Two

64.4K 1.3K 10
                                    


Pedro pov

Gue bener2 ga nyangka sama nih cewe. Terbuat dari apakah dirinya ini? Bagaimana bisa dia membuatku bergairah lagi, hanya dengan menikmati keadaannya yg sedang tidur? Ini jarang tejadi padaku, bahkan nyaris tak pernah. Buatku, tubuh wanita hanyalah cukup untuk one night stand saja. Tak butuh pengulangan.

Tapi kenapa rasa dirinya berbeda? Menyetubuhinya... Bukan, bercinta dengannya benar2 membuatku merasa puas. Jadi ingin lagi dan lagi. Seperti kecanduan. Bahkan sekarang little dick sudah menegakkan kepalanya lagi. Shit!

Ingin rasanya membangunkan dia dari tidurnya, tapi aku merasa tak tega melihat tubuhnya yg benar2 telah kehabisan tenaga itu. Rasa tubuhnya benar2 sudah memabukkanku.

Pelan2, kutarik little dick dari sarangnya. Shit! Sempit sekali. Sampai2 aku jadi gemetar sendiri dalam merasakan sensasinya. Kudengar dia melenguh, mungkin karena akibat gesekan.

Kularikan diriku ke kamar mandi, lalu kubiarkan air dingin dari shower mengalir ke seluruh tubuhku. Aku harus menghilangkan gairahku yg sangat membakar nafsu ini. Hawa panas ini harus mereda secepatnya.

Setelah kurasa tubuhku sudah menjinak, aku segera mengeringkan seluruhnya dengan handuk. Aku harus menghubungi Ann. Dia benar2 sudah membuatku senang tepat dihari ultahku ini. Benar2 kado yg sangat istimewa.

Segera kupakai kembali semua bajuku, tanpa jasku. Kuraih hp diatas nakas. Sekilas kulirik ke atas ranjang. Dia masih tertidur lelap. Semoga saja dia terlelap dalam jangka waktu yg lama. Hanya butuh beberapa menit untuk berterimakasih pada Ann. Setelah itu aku akan kembali lagi untuk menikmati kelanjutan rasa bahagianya.

Kuarahkan kakiku melangkah ke arah room karaoke lagi. Aku akan memanggilnya ke VVIP 9 lagi untuk berdiskusi dengan Ann. Kulihat didepan room para pengawalku masih banyak yg berjaga2, pastinya sahabat2ku masih ada didalam.

Saat kubuka pintu, kulihat hanya tersisa si Devon saja disana. Sendirian. Kemana gadis pirang tadi yg sedang bersamanya? Wajahnya juga nampak sangat frustasi. Hmmmm....pasti ada masalah.

"Dev, apa yg kau lakukan sendirian disini? Kemana mereka berdua? Kemana pula perginya cewe yg tadi bersamamu? " kulangkahkan kakiku menuju ke arah sofa disebelahnya. Sambil jemariku berkutat diatas hp bermaksud menelpon Ann.

"Mereka berdua sudah pulang. Dan si pirang? Well....kekasihnya kemari untuk menjemputnya bro."ujarnya frustasi lalu meneguk minumannya kembali. Mataku beralih cepat kearahnya dari hp. Mencoba untuk meneliti.

"Dan kau hanya diam saja disini layaknya orang kalah judi? Ooh man....look at you"

"Hei....memangnya apa yg harus aku lakukan? Berusaha untuk merebutnya dari kekasihnya?"

"Haha...setidaknya kau ada perjuangan untuk mempertahankan dia. Bukannya gadis seperti dia yg kau idam2kan selama ini?"

Sambil berusaha menyemangatinya, aku mencoba mengirim text ke nomor yg kudapat dari Ann tadi sewaktu aku memintanya untuk memanggil gadis yg malam ini mampu membuatku merasa terkesan. Setelah message terkirim, aku baru tersadar, bukannya dia tadi kesini tidak bawa apa2 sama sekali ya? Hahaha....bodohnya aku ini.

"Jika dia ternyata lebih memilih kekasihnya itu, apa yg masih ada buatku bro? Beda jika dia memang lebih memilihku. I will do anything to get her back again!"

"Hahahaha....we will see brother"

"Sudahlah, tak usah dibahas lagi. Kau sendiri kenapa kembali kesini?  Sudah selesai urusanmu?"

"Menurutmu?"

"Heii....sepertinya kau menikmati sekali kadomu yg 1 ini bro?"

"Hahahaha....kau bisa saja."

Take Me HigherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang