part 02

24.6K 1.1K 29
                                    

Alana dan Aluna memang memiliki wajah kembar yang sama persis namun tidak dengan nasib mereka yang seperti langit dan bumi.

Alana hidup dalam kemewahan dan kemanjaan yang di berikan oleh orang tuanya sedangkan Aluna di asuh oleh budhenya di cibubur.

Aluna yang cantik tumbuh menjadi seorang gadis yang lembut dan rendah hati,ia selalu membantu orang yang membutuhkan bantuannya tanpa pamrih.

Ia dengan lapang dada menerima perbedaan sikap antara Alana dan Aluna bahkan ia juga tidak membenci orang tua dan saudaranya sendiri.

Setiap kali ia bertemu dengan ibunya,selalu makian dan hinaan yang ia terima.

Awalnya ia menangis tapi lama kelamaan air mata itu mengering seiring berjalannya waktu dan ia tidak mau bertemu lagi dengan orang tua dan saudaranya.

Ia hidup berdua dengan budhe yang selalu menyayanginya,budhe nya yang berasal dari Jogja sering membawa Aluna pulang ke Jogja setiap ia liburan sekolah untuk menjauhkan Aluna dari makian adik iparnya.

Aluna yang cantik itu tidak pernah mendendam,ia selalu memaafkan semua orang karena ia percaya Tuhan itu ada dan Ia tidak pernah meninggalkanNya meskipun ia hanyalah anak pembawa sial.

Papanya selalu menjenguknya diam-diam,ia selalu memenuhi semua kebutuhannya namun Aluna kecil selalu memilih membantu budhenya berjualan pecel di depan rumah dan mendapatkan beasiswa prestasi di sekolahnya.

Ia tidak mau ah dia bukannya sakit hati,dia hanya tidak mau menerima sedikitpun kekayaan orang tuanya.

Semua pakaian yang papanya berikan,ia selalu menolaknya dengan halus.

Ia sudah senang dapat melihat wajah papanya yang amat ia sayangi.

Ia dapat memeluk papanya saat papanya datang ke rumah dan tidak menuntut satu pun hak-haknya sebagai anaknya.

Ia sudah cukup puas dengan semua hal yang ia punya,ia tidak ingin mengharapkan lebih.Ia tidak mau membuat ibunya ehm nyonya Rianti marah besar dan Alana gadis yang memiliki wajah yang sama dengannya,semua yang ada di gadis itu,Aluna juga memilikinya namun satu hal yang Alana miliki yang tidak di miliki Aluna adalah ibunya dan kasih sayang ibunya.

"Na,tiga hari lagi Alana akan menikah,kau main lah ke rumah,nak"ucap papanya saat Aluna selesai menghidangkan teh di depannya.Aluna cuma tersenyum dan menggeleng.

"Aluna tidak ingin merusak kebahagiaan Alana,pa,Aluna tidak akan hadir"

"Mengapa kau berkata seperti itu,nak?kalian adalah saudara"

Aluna menggigit bibir bawahnya dan menggeleng "Aluna cuma anak pembawa sial,pa,kalau Aluna datang di pernikahan Alana,ia akan tertimpa kesialan juga"

"Astaga,Luna!"ucap Budhenya yang terkejut dengan ucapan putri kecilnya ini."Darimana kamu dapat berpikir hal seperti itu,nak?"

Aluna menunduk,ia mengerjapkan matanya menahan agar air matanya tidak jatuh.

Papanya menghela nafas "ikutlah denganku,nak"

Aluna menggeleng "maaf pa.."ucapnya "Luna doakan supaya putri papa selalu bahagia"lalu ia beranjak berjalan masuk ke kamarnya.Menangis dan meratapi nasibnya.
*
*
*
"HAH??kau bercanda!!"teriak ibunya saat mendengar laporan seorang pelayan wanita pagi itu "mana mungkin Alana kabur?tidak mungkin!!"

"Tapi itu kenyataannya,nyonya"ujar pelayan itu gemetar sambil menyerahkan sebuah amplop "hanya ini yang di tinggalkan oleh nona besar"

Rianti membuka amplop itu dengan gemetar

Dear mama

Ma,mungkin saat mama membaca surat ini Lana udah terbang dengan pesawat meninggalkan Indonesia.Ma..mama pasti marah dengan keputusan Lana tapi mah..please Lana belum mampu menikah dengan Ethan.Lana mencintai Ethan tapi Lana belum sanggup untuk terikat oleh sebuah hubungan yang bernama Pernikahan.Masih banyak yang Lana ingin nikmati,Lana tidak mau membuang masa muda Lana dengan menjadi seorang istri.Lana menerima lamaran Ethan karena Lana pikir mampu menjalani komitmen pernikahan ini namun semakin mendekati hari nya,Lana semakin ragu.Tapi Lana tetap ingin menyandang status sebagai istri Ethan mah.Lana gak mau tau gimana caranya mama dan papa selesaikan masalah ini,Lana Having fun dulu ya mah..

Kesempatan KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang