Chapter 4

47 0 0
                                    

Sebenarnya bukan hal yang menyenangkan saat Kent harus

melakukan tindakan yang membuatnya membayar seseorang

untuk menguntit Nina. Kent sangat benci dengan keadaan dimana

dirinya harus membiarkan Nina atau lebih tepatnya Haruka

(meskipun dirinya belum benar-benar yakin) di perhatikan oleh

laki-laki lain sepanjang hari, setiap detik. Tapi walau

bagaimanapun, Kent harus tetap melakukan hal itu demi Nina,

agar ia tau apa yang dilakukannya dan kemana gadis itu pergi.

Tapi sekarang, Kent bersyukur atas keputusanya tersebut.

Setidaknya sekarang dirinya tau kalau Nina sedang dalam bahaya

dan laporan itu datang tanpa kenal waktu. Tidak sia-sia rasanya

menyewa seseorang yang professional di bidangnya dengan biaya

yang tinggi karena saat ini Kent sudah lega melihat Nina yang

terselamatkan dari tindak kejahatan.

"Perempuan itu sempat dipukuli sebelum kami bergerak untuk

membelanya. Sekarang pelaku penodongan itu sudah di tangani polisi dan

anak buahku sudah mengurusnya"

Laporan yang baru saja datang kurang dari semenit yang lalu

itu adalah sebuah Pesan dalam bahasa Jepang yang masuk ke

ponselnya saat Kent turun dari mobilnya. Wanita yang dimaksud

itu adalah Nina? Kent menggelengkan kepalanya tidak percaya

setelah melihat gadis itu duduk seorang diri di salah satu sudut

taman.

"Perempuan itu masih disana? Dia tidak bertanya tentangmu?"

Kent berujar pelan sambil sesekali memandangnya dan sekali lagi.

"Tidak, saya sudah berkenalan dengannya selama seminggu

belakangan ini di coffee Shop. Jadi dia tidak bertanya yang macammacam."

Jawab laki-laki yang sejak tadi menanti Kent sambil

memantau gadis itu dari kejauhan. Laki-laki Eropa yang berbadan

Tegap dan berpakaian rapi itu adalah pria yang Kent sewa untuk

Mengikuti Nina sementara waktu. Bukan hanya itu, Pekerjaanya

juga merangkap sebagai Bodyguard yang harus bertindak di saatsaat

Nina berada dalam bahaya. Bekerja dalam waktu yang cukup

lama untuk urusan membela kebenaran, membuat Kent banyak

mengenal orang-orang seperti laki-laki yang berdiri di hadapannya

sekarang. Joan.

"Terima kasih atas jasamu hari ini!"

Joan menganggukkan kepalanya saat Kent menepuk lenganya

beberapa kali. Kent memandang Nina yang ternyata juga sedang

menatapnya dari kejauhan. Ia ingin mendekat, harus mendekat

untuk memastikan gadis itu memang sudah dalam keadaa aman.

Langkah demi langkahnya untuk mendekati Nina membuat

Jantung Kent berpacu. Nina Schrade atau Nina Asada itu kembali

Love latte by PhoebeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang