Hah, Rury menghela napasnya lelah. Menurutnya hari adalah hari yang membosankan, Cuma perkenalan-perkenalan aja di kelas. Di SMAN 33 ini emang gak ada mosnya sih. Karena bosan Rury mengambil ponselnya di tas dan mengirim pesan BBM ke Iseh. Ia menaruh ponselnya di kolong meja.
' Gimana mosnya lo!'
' Ngeselin banget. Kakak kelasnya juga. Gue udah kaya orang gila nih'
' Haha mampus lu. Untung gue gak ada mos. Tapi gue bosen juga sih di kelas Cuma perkenalan biasa doang'
' Mending gitu deh. Gue malu setengah mampus nih!'
" Woy Kurus... noh giliran lo perkenalannya. Sibuk mainin Hp aja sih", kata cowok di belakang Rury. Rury hanya menatapnya tajam lalu kembali menaru hpnya di kolong meja.
" Dari tadi kamu mainin Hp?", tanya guru itu. Rury hanya menatap takut-takut kemudian mengangguk pelan.
" karena kamu baru masuk. Ibu masih memaafkan, kalau kamu ulangi lagi. Siap-siap aja hp kamu saya sita" katanya.
Untung gurunya gak marah-marah dari tadi mainin hp. Tuh orang emang rese sih. Kalo tuh cowok gak cepu, guru gak nyadar gue mainin hp. Batin Rury.
" Gue Rio saputra. Panggil aja gue Rio. Btw, gue yang manggil lo kurus tadi", Kata Rio lalu duduk di kursi sebelah Rury sambil membawa kotak bekalnya.
" Eh eh... oh lu. Lo cepu banget sih jadi orang", kata Rury kesal. Lalu menyuapkan nasi ke mulutnya. Sekarang memang waktunya istirahat. Cuma ada beberapa siswa aja di kelas, yang lainnya sudah ngacir ke kantin sekolah. Tumben ada cowok yang deketin gue, suka kali ya. Batin Rury geer.
" ya elah Cuma gitu aja. Lagian gue kasian juga sama di samping lo yang manggil tapi gak di denger. Yaudah gue ceplosin aja", kata Rio kemudian menyuapkan kentang ke mulutnya. Rury hanya bisa menatap kesal Rio dan menyuapkan kembali nasi ke mulutnya.
" By the way, Lu dari SMPN 100 ya. Kenal dong sama Rara?", Tanya Rio
" Oh Rara, namanya Ratna sari bukan?"
" Ah iya-iya"
" Oh itu temen sekelas gue pas kelas 7 sama 9. Kenapa emangnya? Jangan-jangan lu pacarnya ya?", tanya Rury menatap Rio curiga. Sementara Rio Cuma bisa senyum-senyum gak jelas. Pipinya berubah menjadi warna merah seperti tomat busuk. Eh tomat matang maksudnya.
" Jehhhh... Tau aja lo"
Gue kira dia deketin gue karena suka gue. Tapi ternyata Cuma nanyain sih rara cewe imut yang tinggi. Eh nyadar harusnya, guekan gak cantik. Batin Rury.
" Woyy.... ngelamun mulu. Ceritain tentang Rara dong selama di Sekolah" pinta Rio. Rury-pun menceritakan tentang Rara waktu di Smp sampai-sampai si Rio ketawa-ketawa. Bel-pun berbunyi lalu Rio mengambil kotak nasinya dan kembali duduk di kursi tepatnya belakang Rury.
" Eh terus sih Rara ngambil spidol dan kejedot meja gitu?", tanya Rio yang ada di belakang kursi Rury. Rury menoleh kebelakang sebelum membuka suaranya.
" Iyalah sampe seisi kelas ketawa"
" Hahaha jirrrr banget tuh orang" katanya. Lalu Rury kembali menatap papan tulis.
" Eh Rury, lu pacarnya Rio?" bisik seseorang di sebelah kursi Rury.
" lo eumm..."
" Panggil gue Tania, gue temen Smpnya Rio"
" Oh.. oh iya gue bukan pacarnya Rio kok" Kata Rury.
" Oh.... benerkan dugaan gue, mana mungkin cowo seganteng Rio suka cewe yang levelnya rendah", gumam Tania. Rury mendengar gumaman Tania, lalu mata gadis itu berubah menjadi berkaca-kaca. Mendung-mendung gimana gitu.
Apa gue seburuk itu ya. Batin Rury.
Pukul 15.00. berarti waktunya pulang. Hal inilah yang paling ditunggu Rury. Sebelum keluar kelas Rury memeriksa ponselnya terlebih dahulu dan ternyata isi pesan Bbmnya Bc-an semua. Maklum Rurykan jomblo. Tapi sebelum mematikan ponselnya (karena sebentar lagi lowbet) ada pesan BBM Aisyah yang terselip.
' dihhh ceklis doang'
' Woyy...'
' Hai cantik....'
' Ye elah sok sibuk nih'
' Eh udah istirahat. Makan apa lo'
' Woy bales'
' ih nyebelin deh kamu'
' Aku marah nih sama kamu'
' ANJIRRRR DASARRRR MAKHLUK SOK SIBUK'
Rury tersenyum-senyum sendiri membaca pesan Bbm dari Aisyah. Sebelum membalasnya Rury melihat seisi kelas dan ternyata setengahnya sudah pada keluar kelas.
' Lupa sama hp soalnya. Oh iya DASAR JONES'
Rury terkekeh pelan lalu memasukan ponselnya ke dalam tas.
" Kenapa Lo senyum-senyum sendiri?", tanya Rio.
" Suka-suka guelah. Eh belom pulang ?", Tanya Rury.
" Ini mau pulang. Mau jemput doi"
" Iyelahhh yang udah taken mah" Ledek Rury. Sementara Rio menatap tajam Rury dan melangkahkan kakinya ke luar kelas.
Rury menatap jam yang melingkar di tangannya. Ternyata sudah pukul 15.45. sebagai umat muslim yang taat perintah Allah swt. Rury mampir ke masjid yang sejalan sama gerbang sekolah. Hanya beberapa orang disana. Mungkin sudah pada sholat dan pulang. Setelah melepaskan alas kakinya, Rury menaruh tasnya di tempat Sholat perempuan kemudian mengambil wudhu. Langkahnya sempat terhenti ketika Rury melihat seorang laki-laki yang sedang membaca Al-qur'an.
Ya Allah.... ini tipe aku banget. Batin Rury.
Segera Rury melangkahkan kakinya ke tempat wudhu wanita-pastinya.
Rury sudah selesai menunaikan ibadah Sholat. Rury segera memakai sepatunya. Kemudian matanya yang iseng melihat seorang cowok yang tadi membaca Al-Qur'an. Sama seperti Rury, laki-laki itu pun sedang memakai sepatunya.
Eh, tunggu deh. Gue rasa gue kenal ini orang. Siapa ya?..... oh iya gue inget dia kak Azam alumni SMPN 100 juga. Batin Rury
Setelah itu ia berjalan menuju gerbang sekolah dan menunggu jemputan haha jemputan abang angkot maksudnya.
Bukannya Azam gak tau kalau ia tengah ditatap seorang perempuan yang berada tidak jauh darinya. Azam hanya pura-pura tidak tahu saja. Azam emang orang yang cuek. Bahkan malas untuk balas menatap gadis yang menatapnya. Buang-buang waktu sih katanya. Azam kan ingin cepat-cepat pulang ke rumah.
" Ih... Nyebelin banget sih abang Angkot, lama banget" ucap Rury kesal. Sudah sepuluhmenit menunggu, tapi belum ada angkot yang lewat. Rury menghela napasnya lelah. Matanya menatap jalan raya di depannya.
" Macet.... pantesan abang angkot lama" gumamnya.
Matanya membesar kala matanya menatap sosok laki-laki yang dikenalnya sedang membonceng seorang gadis. Entah siapa gadis itu karena memakai helm sedangkan sih cowok tanpa memakai Helm. Bahkan cewe itu tanpa sungkannya memegang pundak cowok itu. Tak terasa satu tetes air mata jatuh dipipinya. Rury buru-buru menghapus air matanya lagi sebelum mengeluarkan air mata yang banyak.
Mifta.... Kenapa sih gue harus ketemu lu dalam keadaan kaya gini. Hati gue sakit banget sumpah.Itu cewe baru elo ya, hahah beruntung banget bisa dibonceng Mifta. Gue aja yang suka 3 tahun boro-boro dibonceng atau disapa. Dilirik aja enggak. Oke fix gagal move on gue dari Mifta. Batin Rury.
" Eh, Lo Rury bukan sih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
my story
Teen FictionCerita gue emang datar gak ada yang menarik haha. Suka sama orang tapi hah bertepuk sebelah tangan dan gue Cuma bisa apa. Gue mah apa atuh Cuma orang yang Tinggi kurus dengan muka yang gak cantik. Yah jerawat nempel di jidat. Kulitnya aja warnanya s...