangan tangan Yoona dan membawa gadis itu menjauh dari sana. Hingga bertahun-tahun setelah itu. dimana akhirnya Yoona kembali ke desa itu dan mendapatkan tulisan itu, tulisan yang dulunya pria itu tulis disana. Sebuah kalimat yang membuat Yoona menjadi bimbang. Bimbang akan perasaannya kepada pria itu.

Only You (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang