" Ry, aku suka sama Rio dan Dafi", kata Tasya saat perjalanan menuju gerbang sekolah.
WHAT THE HELL....
APA ADA YANG BISA KALIAN DESKRIPSIKAN BAGAIMANA PERASAAN KALIAN KETIKA TEMAN KALIAN MEMBUAT PERNYATAAN BAHWA IA MENYUKAI DUA ORANG SEKALIGUS.
Rury yang mengalami itu rasanya ingin pergi jauh-jauh dari sini. Asalkan jangan berdekatan dengan Tasya untuk saat ini. Bingung?tentu saja. Bagaimana bisa Tasya menyukai dua orang sekaligus.
" S..ssya kamu gak gi..la kan?", tanya Rury hati-hati. Takut-takut Tasya tersinggung dengan ucapannya.
" Aku pikir juga begitu Ry. Apa aku udah gila atau bagaimana? A.. aku menyukai mereka ketika smp kelas 8 ketika kita bertiga sekelas, Ry", kata Tasya.
" Mening kamu tentuin deh, perasaan kamu lebih ke siapa?" kata Rury.
" Udah pernah aku coba Ry. Ta.. tapi hasilnya sama. Posisi keduany sama Ry. Aku bingung jadinya. Mereka baik padaku. Semuanya punya posisi tersendiri bagiku yang pada akhirnya membuat aku tidak bisa memilih perasaan aku ini ke siapa" balas Tasya. Rury hanya menepuk-nepuk pelan bahu tasya bermaksud memberi ketenangan.
" Ah jemputanku datang. Mau nebeng Ry?" tanya Tasya.
" Makasih Sya. Gak usah deh aku bisa naik angkot kok. Lagian rumah kita gak se-arah" balas Rury.
" eh iya.. yaudah aku duluan ya Ry. Byee..", katanya lalu masuk ke dalam mobil mersi yang tak jauh dari arah gerbang.
Ternyata Tasya anak orang kaya. Jadi ngerasa gak pantes deh temenan ama dia. Batin Rury.
Tanpa sepengetahuan mereka. Ternyata ada yang mendengar percakapan mereka. Dafi dialah orangnya.
Gak boleh ini gak boleh. Gue harus ngejauh. Batin Dafi.
Lalu tak lama angkot berhenti di depannya. Segera Rury masuk ke dalam angkot dan duduk di pinggir dekat pintu. Entah ini mimpi atau apa Rury melihat Azam di depannya dan duduk di sebelah Rury. HELOOO DIA DUDUK DI SEBELAH RURY. Yah emang yang kosong Cuma disebelah Rury.
Entah kenapa ini membuat jantung Rury deg deg jedar jedor gitu deh. Bukan, bukan deg deg jedar jedor karena jatuh cinta. Masalahnya yang duduk di sebelahnya Cogan guys. Nervouskan pasti? Dia sengaja kali ya biar sih Rury natap Azam mulu. Sayang kali kalo gak liat Azam yang guantenggggnya yang ah sulit dideskripsikan. Lihat deh orang-orang di dalam angkot pada cengo gitu ngeliat kegantengannya. Apalagi angkot ini banyak diisi kaum hawa. Dengan tatapan memujanya membuat Azam risih.
" Kenapa?", tanya Azam ketika melihat tatapan Rury yang kaya –kenapa mesti duduk disini sih. Tapi Rury hanya mengeleng lemah dan memandang lurus kedepan.
Terdengar bisik-bisikan ah bukan bisikan juga sih orang kedengeran gitu sih. Kurang lebih seperti ini.
" Yah udah taken coeg. Gue kira single"
" Ganteng ya. Itu pacarnya?"
" Ih gak cocoklah ya. Cakepan juga gue"
" Apa yang diliat dari cewe itu sih. Gak ada cakep cakepnya"
" Berdoa cepet putus deh"
" Eh gue yakin juga bentar lagi putus sih. Pas peletnya abis sih cowok nyadar kenapa gue bisa pacaran sama sih upik abu yang buruk rupa"
" Kalian bisa diem gak", kata Azam dengan akses dinginnya. Tidak, tidak Rury gak seburuk itu Cuma dia memang tidak cantik, tidak juga imut, dan juga tidak juga menarik. Tapi ketika melihat Rury ada satu yang gak diketahui banyak orang. Karena Rury yah Rury yang sering bertingkah lucu. Belum lagi wajahnya yang manis. Apalagi jika ia tersenyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
my story
Novela JuvenilCerita gue emang datar gak ada yang menarik haha. Suka sama orang tapi hah bertepuk sebelah tangan dan gue Cuma bisa apa. Gue mah apa atuh Cuma orang yang Tinggi kurus dengan muka yang gak cantik. Yah jerawat nempel di jidat. Kulitnya aja warnanya s...