Chapter 7 : Love And Hurt

2.8K 444 48
                                    

©Dhee Cassie presents
.
.
.

First Love
.
.
.

Chapter 7
.
.
.

Love And Hurt
.
.
.

*****************

Jaejoong tiba di bandara Internasional Incheon dan menginjakkan kakinya lagi di Korea setelah sepuluh tahun meninggalkan tempat kelahirannya ini. Dia menghirup udara dalam-dalam. Mencoba mengingat atmosfer yang sudah sangat dia rindukan.

Setelah urusan di bandara selesai, Jaejoong segera mencari taksi untuk mengantarkannya ke hotel. Untuk sementara, dia memang harus menginap di hotel sebelum apartementnya siap ditempati.

Kim Jaejoong. Setelah selama sepuluh tahun terakhir hidup di Jepang sedikit banyak merubah pribadi dan sosoknya.

Jaejoong yang sekarang bukan lagi seorang pelajar dan remaja tujuh belas tahun. Dia kini telah menjelma menjadi laki-laki dewasa yang cakap dalam bidang pekerjaannya dan juga cukup mapan. Saat ini Jaejoong bekerja pada sebuah perusahaan internasional, Big East Coorporation.

Kedatangannya ke Korea adalah karena permohonannya untuk dipindah tugaskan di negara kelahirannya akhirnya disetujui oleh pihak perusahaan. Hal ini membuat Jaejoong sangat senang karena sudah lama dia mengingkan hal ini terjadi.

Jaejoong tiba di kamar hotelnya dan segera menelpon ibunya untuk mengabarkan bahwa dia telah sampai di Korea dengan aman.

[ "Joongie, kau sudah sampai?" ] sapa Hyejin begitu menerima panggilan Jaejoong.

"Aku baru saja tiba di hotel beberapa menit yang lalu." lapor Jaejoong sambil membongkar isi kopernya dan menata pakaiannya di lemari.

[ "Syukurlah. Tapi ngomong-ngomong, Umma sudah sangat merindukamu, sayang..." ] keluh Hyejin sedih.

"Jangan berlebihan begitu, Umma kan bisa menelponku setiap saat. Dan lagi, aku baru pergi dari rumah kurang dari dua puluh empat jam, Umma sayang~" kekeh Jaejoong.

[ "Ya, kau benar. Bagaimana Korea saat ini, hm?" ] Hyejin tertawa sesaat, kemudian mengganti topik pembicaraan mereka.

"Umma ini bagaimana? Aku baru tiba, jadi belum sempat kemana-mana. Tapi kurasa keadaan di sini pasti sudah sangat berubah." Jaejoong beranjak ke ambang jendela dan menatap hamparan kota Seoul yang tersaji dari kamar hotelnya.

[ "Ya sudah, kau pasti lelah. Jaga kesehatanmu ya? Jangan sampai terlambat makan dan jangan lupa istirahat yang cukup. Mengerti?" ] pesan Hyejin kemudian.

"Iya, Umma juga jaga kesehatan. Salam untuk Ottosan dan juga Joonie." Jaejoong menitipkan salamnya untuk ayah juga adik tirinya, Joon yang saat ini berusia delapan tahun.

Ya, dari pernikahannya yang kedua dengan Yoshimura Jun, Hyejin mendapatkan seorang putra lagi yang sebenarnya tidak mereka duga karena saat itu usia Hyejin sudah pertengahan empat puluh. Tapi ternyata Tuhan berkehendak lain dan memberi pasangan ini seorang buah hati.

Setelah menutup sambungan telpon dengan ibunya, Jaejoong masih menatap pemandangan kota dari jendela kamar hotel.

"Bagaimana kabarmu sekarang? Apa kau masih mengingatku?" bisik Jaejoong dengan suara bergetar seraya meremas liontin kalung yang tersembunyi di dalam kemejanya.

'Yunnie..aku merindukanmu...'

*****************

Jaejoong tiba di Tohoshinki High School. Dadanya berdebar dan penuh dengan luapan emosi yang bercampur menjadi satu. Dengan langkah pasti, dia melangkahkan kakinya menuju aula utama sekolahnya dulu.

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang