“Hey,kenapa diem aja? Jadi cerita nggak?” kata Mina. “Ohh..iyaa maaf.” Ucapku. “Kenapa sih?” tanyanya. “Seminggu yang lalu aku datang ke pemakaman ayahnya Nala,dan..” “ehhh bentarr...Nala? siapa dia?” Ucap Mina menyelaku. “Itu..cewek yang aku ceritain waktu itu.” Ucapku. “Ohh..jadi namanya Nala,gimana udah mulai ada rasa?” Ucapnya sambil tersenyum. “Ahhh..apaan sih,aku nggak mau cerita soal itu,makanya dengerin dulu” Ucapku “iyaaiyaa,terusss?” “Aku ketemu papa sama mamanya Kaira waktu di pemakaman Ayahnya Nala.” “Kok bisa?” tanyanya. “Iyaa,jadi rumah Nala itu deket sama rumahnya Kaira.Dan mamanya Kaira bilang kalau mereka itu temenan tapi aku nggak tau soal itu.” Kataku. “Kok bisa gitu?Kamu mau deketin cewek dan ternyata itu temen Dia.” Ucap Mina kebingungan. “Hemmm...yah begitulah.” Ucapku sambil menghela nafas. “Aneh sih tapi menarik,ikutin kata hatimu aja lah.Kamu yang tau perasaanmu sendiri.” Ucapnya
***
Semenjak kematian ayahnya Nala jadi lebih pendiam dari biasanya.Dia yang biasanya cerewet dan selalu memulai pembicaraan,yahh...walaupun kadang yang diomongkan olehnya agak aneh tapi itu yang membuatku tertarik.”Hayy..” Sapaku sambil duduk disebelahnya. “Ohh hayy Avrail.” Jawabnya tak bersemangat. “Ayolah..kamu jangan kaya gini terus,mana kamu yang selalu cerewet ,ceria ,emm..aneh.” Candaku. “Hemmm...” jawabnya. “Ayooo senyumm....” Kataku sambil mencubit kedua pipinya. Akhirnya dia bisa tersenyum,itu membuatku senang.Kitapun bisa bercandaan lagi dan tiba-tiba Nala pun bertanya soal Kaira.
“Avrail,apa hubunganmu sama Kaira?” Tanyanya. “Hemmm?” jawabku. “Waktu pemakaman ayahku aku lihat kamu ke makam Kaira sama orang tuanya.” Ucapnya. “Ohh ituu iyaa,emmm...ngomong-ngomong aku denger dari mamanya Kaira kalau kalian itu temenan,emang benar?” Tanyaku. “Yaaa aku sama Kaira udah lama temenan,ehh nggak kami sahabatan hampir setiap hari kami main bareng, saling cerita.Tapi aku nggak pernah denger tentang kamu dari Kaira.” Jawabnya. “Emmm..gitu,dulu Kaira juga tidak pernah cerita soal kamu aku juga tidak pernah lihat fotomu bareng Kaira.” Jawabku. “Dia emang gitu,susah ditebak penuh misteri.Kamu tau kenapa dia tiada?” tanyanya. “Sampai sekarang aku belum tau pastinya,Walaupun orang-orang berkata seperti itu aku tidak akan percaya. Kalau menurutmu?” jawabku. “Jawabanku sama dengan apa yang kamu katakan.” Katanya. Aku hanya tersenyum mendengar ucapannya itu. “Jadi?” tanyanya. “Apa?” Jawabku kebingungan. “Apa hubungan kalian?seberapa dekat?sampai kamu kenal dengan orang tuanya.” Tanyanya.Aku kebingungan harus menjawab apa,karena kalau aku berkata jujur aku takut Kaira jadi merasa aneh sama aku tapi kalau aku bohong suatu saat nanti dia akan tau dan akibatnya buruk juga. “Avrail,kenapa diem aja? Apa itu pertanyaan yang sulit?” Tanyanya lagi. “Hemmm,Okee aku akan cerita kekamu soal aku sama Kaira,tapi kamu jangan kaget mendengarnya.” Kataku. “Okeee” Jawabnya. “Jadi...
***