Vanessa Gershon memakai sebuah gaun sutra berwarna putih.
Pakaiannya cukup transparan untuk memperlihatkan bagaimana
tubuhnya yang berada di balik kain itu tanpa apapun sama sekali.
Sebenarnya Natsuki lebih suka jika istrinya melepaskan gaunnya
dan polos saja tanpa sehelai benangpun berbaring di atas tubuhnya,
tapi malam ini sepertinya Vanessa sedang tidak ingin melakukan
hal yang lebih dari sekedar flirting seperti yang sedang mereka
lakukan sekarang. Natsuki merasa bibirnya sudah kebas, tapi ia
suka saat mendengar desahan Vanessa hanya karena sebuah
ciuman sehingga Natsuki terus berusaha melanjutkan usahanya
untuk terus menciumi bagian tubuh lainnya. Tapi beberapa saat
kemudian Vanessa menjerit merasakan nyeri karena Natsuki
mengigit puting payudaranya keras-keras. Ia segera menjauhkan
wajah Natsuki dari dadanya dan memandangnya dengan kesal.
"Kau fikir dirimu Yu-Chan? Yu-Chan saja sudah tidak pernah
melakukan itu lagi semenjak dia berhenti menyusu dan sekarang
ayahnya yang melanjutkan!"
Natsuki tertawa. "Apa yang harus ku katakan untuk membela
diri? Aku hanya merasa lebih bersemangat karena semenjak
melahirkan Yu-Chan kita jarang melakukan ini. Kau selalu
mengeluh karena takut Yu-Chan terbangun!"
"Tapi kau belum pernah menggigitnya sekeras ini, Ayah!"
"Baiklah ibu! Kita sudah menikah selama tiga tahun dan
sekarang adalah saat-saatnya Ayah sedang bersemangat untuk itu!"
"Kau sering melakukannya dengan perempuan-perempuan
sebelumku?"
Natsuki memandangi Vanessa sejenak lalu merangkulnya
sehingga wanita itu kini berbaring di sisinya, bukan lagi di atas
tubuhnya seperti semula. "Beberapa, Ya! Hanya kepada wanitawanita
yang membuatku berselera saja. Dan tidak bisa ku pungkiri,
selama tiga tahun ini, hanya kau yang membuatku selalu bergairah.
Karena itu aku tidak bisa berselingkuh padahal banyak pegawai
yang muda dan cantik di kantor!"
"Haruskah aku percaya itu?"
"Apa harus aku membuktikannya sekarang? Aku sudah
merindukan bagaimana rasanya menyentuhmu selama dua
minggu belakangan ini. Minggu lalu, kau datang bulan dan
minggu ini kita kedatangan Kent."
"Tahanlah sedikit lagi, Bagaimana bila Kent mendengarnya?"
"Memangnya kenapa? Biasanya kau melakukannya tanpa
bersuara, kan? Satu-satunya suara yang timbul adalah suara yang
berasal dari deritan ranjang dan Dia tidak akan mendengar kalau
tidak berdiri di depan pintu ini. Lagi pula sekarang mungkin Kent
KAMU SEDANG MEMBACA
Love latte by Phoebe
Novela JuvenilHaruka Asada, Nina Asada, dan Nina Schrade, adalah orang yang sama. Wanita yang pernah memimpikan banyak hal. Salah satunya adalah hidup bersama Kent Tokeino Memiliki pengalaman yang pahit karena cinta, Haruka bertransform menjadi orang yang membenc...