Ken POV
Semenjak kejadian restoran waktu itu entah kenapa aku jadi malu sendiri. Sebenarnya apa yang terjadi? Seharusnya tak seperti ini kan?.
Aku menyeruput kopi sekali lagi, sudah hampir seminggu aku tak makan siang di restoran cepat saji itu setelah kejadian itu. Uh..
"Hei, kau melamun Ken."
"Huh? A-ah tidak. Aku hanya sedang berpikir." Kataku asal.
"Kau tak pandai berbohong, Ken."
"Hah... Baiklah.."
Setelah berbicara panjang lebar mengenai kegelisahanku selama seminggu ini Peter -rekan kerja yang makan siang bersamaku- hanya bisa mengangkat alisnya dan memasang wajah heran.
"Ini seperti bukan dirimu Ken."
Hanya itu komentar yang kudapat setelah berbicara panjang lebar.
"Aku juga tahu.. hanya saja.. ini benar-benar terjadi padaku Peter." Aku menaruh kepalaku di atas meja dengan malas.
'PLETAK'
"Ouch! Itu sakit Peter!." Apa-apaan ini! Dia menjitak kepalaku!
"Aku tahu apa yang terjadi." Namun ia hanya memasang wajah datar.
"Aku tahu apa yang terjadi. Kau.. Jatuh cinta padanya pada pandangan pertama."
Huh? First sight love?
"Jangan mengada Peter! Mana ada yang seperti itu!."
"Tentu saja ada."
"Mana? Tunjukkan padaku!."
Peter malah menunjuk jari kearahku.
"Kau. Kau buktinya." Ia menunjuk padaku sambil menyeringai jahat.
"Terserah kau sajalah. Ayo kembali ke kantor."
Aku pun kembali ke kantor dengan perasaan gelisah dan banyak pikiran.
***
Ryan POV
17.28 PM
Aku sedang menyiapkan makan malam di dapur di temani Sora yang sedang menggambar di atas meja. Hari ini aku sedang libur jadi seharian ini aku bisa sedikit bersantai.
"Pah.." aku hanya menggumam sebagai jawaban.
"Kok Cora gak liat paman ganteng lagi cih?." Paman ganteng?.
"Paman ganteng yang mana? Matthew?." Oh ya, Matthew adalah sepupuku. Dan Sora memanggilnya dengan sebutan paman ganteng.
"Ih.. bukan, paman ganteng yang cering ke tempat papa kerja." Ah pria berjas itu.
"Entah, papa gak tau dia kemana. Emang kenapa?." Aku bertanya sambil tetap mengaduk sup di panci.
"Uh.. kata bu guru, orang tua itu ada dua. Tapi kok Cora cuma berdua cama Papah? Catu lagi mana?."
DEGH
Aku membeku mendengar perkataan Sora. Secepat inikah? Aku tau ini akan terjadi. Padahal aku tak pernah menyinggung masalah orang tua.
"Papah kok diam?."
Ucapan Sora membuyarkan lamunanku.
"Hmm.. I-Itu.. Sora punya kok dua-duanya. Yang satu lagi sedang bekerja di suatu tempat." Jawabku sekenanya. Aku tak tahu apa yang harus kukatakan.
"Pah, paman gan-" sebelum Sora mengatakan sesuatu aku sudah memotong perkataannya.
"Ayo makan dulu. Nanti lanjut lagi gambarnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fill Your Heart [DISCONTINUED]
Acak[WARNING! YAOI CONTENT] [DISCONTINUED] "Bolehkah aku mengisi tempat di hatimu?." ... [RE PUBLISH]