Kitab Kedelapan

2.4K 32 0
                                    

Benarkah kau adalah teman baikku?

"TAMPAKNYA pengetahuanmu benar-benar amat cetek, sedikit keterangan tentang soal ini tidak dimiliki"

"Aku juga tahu kalau penyakitnya tidak kecil, tapi mengapa aku harus pernah mendengar tentang dirinya?"

"Sebab sejak berumur sembilan tahun, dia sudah merupakan orang yang ternama di dalam dunia persilatan"

"Umur sembilan kau maksudkan berumur sembilan?"

Yan Jit mengangguk.

"Dia berasal dari suatu keluarga persilatan kenamaan, lagi pula semenjak kecil sudah termasyhur sebagai seorang bocah perem­puan ajaib. Konon ketika umurnya belum mencapai dua tahun, dia sudah mulai bela­jar ilmu pe­dang, umur lima tahun telah ber­hasil mempelajari ilmu pedang Hui‑hong‑hu‑liu‑kiam (ilmu pedang angin puyuh menggoyang-kan pohon Liu) yang terdiri dari empat puluh sembilan jurus dan merupakan ilmu pedang yang paling sulit untuk dipelajari itu."

"Dia bilang sejak berumur sembilan tahun telah membunuh orang, kedengarannya apa yang dia ucapkan itu bukan cuma bualan be­laka ?"

"Yaa, memang bukan hanya bualan bela­ka, bukan saja ia benar‑benar telah mem­bunuh orang sejak berumur sembilan tahun, bahkan orang yang dibunuhpun merupakan seorang jago pedang yang amat ternama dalam dunia persilatan pada waktu itu."

"Sejak saat itu, apakah setiap bulan dia tentu membunuh orang ?"

"Yaa, benar, diapun tidak membual."

Kwik Tay‑lok tak tahan untuk tertawa ter­gelak.

"Aaah, masa di dunia ini terdapat begitu banyak orang yang menghantarkan diri un­tuk menerima kematian di tangannya?"

"Bukan orang lain yang datang menghan­tarkan diri, adalah dia sendiri yang pergi mencari mereka."

"Pergi kemana untuk mencarinya ?"

"Kemanapun dia pergi, asal dia dengar di suatu tempat terdapat seorang yang telah melakukan perbuatan yang pantas dibunuh, maka dia segera berangkat kesana untuk membuat perhitungan dengan orang terse­but."

"Apakah setiap kali turun tangan, dia se­lalu berhasil merobohkan musuhnya . . . .?" tanya Kwik Tay‑lok lagi.

"Sampai dimanakah kelihaian ilmu silat yang dimilikinya, aku rasa kau telah mem­buk­tikannya sendiri barusan, apalagi dia di­bantu oleh dua orang lelaki suku asing dan dua orang perempuan suku asing yang se­muanya merupa­kan jago‑jago kelas satu dalam dunia persila­tan, malah ke empat orang dayang pembawa lenterapun konon berilmu silat amat tinggi, ba­yangkan saja andaikata dia telah mendatangi rumah se­seorang, apakah masih ada orang yang da­pat meloloskan diri dari cengkeraman maut­nya ?"

"Apakah tak ada orang yang mengurusi­nya. . . ."

"Ayahnya telah meninggal dunia cukup lama, sedangkan ibunya merupakan seorang ha­rimau betina yang paling sukar dilayani dalam dunia persilatan dewasa ini, rasa sayangnya terhadap putri tunggalnya ini boleh dibilang me­lebihi apapun jua, apa saja yang dia inginkan segera dipenuhi dengan segera, sekalipun orang lain berani mengu­siknya, belum tentu berani mengusik ibunya."

Setelah menghela napas panjang, kembali dia melanjutkan:

"Apalagi orang yang dibunuhnya memang merupakan orang‑orang yang pantas di bunuh, maka orang‑orang dunia persilatan dari angkat­an tua bukan saja tak seorang­pun yang mene­gurnya malahan mereka memuji dirinya setinggi langit"

"Maka dari itu, penyakit yang diidapnya juga makin lama semakin besar?" sambung Kwik Tay‑lok.

"Itulah sebabnya pada usia yang ke tiga empat belas tahunan, ia sudah merupakan ma­nusia yang paling besar lagaknya dalam dunia persilatan, juga merupakan gadis yang berilmu paling tinggi .... orang yang dibunuhnya makin lama semakin banyak, ilmu silat yang dimilikinya juga secara otomatis makin lama semakin tinggi"

Pendekar Riang (Huan Le Ying Xiong) - Gu LongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang