4.Antara Bisu Dan Lenyap.

153 15 1
                                    

Ya, aku sadar bahwa aku hanya kagum oleh abi. Berterima kasih kepada pertigaan jalan itu. Oleh karna nya kini aku sadar aku hanya kagum oleh nya. Dan aku juga sadar, selama ini aku hanya mengalihkan pikiran ku dari Arga, bukan melupakan.

Bukti nya, sekarang aku berada di rooftop sekolah. Kabur pelajaran matematika yang beralasan 'ke kamar mandi', alasan yang spesifik bukan?
Aku tak peduli jika ketinggalan pelajaran. Yang aku butuh kan sekarang adalah ketenangan.

Bukan rumus rumus aljabar.

Bersama angin yang membelai kasar rambut dan badan ku. Tatapan yang kosong. Pikiran yang sekarang melayang-layang. Pikiran yang hanya memikirkan lelaki yang 3 bulan lalu memutuskan tali hubungan dengan ku. Dan sekarang aku sedang menahan tangis gara gara memikirkan dia.

Cukup sudah menggambarkan kalau aku sedang tidak baik baik saja bukan?

H+14 setelah aku bertemu nya di pertigaan itu. Sudah 2 minggu aku kaya begini, tidak semangat hidup, ga mau makan, ga mau bergaul, dan tentunya ga mau belajar.

Kalian pasti mengerti jadi aku.

Tiap malam ku habiskan dengan memikirkan nya. Kadang aku berfikir apakah Arga sama sama memikirkan ku juga?

Ku harap begitu.

Aku tak ada niatan untuk mengirim kan sebuah pesan untuk nya, lewat line maupun sosmed lain, yang hanya sekedar menanyakan kabar. Masalah nya cuman satu

Gengsi.

Dan aku juga cukup tahu diri kalau aku bukan siapa siapa nya lagi.Terlebih aku agak sedikit menduga kalau dia sedang menyukai perempuan di kampus nya.

Oh god stop nethink

Arga melarang ku untuk berfikiran negative. Oke, gengsi masih jadi permasalahan. Aku memang gengsi tapi dalam hal memulai percakapan,Tapi aku tidak gengsi untuk mengungkapkan suatu perasaan. Cam kan itu baik baik!

Mungkin gengsi salah satu sebab aku putus dengan dia. Yang mengatas namakan alasan 'karena aku tidak pernah atau jarang nge greet dan selalu arga yang nge greet ku' dan dia mengira kalau aku tidak nge-greet dia, berarti aku tidak peduli lagi dengan dia.

Satu dua bulan setelah aku putus, aku biasa saja dengan Arga, berteman cukup baik. Karena 2 bulan yang lalu aku masih merasa dia mikiku.Walaupun hampir tidak pernah kontak kontakan sama sekali.

Bahkan waktu itu Arga nge greet ku! Aku senang soalnya aku lagi kangen sama dia waktu itu. Jadi aku berharap Arga ng-greet ku karena dia kangen aku juga.

Jadi sama sama kangen. hehehe

Tapi akhir akhir ini aku mulai udah merasa Arga bukan miliku lagi. Aku melihat di instagran Arga, ada cewe yang akrab dengan nya, mereka saling mengobrol akrab di kolam komentar.Dengan kata kata yang bisa di bilang mirip seperti orang pacaran. Tapi aku tidak terlalu memikirkan nya juga.Ternyata, cewe itu juga sudah punya pacar jadi aman aman saja hehehe.

Suara bel istirahat menyadarkan ku dari dunia khayalan ku. Jiwa ku yang tadi nya melayang-layang entah kemana kini sudah kembali ke raga nya. Aku segera menuju kelas, dan melihat tatapan tatapan bingung dari teman teman ku.

Yaiyalah muka pucet dan kantong mata yang hampir mengelilingi mata.seram bukan? Aku gak butuh teman untuk sekedar curhat saat ini, bagi ku itu tak perlu.

Arga pernah bilang "lo gak perlu cerita masalah lo ke temen temen lo, lebih enak di pendem. Atau ga lo curhat nya ke orang yg bersangkutan sama masalah lo aja dan selesain deh masalahnya, gampang kan?" Itu dia yang buat aku jatuh cinta padanya.Pola pikirannya.

Dan sekarang dia benar, enakan di pendam, tetapi soal harus curhat langsung ke orang yang bersangkutan aku tidak bisa ga.maaf
Setalah mengambil bekal makanan dari dalam tas, aku kembali lagi ke rooftop.

Tempat yang menjadi tongkrongan terbaik aku dan arga. Tempat bercerita cerita, tempat makan bareng,tempat bermain catur bareng.
Rooftop sekolah ku ini tertata rapih dan terawat jadi siapapun yang ke sini pasti akan nyaman. Dan sengaja di letak kan juga meja dan kursi oleh pihak sekolah. Biasanya anak anak yang sedang istirahat, akan membawa bekel atau jajanan nya ke sini.

Aku duduk di meja baris ke tiga. Meja biasa aku dan arga. Di meja itu terukir tulisan 'arga love radin' aku masih ingat dia membuatnya waktu acara hari guru tahun lalu pada jam istirahat.

Aku segera membuka bekal ku, isinya martabak nutella keju. Makanan kesukaan aku dan arga. Kami sama sama suka keju, semua hal tentang keju kita sukai.

Selagi aku menghabiskan bekal makanan ku terdengar suara bisik bisik dari arah belakang. Sudah pasti itu teman teman ku, yang entah apa tujuan mereka kesini.

'Begooo pelan pelan nanti ketauan radin'

'Ih anjir harus banget diem diem dah'

'Bacod lu kesian ego radin kek gitu mulu setiap hari, makanya kita harus kasih suprise buat dia, biar bisa buat dia senyum lagi'

Hufft pasti ini kerjaan lika, hana, vrey, dan Rika.

"Kalau mau kesini kesini aja, ga usah pake bisik bisik"

kata ku sengaja dingin hihihi biar mereka takut sama ku, karena akhir ini sikap ku tidak bersahabat.

"Tuh kan bego nih si Hana, jadi ketauan kan" omongan vrey yang membuatku cukup terhibur.

Mereka berempat kini sudah ada di hadapan ku diam mematung melihat aku yang sedang makan.

Hahaha mereka pasti mengira kalau aku sedang sensi dan tak mau di ganggu. Baik kalau begitu aku akan kerjain mereka.

Aku gubrak meja di hadapan ku membuat sejumlah orang melihatku dengan tatapan takut. Termasuk 4 orang di hadapan ku kini mukanya seperti di suruh maju kerjain soal matematika.lucu sekali

"Cuman bercanda woy!!"kata ku di selingi oleh tawaan.

"Eh bgst lo ye kirain gue lo mau nge berontak dan nge hancurin rooftop ini" kata Rika dengan gaya alay nya.

"Ga lucu goblok gue udh kaget setengah mampus njir" kata vrey sambil memukul bahu ku

Hana dan lika hanya tertawa terbahak bahak karena aksi vrey dan rika yang seolah melebih lebihkan.

"Kayanya lo semua liat muka gue takut amat dah memang gue 2 minggu ini seserem apa si?" Tanya ku

"Buset din lo 2 minggu ini udah kaya jenazah yang nunggu di formalin ego" kata lika yang membuat ku tertawa.

"Cuman gara gara Arga doang ni anak jadi kek gini nih ckckck" sesaat keadaan langsung hening karena omongan Hana.

Sontak veyra lika dan rika melototin hana dan menyenggol-nyengolnya.

"Njir santai aja kali sama gue, gue ga se sensi itu keleus" kata ku diiringi tawa lagi.

"Entar lo ngamuk lagi diem diem,tiba tiba bolos pelajaran dan kabur entah kemana" kata lika

"Halah sotoy lu jing kan gue bolos kelas karena gue di panggil kepala sekolah untuk latihan buat olimpiade mtk, lu semua pada lupa?"

Kata ku tentu saja itu cuman untuk senda gurau.

"Halah mtk aja bolos kelas terus lu, gaya gayan ikut olimpiade, gini nih orang kebanyakan ngayal" kata vrey yang di iringi suara tawa dari yang lain.

Dengan kehadiran mereka di jam istirahat ini membuat ku sedikit terhibur walau 0,5 %

Tapi dibalik tawa ini tersimpan rapi rasa patah hati yang lagi membara pada hari ini.
.
.
.
.
Hai update lagiii
Jangan lupta vote and comment
Bye bye!

Sebatas CukupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang