Hujan masih turun dengan sangat lebat ketika Kevin baru saja memberhentikan sedan hitam nya disebuah Minimarket yang menyediakan mesin Atm. Kevin turun dengan buru-buru lari menuju mimimarket tersebut walaupun Hujan tak bisa ia hindari. Ya. Rambut dan sebagian pakaianya basah karena diguyur hujan beberapa detik.
Kevin langsung masuk kedalam. Mengeluarkan sebuah kartu dari dompetnya dan memasukanya di mesin Atm. Setelah mengambil beberapa rupiah, ia membeli cemilan dan minuman untuk ia bawa Ke Villa. Setelah ia rasa cukup. Kevin langsung menuju kasir untuk membayarnya. Mungkin karena diluar sedang hujan lebat sehingga tak perlu mengantri saat Kevin membayar belanjaan-nya tersebut.
Kevin keluar dengan membawa belanjaan yang barusan ia beli. Tubuhnya sedikit menggigil. Tapi Kevin memang bukanlah lelaki lemah. Ia selalu berusaha melawan apapun yang melemahkanya, Keculi kehendak sang Oma. Kevin termenung. Ia jadi ingat pada Oma. Sudah tiga hari ia pergi meninggalkan Oma. Ia sengaja tak mengaktifkan Ponsel miliknya karena sudah pasti Oma bisa melacaknya dengan seribu satu caranya.
Ia tak bisa membayangkan bagaimana hancurnya hati Oma saat ia memutuskan pergi dari rumah, Kevin masih ingat dengan mimik wajah Oma saat ia mengatakan bahwa Renata bukanlah tunanganya. Saat itu Oma terlihat murka pada Kevin. Tapi Kevin harus lebih tegas dan berani kali ini, ini bukan hanya menyangkut soal masa depan Kevin. Ini menyangkut soal Hati. Kevin memang ingin menjadi cucu kebangaan Oma, tapi bukan berarti Oma bebas menentukan pilihan hati Kevin.
Sekarang Kevin jauh lebih bahagia menjalani kehidupan yang jauh dari sorot kamera. Dan setidaknya Kevin tak perlu bersandiwara terus menerus. Kevin tak perlu hidup dalam lingkaran yang sama sekali tak ia hendaki. Tapi, bukankah apa yang sekarang ini ia jalani juga adalah sebuah sandiwara. Kevin tak mungkin lupa dengan Permainan yang diperintahkan oleh Oma. Permainan inilah yang akhirnya menjebak dirinya sendiri. Fikiran Kevin kecau jika memikirkan soal ini.
Kevin yang masih berdiri menunggu hujan reda akhirnya lari untuk masuk kedalam mobil. Namun baru saja tanganya akan membuka pintu mobil. Sebuah motor gede yang berjalan dengan sangat cepat tiba-tiba saja menyerempet tubuh Kevin. Spontan Kepala Kevin terbentur pada mobil miliknya dan jatuh dengan kepala yang bersimbah darah.
Beberapa orang yang berdiri didepan minimarket dan menyaksikan kejadian naas itu berteriak histeris. Namun dua orang pemuda dengan sigap langsung menolong Kevin yang sekarang tak sadarkan diri dengan darah yang terus mengalir dikepalanya.
**
Suara petir dilangit terdengar begitu kencang kedalam kamar. Hati Fahri resah tak seperti biasanya kali ini. Ia masih berdiri dihadapan kaca hanya berharap Kevin segera datang. Memang sudah satu jam semenjak Kevin keluar. Tapi sampai detik ini diluar sana belum ada tanda-tanda kepulanganya selain suara hujan dan petir yang saling bersahut-sahutan.
Dua hari berlalu semenjak Kevin pergi yang katanya mengambil uang sekaligus ke minimarekt. Tapi mana, sampai detik ini Kevin belum kembali. Hati Fahri hancur. Selama dua hari ini tak sedetik-pun waktu berlalu tanpa memikirkanya. Ia bisa bertahan selama dua hari karena ia percaya dan berharap Kevin pasti akan datang. Jika memang Fahri harus meninggalkan Villa itu. Ia akan meninggalkanya dengan Kevin. Tapi bagaimana jika seandainya Kevin malah pergi meninggalkan Fahri seorang diri.
Memang Villa yang ditempati Fahri saat ini milik salah satu kerabat Kevin yang masih berprovesi sebagai artis. Jadi Fahri tak perlu membayar sewa untuk Villa tersebut. Ia bisa menempatinya sampai kapanpun ia mau. Kurang lebih seperti itulah yang dikatakan pada Fahri ketika Kevin membawa Fahri ke Villa itu.
Tapi kali ini, Fahri sudah benar-benar tak mampu bertahan seorang diri disini. Tanpa ada kabar sama sekali yang dikirim oleh Kevin. Pagi ini Fahri sudah bertekad untuk meninggalkan Villa ini. Taxi yang dipesankan oleh Mang Asep sudah menunggu didepan. Bahkan Mang Asep, lelaki yang bertugas membersihkan dan menjaga Villa ini nampak terlihat sedih ketika tahu Fahri akan pergi. Ya. Mang Asep seperti mendapatkan teman untuk ngobrol ketika kehadiran Kevin dan Fahri ke Villa itu. Tapi Mang Asep tahu sesuatu tengah terjadi terhadap kedua pemuda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE STARLOVE
RomanceIni kisah Fahri yang mengidolakan Artis muda bernama Kevin Alfatah. Memang apapun itu jika menyangkut-pahut dengan Kevin, pasti Fahri sangat berantusias. Sayangnya selama ini Fahri hanya menontoninya lewat layar kaca, kalau ada uang lebih barulah di...