Chapter 6

39 0 0
                                    

Sebuah taman kecil di ujung jalan adalah tujuan berikutnya.

Kent sudah menelpon Charlene beberapa waktu lalu dan mereka

berjanji bertemu di taman itu setelah Charlene pulang kuliah.

Cukup banyak orang yang berjalan santai di jalan setapak taman

yang mengelilingi sebuah kolam. Seandainya tidak sedang dalam

keadaan buru-buru Kent mungkin akan lebih menikmati

pemandangan tempat ini. Tapi sekarang bukan saatnya untuk

bermain-main.

Seorang gadis berpakaian sederhana melambaikan tanganya

kepada Kent. Dia adalah Charlene, dan Charlene kelihatanya

masih mengenal Kent dengan baik. Mungkin Kent adalah satusatunya

orang yang tidak berubah dewasa ini, bahkan

Charlenepun juga sudah berubah banyak dan Kent hampir tidak

mengenalinya jika bukan Charlene yang melambaikan tangan

padanya. Dengan setengah berlari Kent mendekati Charlene yang

duduk di sebuah bangku panjang sambil memangku sebuah buku

Arkeologi yang sangat tebal.

"Nichan, apa kabarmu?" Tanya Charlene dalam bahasa ibunya.

Ia masih memanggil Kent dengan sebutan Nichan seperti yang

bertahun-tahun silam dilakukanya.

Meskipun Kent sudah lama menjauh dari keluarga Dimitry,

tapi semua kenangan tentang Charlene adalah juga kenangan

tentang Haruka. Ia mengenal Haruka karena Charlene. Tentu saja

pembicaraan kali ini mungkin akan menjadi pembicaraan yang

ayik karena semuanya akan kembali membawa Kent mengarungi

masa lalu. "Baik. Bagaimana denganmu? Kau kelihatan lebih

cantik!"

Charlene tertawa. "Terimakasih, kau membuatku melayang!"

"Bagaimana dengan Roth sekarang? Apakah dia masih marah

padaku karena kejadian waktu itu?"

"Kurasa dia bahkan sudah melupakannya. Roth bahkan lupa

untuk pulang kerumah semenjak dirinya menikah dan semakin

sibuk mencari uang demi keluarga barunya."

Kent mengangguk-angguk. Roth adalah sahabatnya, Kakak

sulung Charlene. Laki-laki itu dan dirinya sudah tidak pernah

saling sapa sejak waktu yang cukup lama, sejak Haruka pergi

meninggalkannya. Seyum Kecut Kent hadir meskipun samar, ia

kembali memandangi Charlene. "Ku dengar kau tinggal di asrama

kampus?"

"Sudah beberapa bulan ini tidak lagi. Aku menyewa flat

bersama beberapa teman sekelas. Arkeologi bukan pelajaran yang

mudah dan tinggal bersama teman-teman sejurusan membuatku

lebih bersemangat untuk belajar!"

"Ku kira kau akan berada di Manhatan selamanya, ternyata

setelah berpisah kalian masih berteman juga, maksudku kau dan

Love latte by PhoebeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang