9.Buta Pesona.

58 5 2
                                    

Pesona memang pelindung awal muka kejam kemunafikan, sungguh luar biasa, awalnya begitu manis!!
.
.
.
.
.
Rutinitas biasa, malam ini aku kembali bercerita, namun teman ku kali ini bukan lagi secangkir teh hangat, melainkan secangkir susu hangat. Tentu saja aku menceritakan sebagai aku yang dulu lagi.

Jakarta, smp 49 , jam 7.30 pagi.

Masih sama, kegiatan classmeeting, namun di hari yang berbeda. Hari ini bukan pertandingan volley lagi, melainkan pertandingan futsal antar kelas, masih sama, ramai diisi oleh suara suara supporter dan tak luput dari dentungan musik yang membuat semua terlihat bahagia.

Saat ini aku seperti biasa, menjadi tukang dokumentasi di acara kali ini,sekarang pertandingan futsal antara kelas 7b dan kelas 7d. Suara supporter dari kelas 7b kali ini menguasai lapangan timur tempat pelaksanaan lomba ini. Aku kurang tertarik sama pertandingan futsal, menurut ku, permainan futsal itu membosan kan, tidak membuat ku greget.

Tapi lain hal dengan sekarang, aku jadi tertarik melihat pertandingan futsal ini, yup, karena dia, lelaki yang baru tadi aku lihat dan aku langsung menyukai nya, bahkan aku belum mengetahui nama nya, tapi aku suka dia, dia ganteng dan tinggi. Dia sekarang sedang bermain membawa bola kesana kesini, sial, lelaki perawakan tinggi dengan nomer punggung 3 itu sukses membuat ku jatuh terpana oleh pesona nya.

Bagaimana ini? Aku telah jatuh hati padanya, tidak, aku tidak mau mencintai seseorang, mencintai seseorang sama saja bunuh diri, pasti saja berujung kata 'patah hati'. Lupakan soal patah hati, itu memang sudah resiko menyukai seseorang. Yang seharusnya aku pikirkan adalah, bagaimana aku bisa mendekatinya dan membuat dia jatuh karena pesona ku juga.

Ku tanya teman ku yang di sebelah ku kali ini, iya dia Rika. Dia juga seksi dekomentasi dalam kegiatan ini.

"Rikaaaa, itu siapa si yang lagi main futsal, yang nomer punggung nya 3?" Kata ku dengan penasaran terhadap orang bernomer punggung 3 itu.

"Oh..itu namanya Dika" oh jadi nama laki laki itu Dika, ganteng sekali dia ya tuhan.

"Ganteng banget anjir rikk" kata ku dengan antusias kepada rika.

"Biasa aja ah" aku tak peduli apa kata orang yang jelas aku bilang Dika ganteng titik.

"Rikk..bagi kontak nya dia dong, plisss hehehe" kata ku memohon pada Rika.

"Iya entar gue kasih, lewat line oke" kata dia memberikan ku tanda jempol.

Sejurus kalimat yang terlontar di pikiran ku kembali menuai, kalimat yang meyakinkan ku kalau aku bisa mendapatkan nya terus megacu, tiada celah untuk kalimat yang datang merusak semangat ku.

Permainan masih berlangsung, tapi bedanya sekarang masuk babak ke dua, 20 menit berjalan permainan selesai, kali ini, di menangkan oleh kelas 7B, mengetahui pemenang dari lomba futsal kelas ini adalah 7B, aku pun ikut senang, tentu saja aku senang karena salah satu pemain futsal kelas 7B adalah Dika.

Aku melihat Dika dan teman teman nya bersorak atas kemenangan mereka, lalu mereka semua pergi meninggalkan lapangan, ku tatap muka Dika dalam dalam, tampa di sangka seukir senyum terukir di wajah ku, ya tuhan ganteng sekali.
.
.
.
Karena classmeeting hari ini lomba nya bertemakan outdoor, semua nya tidak ada yang di kelas, semua berada di luar gedung sekolah, dimana saja, ada yang di lapangan karena sedang mengikuti lomba futsal, ada yang menjadi supporternya, ada yang sekedar duduk duduk santai dibawah pohon pohon yang biasanya hanya untuk sekedar bergosip, dan ada pula yang berada di kantin.

Seperti aku dan Rika sekarang, sedang makan mie ayam ala ibu ibu kantin yang super asik, asik karena kita sering makan di sini jadi kadang kadang suka di gratisin, iya seperti sekarang. Kantin hanya di isi beberapa orang, tergolong sepi, biasanya di isi anak anak yang tidak antusias dengan lomba lomba yang di adakan, padahal lomba hari ini tergolong seru untuk di tonton. Tapi jangan mengira kita sama hal nya dengan anak anak yang tidak antusias terhadap lomba. Kita bukan nya tidak antusias, tetapi kita sudah buat janji hari ini dengan ibu kantin untuk di gratisin mie ayam.

Sebatas CukupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang