Chapter 5 : Will You Stand By Me?

2.7K 422 18
                                    

©Dhee Cassie presents
.
.
.

First Love
.
.
.

Chapter 5
.
.
.

Will You Stand By Me?
.
.
.

**************

Jika takdir yang mempertemukan kita berdua, maka biarkanlah sang waktu yang akan membuktikan seberapa besar cinta kita nantinya.

***************

-Author's POV-

Bulan purnama malam itu tidak seindah biasanya karena terhalang kabut malam. Angin malam berhembus membelai dedaunan.

Jaejoong duduk di ambang jendela kamarnya sambil menatap sedih pada sang rembulan.

Karena terlalu larut dalam angannya, namja cantik tersebut tidak sadar jika ibunya masuk ke kamar dan menghampirinya.

"Joongie..." Hyejin menyentuh bahu Jaejoong pelan, membuat putra kesayangannya tersebut sedikit tersentak.

"Umma..." panggil Jaejoong sedih.

"Tidak baik malam-malam termenung." nasihat Hyejin seraya membelai kepala Jaejoong penuh sayang.

"Umma..." Jaejoong meraih tangan ibunya.

"Apa salah jika kita mengkhawatirkan orang lain?" lanjut namja cantik itu kemudian.

"Tentu saja tidak, sayang. Kenapa memangnya?" selidik Hyejin yang kemudian ikut duduk di ambang jendela, di samping putranya tersebut.

Jaejoong menghela nafas sejenak sebelum menjawab pertanyaan ibunya.

"Seseorang memintaku untuk berhenti mengkhawatirkannya karena takut kekhawatiranku akan mengubah perasaan sayangku menjadi belas kasihan padanya."

"Memangnya apa yang membuatmu begitu mengkhawatirkan orang ini?" tanya Hyejin.

"Dia terlalu memaksakan dirinya dan memforsir tubuhnya siang dan malam, padahal dia juga harus membagi waktunya untuk sekolah. Jadi aku memintanya untuk berhenti melakukan semua itu. Aku takut dia sakit. Aku takut dia..." Jaejoong tidak melanjutkan ucapannya karena suaranya tercekat akibat menahan tangis.

"Dia pasti mengalami masa-masa yang sangat sulit hingga membuatnya melakukan itu semua." ucap Hyejin menanggapi penuturan Jaejoong tadi.

"Dia juga pasti punya alasan yang sangat kuat kenapa dia berjuang segigih itu. Dan menurut Umma, yang harus kau lakukan adalah mendukungnya. Jika dia tidak menginginkanmu mengkhawatirkannya, maka kau bisa mengawasinya dan menjaganya. Memintanya berhenti sama saja memintanya untuk menyerah. Kau tidak ingin dia menyerah memperjuangkan tujuan hidupnya bukan?" lanjut Hyejin mengungkapkan pandangannya.

Jaejoong tertunduk dan menangis dalam diam. Ucapan ibunya benar. Dia tahu pasti untuk apa Yunho melakukan semua itu, namun dengan bodohnya dia justru meminta Yunho untuk berhenti.

Hyejin yang melihat Jaejoong menangis, langsung memeluk putranya tersebut.

"Kau mencintainya bukan?" tanya Hyejin kemudian. Jaejoong tidak menyahut dan hanya menganggukkan kepalanya dalam dekapan ibunya.

"Kalau begitu, kau harus percaya padanya. Percaya jika dia pasti bisa melakukannya." lanjut Hyejin.

*************

Pagi itu Yunho berangkat ke sekolahnya dengan langkah pelan. Sepanjang jalan, dia memikirkan perdebatannya dengan Jaejoong kemarin petang.

Dia tahu apa yang dia katakan kepada namja cantik itu sedikit berlebihan dan keterlaluan. Apalagi dia meninggalkan Jaejoong begitu saja di tepi jalan, padahal saat itu kekasihnya tersebut sedang menangis.

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang