PROLOG

40 4 0
                                    

Khumi menatap jauh keluar, di depan jendela kaca besar di hadapannya terpampang geliat sesaknya jalanan pada malam hari itu. Cahaya rembulan seakan kalah dengan kedip lampu mobil yang beragam, jangankan rembulan, cahaya lampu kuning penerang jalan saja seolah menyerah melakukan tugasnya, tergerus hingar bingar perkotaan yang tak berujung.

Lampu lalu lintas berubah merah, seperti pantomime semua mobil dengan berbagai merek berhenti. Menurut pada lampu jalan yang tugasnya hanya berdiri, suara klakson yang menghiasi gendang telinga mendadak hilang, raib di telan warna merah lampu jalan.

Di antara semua pemandangan malam itu, ada satu hal yang menarik perhatianku malam itu, sepasang kekasih yang terlihat sangat hangat di tengah malam yang dingin kala itu. Hangat, sebab mereka terlihat bahagia dan sangat menikmati setiap rintik hujan yang menerpa wajah mereka. Senyum dan kilauan mata yang terlihat sangat murni membuat aku turut tersenyum ketika melihat mereka, meskipun baju dan rambut si laki – laki sangat basah dikarenakan hujan, dia tidak menepi ataupun mempercepat laju motornya, ia terlihat tetap menjaga laju motornya pada angka 30 km/jam. Sangat pelan sehingga aku bisa mengamati mereka lebih lama, dan aku menyadari pelukan si wanita terlihat sangat kencang namun tidak mengekang, sama seperti senyum mereka berdua, tulus, tidak pura – pura.

Lama aku perhatikan mereka, aku menjadi teringat akan satu kenangan yang sampai kapanpun tidak akan aku lupakan. Kenangan itu mendadak muncul dan memutar detik demi detik seperti rentetan scene dalam film, tergambar jelas apa yang terjadi malam itu, bagaimana situasi malam itu, apa yang kita bicarakan malam itu, dan siapa yang ada di jok depan motor denganku malam itu. Kenanganku tidak seromantis pasangan tadi, tetapi lebih sulit dilupakan, tidak semanis mereka tapi punyaku lebih berkesan. Mengingat kenangan itu, membuatku juga mengingat kenangan lainnya, kenangan manis lainnya, juga kenangan buruk lainnya. Semua itu, satu persatu akan aku ungkapkan sekarang.

Lampu jalanan kembali hijau, semua bergerak kembali melanjutkan perjalanan yang sempat terhenti. Semua bergerak, kecuali aku yang tenggelam dalam rajutan kisah kelabu.


Assalamualaikum~~~~Hollaaa~~~~Hello~~~ ^^ Saya penulis baru di Wattpad, mohon bantuannya ^.^

I'am back guys hehe, maaf hiatus lama karena saat kemaren aku ngumpulin kisah - kisah yang aku tahu, biar cerita nya jadi makin seru.

Disclaimer : Cerita ini aku gak tahu endingnya gimana, karena didasarkan sama kisah nyata temenku, jadi kemungkinan bakal sad atau happy ending, dan cerita ini murni 100% kisah nyata dan tidak ada penambahan cerita, jadi mohon maaf kalo dialog antar tokohnya sedikit. Tapi........... aku jamin, kalian akan relate sama cerita ini

Over ThinkingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang