PART 4

6 0 0
                                    

Brukkkkkkkkkkkk

"Kamvretttt", batin Dafi.

Sesegera mungkin Dafi mengumpulkan kertas-kertas yang bertebaran. Gara-gara Dafi berlari terburu-buru jadi tubuhnya mencium lantai. Dengan sabar Dafi mengumpulkan kertas-kertasnya.

" coba tuh guru gak nyuruh gue. Gue enggak akan gini kali. Untung di sini sepi. Coba kalo rame, image gue mau ditaro dimana", gerutunya disela-sela mengumpulkan kertas tersebut.

Selesai mengumpulkan kertas-kertas itu, Dafi segera kembali ke kelasnya.

" Muka lo kusut, kenapa Daf?", tanya Rio menatap Dafi yang ah... raut mukanya tidak enak untuk dilihat.

" Gara-gara Mak lo noh. Nyuruh gue ambil kertas-kertas itu", balas Dafi.

" Ya elah Daf, Cuma disuruh gitu doang. Wajar kali Bu Reny nyuruh lo, lo kan ketua kelas", kata Rio kembali memperhatikan papan tulis yang ada di depannya dan mencatat kembali di bukunya.

" Bukannya itu nyett, gegara dia bilang suruh ambil cepetan gue sampe lari buru-buru. Dan kamvretnya gue jatoh" kata Dafi sambil melakukan hal yang sama dilakukan Rio. Yaitu mencatat.

" oh....."

" APA? Jatoh?"

" HAHAHAHAHA"

....

....

....

" Kamu denger Ry?", tanya Tasya kepada Rury. Rury menghentikan aktivitasnya mencatatnya lalu menatap Tasya dengan bingung.

" Itu lho. Dafi jatoh bhakkkk... cowok cool kaya dia bisa jatoh juga ya hahaha" katanya.

" Kamu nguping ya? Gak baik lho, sya"

" Lah kamu juga nguping"

" aku gak nguping sya, Cuma kedengeran aja. Kan dia duduknya di belakang kita"

" Yaudah aku juga"

Hahahah.....hahaha Rury dan Tasyapun tertawa pelan.

" Diem... Berisik lo!" kata Dafi di belakangnya ketika melihat Rury dan Tasya tertawa. Sontak membuat mereka berdua berhenti tertawa.

" Dih... Gak seneng banget ngeliat kita ketawa kayanya", sengit Rury lalu melanjutkan catatannya.

" Kamu baru sekolah di sini, berapakali kamu telat ha?", bentak Pak Satpam. Sementara yang dibentak hanya cengengesan gak jelas. Elfin Elvander Mangkurat namanya. Membuat guru-guru di SMK Merdeka Sakti hanya mengeleng geleng. Sering telat, pembuat onar, suka ngerokok dan ya semacam anak bad boy gitulah. Ah satu lagi PlayBoy. Apa perlu digaris bawahi. PLAYBOY.

Tubuhnya tegap, tinggi, kulitnya putih, alis tebal, hidung macung, pipi tirus dan bibir yang tipis membuatnya dikagumi oleh anak-anak di SMK Merdeka Sakti, bahkan termasuk guru-guru (yang genit pastinya). Apalagi wajahnya mirip-mirip keturunan arab. Ah... membuat betah untuk dilihat.

" Itu..eee.."

" APAAA?"

" Abis begadang pak, soalnya temen-temen saya ngajakin maen sih. Jadi sampe rumah sekitar jam 2 malem. Telat deh jadinya", kata Elfin dengan wajah polosnya. Polos polos bangs*t maksudnya.

" Kamu itu ya.... dibilangin gak kapok kapok sih", marah pak Satpam. Elfin hanya cengar cengir gaje. Supaya gerbang sekolahnya dibuka.

" Ayolah pak... sekarang kan saya ada ulangan AP. Kalo remed gimana. Malu dong pak AP diremed, kan itu jurusan saya?", katanya ngeles. Dengan terpaksa pak Satpam itu membuka gerbang sekolah.

my storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang