part 04

18K 1K 8
                                    

Aluna bangun dengan tubuh yang sangat sakit,ingin rasanya ia kembali ke rumah budhe nya dan meringkuk di kasur nya yang hangat.

Jika saja ia bisa mengulang kembali,ia tidak akan pernah mau menggantikan Alana menikah dengan pria ini.

Pria yang tampan tapi sangat jahat dan kasar bagi wanita yang baru pertama kalinya melakukan hubungan suami istri.

Setelah ia puas menyetubuhinya ia malah menyuruh Aluna untuk tidur di lantai yang dingin alhasil sekarang bukan cuma kewanitaannya yang ngilu tulang-tulangnya pun ikut ngilu.

Aluna menghela nafas kemudian ia bangkit dari tidurnya.

Ia harus memasak untuk sarapan.

"Aw.."pekiknya

Ia merasakan kembali kewanitaannya yang perih saat ia duduk.

Ia memandang nanar pria bertato yang tidur dengan nyenyak di atas ranjang.

Ya..Ethan tidur dengan pulas seperti bayi sekarang,tubuhnya yang gagah memiliki tato di lengannya entah tato apa itu tapi menambah kemachoan dirinya.

Aluna menghela nafas sekali lagi lalu ia melipat selimut yang menjadi alas tidurnya kemudian ia berjalan ke kamar mandi untuk mandi.

Ia mengigil merasakan dinginnya air shower yang menjatuhi dirinya,ia tak berlama-lama mandi lalu ia segera memakai pakaian kerjanya dan pergi ke dapur.

Dalam sekejap Aluna sudah berkutat dengan bahan masakannya,suara penggorengan yang beradu menandakan ia tengah asyik memasak.

Ia melupakan kesedihannya dan ia menyiapkan sarapan untuk Ethan dan dirinya bahkan sebelum mbok Sarmi bangun.

"Neng,ngapain atuh neng?"tanya mbok Sarmi saat menemukan Aluna sedang mencuci panci bekas ia masak.

"Luna sedang mencuci panci,bik,ayo di cicipi masakan Luna bik.."ucapnya gembira saat ia melihat wanita berumur yang di panggil mbok Sarni itu masuk ke dapur.

Mbok Sarmi menggeleng "itu kan punya den Ethan"ucapnya "Neng Aluna ngapain masak pagi pagi?"

"Luna udah nyiapin punya Ethan dan punya kita berdua juga udah Luna siapin,ayo makan"ajak Luna sambil mengelap tangannya ke apron masak yang menempel di badannya.

Ia melepas apron nya dan menggandeng mbok Sarni untuk duduk di meja makan bersama dengannya.

"Neng,ngapain neng duduk disini,,itu meja makan Den Ethan.."ujar mbok Sarni melihat istri majikannya duduk di meja makan khusus asisten rumah tangga di rumah ini.

Aluna menggeleng.."Luna cuma gantiin saudara Luna bik untuk menikah dengannya.Luna bukan siapa-siapa,bik,jadi boleh kan Luna makan disini?"

Mbok Sarmi mengangguk lalu ia mulai makan bersama gadis cantik ini.

Ia kasian melihat gadis cantik di depannya ini.

Luna berbeda dengan pacar den Ethan..yah walaupun wajah mereka sama tapi mereka berbeda dan Luna jauh lebih baik di matanya.

***
Ethan menggeliatkan badannya,meluruskan otot-otot nya yang kaku habis olahraga semalam.

Tapi semalam ia benar-benar merasa puas,entah mengapa gadis itu memiliki rasa yang sangat nikmat berbeda dengan rasa semua wanita Ethan bahkan Alana sekalipun dan membuat Ethan ingin merasakannya lagi dan lagi tidak pernah berhenti.

Jika saja Ethan tidak melihat wajah gadis itu yang kelelahan mungkin ampe subuh juga dia jabanin.

Ethan tertawa,lalu ia menoleh melihat bercak darah di sprei,ia semakin tertawa puas apalagi mengingat keliarannya semalam.

Kesempatan KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang