Part 3

686 18 0
                                    

Hati ibu mana yang tidak hancur ketika anaknya dinyatakan koma dan tak tau kapan ia akan terbangun dari koma .

Seketika ia mendengar kata koma , Dilara langsung pingsan dan tangan kekar Cihan menangkap tubuh Dilara dengan sigap.

Dan Cihan membawanya ke Ruang rawat inap dan dia terus memegangi tangan Dilara tanpa henti sementara Cihan menunggu Dilara sadar , Yildirim , Cansu dan Hazal menjelaskan keadaan Ozan pada Rahmi dan merekapun melihat Ozan di ruang ICU tergeletak lemah tak berdaya dengan infus dikedua tangannya serta satu selang yang diletakkan di bibirnya .

*Ruanganrawatinap*

Dilara mengerjap-ngerjap matanya kemudian Cihan pun mengelus pipinya dengan lembut .

"Bagaimana kondisi Ozan ?" kata Dilara lemah .
"Dia ada di ruang ICU"balas Cihan dengan pelan .
"Bisakah kau antarkan ke ruang ICU sayang?"kata Dilara sambil menahan tangis.
"Baiklah" singkat Cihan .

Kemudian Cihan membawa Dilara untuk melihat Ozan dan mereka berdua melihat dari Kaca ICU betapa Ozan terlihat sangat menderita dengan selang2 itu semua .

Kemudian Cihan membawa Dilara untuk melihat Ozan dan mereka berdua melihat dari Kaca ICU betapa Ozan terlihat sangat menderita dengan selang2 itu semua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Semua terdiam dalam tangis melihat kondisi Ozan tak terkecuali Dilara dan Cihan .

Suara Dilara yang lemah berkata"Anak-anak kalian pulanglah dan jaga Demir ."

"Tapi ibu kami ingin .."Cansu dan Hazal bersamaan berkata itu dan langsung di potong oleh Cihan .
"Ibu kalian benar , pulanglah dan besok pagi kesini."Cihan berkata dengan tegas .

Lalu Cansu dan Hazal tak bisa menolak sehingga mereka pulang bersama Rahmi .

Setelah mereka pulang Dilara dan Cihan masih berada di depan kaca ICU melihat Ozan dan Dilara lagi-lagi tak kuat sehingga Cihan merangkulnya dan dilara terus menangis .

Setelah mereka pulang Dilara dan Cihan masih berada di depan kaca ICU melihat Ozan dan Dilara lagi-lagi tak kuat sehingga Cihan merangkulnya dan dilara terus menangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cihan adalah pria yang kuat dia terus berusaha menguatkan Dilara maupun dirinya sendiri .

Dilara dan Cihan disediakan bangku oleh pihak RS dan mereka duduk sambil meminum kopi dan mengingat masa lalu Ozan sewaktu kecil .

Dilara dan Cihan disediakan bangku oleh pihak RS dan mereka duduk sambil meminum kopi dan mengingat masa lalu Ozan sewaktu kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cihan apa kau dulu ingat ? , bahwa dia ingin menjadi pemadam kebakaran yang hebat ?"Kata Dilara dengan sedikit senang.
"Tentu saja , aku bahkan masih ingat dia berkata seperti ini , Aku seorang pemadam kebakaran dilatih untuk tak takut dengan api , gelap , panas dan semua itu karena kami ditugaskan untuk menyelamatkan orang dari Api ."kata Cihan dengan sedih.
"Dia harus bangkit dan harus sembuh seperti sedia kala" Kata Dilara sambil menangis.
"Tentu saja , karena aku tak kuat melihatnya seperti itu ."Cihan juga menangis .

Malam itu dijadikan sebagai malam mengingat masa kecil Ozan dan malam terakhir untuk pertengkaran Dilara dan Cihan karena sehabis peristiwa ini berakhir mereka akan bersatu untuk melawan musuh mereka .

Cansu & Hazal 3 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang