Jovina akhirnya setelah kembali dari perkumpulan bersama rekan2 kerjanya, dengan sedikit kelelahan, mencoba untuk membersihkan dirinya dengan cepat, agar tak membuang waktunya dan mampu menghadiri acara ulang tahun Ann yg akan diadakan di Club Millenia. Waktu menunjukkan pk 06.20pm didinding apartemennya. Masih ada cukup waktu untuk dirinya berbenah diri.
Setelah mandi dan mengeringkan rambutnya, Jovina mengambil gaun sederhana selutut berwarna peach terang berbahan brokat tanpa lengan, sehingga walaupun pas dibadan namun tidak terlalu ketat. Sangat pas dengan tatanan rambutnya yg sengaja dia tata rapi menyamping kiri sehingga memperlihatkan leher jenjangnya disebelah kanan. Dia akan memakai blazer putih sebagai penghalau hawa dinginnya malam dan ac didalam club. Malam ini dia hanya memakai maskara, sedikit sapuan eyeshadow peach muda dengan menajamkan matanya memakai eyeliner pencil, dan terakhir memulas bibirnya dengan matte pink salem yg mampu membuatnya makin terlihat sexy namun masih terlihat sopan. Dipadu dengan stilleto putih dan clutch senada, Jovina makin mantap untuk menghadiri pesta ulang tahun Ann. Dia sengaja berdandan seformal mungkin, agar tak mengundang banyak mata lelaki yg akan menggodanya nanti di club tersebut.
Sebelumnya, Jovina sudah memberitahukan pada Mr. Stanley, Cara dan Sofie jikalau Ann menghubunginya dan sangat menginginkan kehadirannya dipesta itu. Mereka semua mendukung niat baik Jovina yg masih mau bertemu dengan Ann, karena mengingat dulu bagaimana sudah seberapa banyak Ann sering membantu Jovina dalam segala hal. Bagaimanapun juga, Ann dulu pernah jadi atasan Jovina. Jadi, sangat disayangkan jikalau hubungan pertemanan itu hilang begitu saja. Mungkin dengan adanya pesta ini, hubungan mereka akan menjadi makin lebih baik.
Sofie dengan amat sangat baik hati, mau mengantarkan Jovina hingga sampai dihotel Artave's. Karena tadi saat akan berangkat pergi, Jovina baru menyadari jikalau waktu sudah menunjukkan pk. 08.15pm, dia sudah sangat terlambat. Untungnya, Sofie dengan kebaikannya menawarkan untuk mengantarkan Jovina. Jika menggunakan taksi, akan jauh lebih membuang2 waktu.
Sesampainya didepan hotel, Jovina bergegas turun dan tak lupa mengucapkan terimakasih pada Sofie. Samar Jovina mendengar Sofie berteriak menyuruhnya untuk menghubunginya kembali jika sudah selesai party. Dengan amat terburu2, Jovina melangkahkan kakinya menuju lift. Saat dilihatnya lift didepan matanya yg nyaris akan menutup, Jovina berteriak
"Tolong jangan naik dulu!" tanpa peduli disekitaran lobby. Dan sepertinya dewi fortuna sedang berada disampingnya, sehingga seseorang yg ada didalam lift menahan pintunya agar kembali lagi terbuka. Jovina bernafas lega dan segera bergegas menuju kedalam lift
"Thankyou!" ujar Jovina masih dengan mengatur nafasnya sambil menunduk. Dia tak menyadari jika didalam lift saat ini dia hanya berdua saja dengan seorang pria yg memakai jas hijau tua berkrah hitam yg sangat pas ditubuh atletisnya.
"Your welcome miss" jawab pria itu dengan suara baritonnya. DEG!!! suara itu...batin Jovina. Dengan cepat dipalingkannya wajahnya kearah suara pria yg tadi membalas ucapanya. Seketika itu juga mereka berdua saling menatap tak percaya dengan apa yg masing2 lihat didepan mata mereka.
"Baby Jo..." "Stephen..." ujar mereka berbarengan. Jovina mengangkat tangan kanannya kearah mulutnya masih tak percaya dengan siapa dia akan bertemu malam ini disaat yg tak tepat ini. Begitu juga Stephen, sang mantan kekasih yg sudah terlalu lama meninggalkannya tanpa kabar. Mereka berdua merasa waktu seperti berhenti disekitaran mereka. Yg mampu mereka lakukan hanyalah saling menatap kedua mata mereka masing2 tanpa mampu untuk berkata2.
Jovina dapat menghirup aroma maskulin pria yg ada didepannya itu. Semua yg pernah menjadi kenangan mereka, sepertinya berputar kembali dikepala Jovina. Degup jantungnya berpacu cepat, seperti akan meledak. Namun Jovina berusaha menahan laju jantungnya agar todak terlihat konyol didepan mantan kekasihnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Take Me Higher
RomansaJovina adalah gadis bukan perawan yg berumur 23th, yg memiliki double job dikehidupan kerasnya sebuah kota maju. Siang dia menjaga toko buku, malamnya menjadi seorang striper disebuah club ternama di kotanya. Dia adalah seorang kakak yg sangat menya...