Ingat atau Lupakan

78 6 4
                                    

"Mau sampai kapan kamu kaya gini terus hahh?" katanya.Akupun terbangun dari tidurku menatap tembok dengan tatapan kosong sambil berpikir maksud perkataannya tadi.
Ini adalah hidupku,hidup seorang cowok yang selalu murung dan pendiam sebenarnya aku bukan orang yang seperti itu,tapi setelah kejadian itu aku merasa tidak memiliki apapun.Hari ini terus kepikiran perkataanya tadi aku bingung apa maksud dia berkata seperti itu dan kenapa dia bisa ada didalam situ,apa ini cuma imajinasiku atau karena aku terus teringat dengan kejadian yang membuat aku jadi orang yang seperti ini."Halo,kenapa?tumben telfon" kata orang itu. "Baru kosong nggak?Aku mau ketemu,ada yang mau aku ceritain."kataku. "emm...bisa kok,dimana?" "Ditempat biasa aja yaa,yang buat kita kumpul bareng-bareng dulu." "Okeee,see youu" "see youu".
Kemudian aku ketemuan dengan temanku yang udah seperti keluarga sendiri. "Heii Avrail disini!" kata orang itu dari sudut kafe. "Eh iyaa,haii Mina apa kabar?" tanyaku. "Baik kok,nih aku udah pesenin minuman kesukaanmu." Jawabnya. "Wahh..makasih." "Gimana mau cerita apaan?" Tanya temenku itu. "emm..gini kemarin dia dateng lagi ke aku dan bilang mau sampai kapan aku kaya gini." Jawabku. "Maksudmu orang itu?" katanya. "iyaa,aku nggak tau apa itu bener dia atau Cuma imajinasiku." Jawabku. "emm...mungkin itu supaya kamu nggak murung terus kaya gini kamu harus jadi kaya dulu lagi,nggak kaya gini." Jawabnya. " Iya kali yaa." "Lagian inikan udah hampir satu tahun kamu harus bisa ngrelain dia,dia pasti juga seneng kalau kamu seneng.Yaa walaupun kita nggak tau pastinya,dia udah ditempat lain." Jawabnya. "Hemmm...apa aku cari orang lain aja yaa." Jawabku. "Cari pengganti gitu?" Tanyanya. "Hee hemm." Jawabku sambil menganggukkan kepala. "Boleh juga sih,tapi jangan salah cari,jangan terlalu maksain.Bedain antara suka sama cuma ingin." Katanya. "Okeelahh..aku coba aja deh siapa tau itu bisa ngrubah aku lagi."
Selang beberapa bulan aku mulai tertarik dengan seseorang namun aku hanya terus memperhatikannya dan ingat kata-kata Mina supaya jangan sampai salah.Aku pun mencari tau tentang dia dari teman-temannya dan yang membuatku terkejut dia hampir memiliki latar belakang persis seperti orang itu. "Kenapa hal seperti ini harus selalu ada hubungannyadengan orang itu,apa karena kami masih memiliki ikatan?" gumamku dalam hati.Kemudian aku ceritakan hal itu ke Mina dan dia bilang kalau hal itu baik buat aku maka aku harus lanjutin itu.Akupun semakin dekat dengan dia kami saling perhatian saling mengerti satu sama lain.
Hari ini aku mendengar kabar buruk darinya,Ayahnya meninggal karena penyakit jantung,Akupun terkejut mendengarnya.Dan hari itu juga aku pergi kerumahnya bersama teman-temanku yang lain.Setibanya disana akupun merasa tak asing dengan daerah tempat tinggalnya. "Aku sepertinya pernah kesini?Ohh iyaa inikan deket rumah orang itu." Gumamku. Akupun bilang ketemanku mau beli bunga.Setelah membeli bunga aku datang kerumahnya dan langsung menghampirinya,aku mencoba buat dia tenang.Setelah menyampaikan beberapa kata akupun keluar,Dan dari belakangku ada suara orang memanggilku. "Avrail..nak Avrail" Akupun menoleh kebelakang dan terkejut "Lhoh Om sama Tante kok bisa disini?" Tanyaku ke kedua orang yang memanggilku yaitu orang tua dari orang itu. "Rumah kita kan didaerah sini,kamu lupa yaa?" kata om itu. "Enggak kok Om,Aku inget nih aku juga beli bunga buat dia kok" kataku sambil tersenyum. "Iyaa makasih nak,nanti om sama tante temenin kamu ketempatnya" Kata om itu. "Makasih Om" Kataku. "Oh iyaa,kok kamu bisa kenal sama Nala?" tanya tante itu. "Iya tante kami satu sekolah."Jawabku "Ohh..satu sekolah,Dia temen deketnya.Mereka sering main bareng."Katanya. "Kok aku nggak tau tante?aku juga nggak pernah liat foto mereka berdua." Jawabku sedikit terkejut. "Yaa mungkin kamu belum tau aja" Jawab ayahnya.
Jenazah ayahnya Nala pun diangkatkan dan dibawa ke makam untuk dikuburkan.Setelah ayah Nala selesai dikuburkan orang-orang pergi dari makam termasuk Nala dan teman-temanku.Namun aku dan kedua orang tua itu pergi kesalah satu makam yang bertuliskan Kaira Rosava di batu nisannya.Aku pun menaruh bunga yang aku beli tadi diatas makam itu. "Haii apa kabar kamu?kamu pasti bahagia disana kan,Kamu nggak perlu khawatirin aku,Aku baik-baik aja kok.Kamu yang tenang disana yaa." Ucapku dalam hati dengan mata berkaca-kaca..
***

ConnectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang