Haruka memegangi kepalanya sambil memandangi wajahnya
di cermin. Belaian Kent masih terasa hingga sekarang dan entah
mengapa tidak mau hilang padahal Haruka sudah mencuci
rambutnya berkali-kali sejak kemarin. Haruka tidak suka dengan
perasaan ini tapi ia sendiri tidak tau harus berbuat apa. Pagi ini
haruskah ia menepati janji untuk menemui Viva Medelsohn
bandara? Dia bahkan tidak tau dimana alamat apartement Kent di
London untuk mengunjunginya.
Perlahan-lahan Haruka keluar dari kamar mandi sambil
mengeringkan rambutnya dengan handuk. Ia mengambil
ponselnya di dalam laci meja tulis dan duduk di atas tempat tidur.
Benda itu sudah sangat dingin karena tidak menyala semenjak tiga
hari yang lalu, tapi kali ini Haruka harus mengaktifkanya kembali.
Beberapa pesan masuk dari Adik laki-lakinya Hiro.
Kau pindah rumah? Temanmu mencarimu
Kerumah. Kenapa tidak memberi tau?
Ayah bisa jantungan dan aku hampir tidak
Bisa menahan diri untuk mengatakanya.
(Sender : Little Bro Hiro xxx)
Lebih dari sepuluh pesan berisikan kata-kata yang sama persis.
Haruka menghela nafas. Teman yang kerumah? Pasti Kent yang
datang menemui keluarganya karena hanya laki-laki itu yang
mencarinya kemana-mana. Ia tidak suka keluarganya repot hanya
karena masalahnya dan Kent sudah berhasil membuatnya terlihat
bermasalah, Haruka memutuskan untuk menelpon Hiro. Beberapa
kali telpon tidak di angkat, tapi Haruka tidak menyerah dan
mencobanya terus hingga Hiro mengangkat telponya.
"Kau kemana saja?" Teriak Hiro dari ujung sana. "Kau
membuatku khawatir!"
"Kau dimana? Bukankah sedang di kampus? Bisa-bisanya kau
berteriak seperti itu di dalam kampusmu sendiri. Seharusnya
sekarang jam kuliahmu kan?"
"Ini salahmu. Kau menelpon di saat yang salah!"
"Maaf kalau begitu." Gumam Haruka lemah. "Hiro, kau sudah
memberi tau Ayah tentang hal ini?"
Hiro terdiam lama lalu menjawab dengan suara yang lebih
pelan. "Aku akan memberi taunya sore ini kalau kau tidak
menelpon juga! Kau benar-benar pindah rumah? Ada masalah?
Atau kau kehabisan uang? Ku dengar kau bahkan sampai tidak
masuk kerja!"
"Masalah? Kau pasti bercanda. Seorang Haruka tidak mungkin
punya masalah. Aku cuma ingin tenang karena kemarin pagi aku
ujian. Aku meninggalkan flat karena sudah bosan dan sekarang
pindah ke lokasi baru. Kau boleh bangga karena aku segera resmi
jadi sarjana setelah srtifikat praktik ku dapatkan!" Kata Haruka
KAMU SEDANG MEMBACA
Love latte by Phoebe
Novela JuvenilHaruka Asada, Nina Asada, dan Nina Schrade, adalah orang yang sama. Wanita yang pernah memimpikan banyak hal. Salah satunya adalah hidup bersama Kent Tokeino Memiliki pengalaman yang pahit karena cinta, Haruka bertransform menjadi orang yang membenc...