BANYAK yang setuju jika merek mobil yang kita miliki adalah lambang eksklusifitas. Lebih banyak lagi yang setuju jika jet pribadi adalah lambang eksklusifitas. Tapi, di antara banyak orang yang setuju itu, sedikit yang paham makna eksklusifitas. Mereka lebih banyak tak mengerti dengan barang-barang yang mereka banggakan sebagai eksklusif. Mereka tidak tahu arti eksklusif, sama sekali tak memahami apa yang mereka bicarakan.
Tahu apa yang lebih eksklusif dari harta, dari tahta, dari kehormatan? Jawabannya adalah rahasia. Dan tumbuh menjadi penyendiri bukan satu-satunya alasan untuk menyimpan rahasia.
Dalam cerita ini tokoh utamanya adalah Umar. Tak banyak gambaran fisik yang bisa diberikan, kecuali bahwa dia seperti halnya anak-anak panti asuhan yang pernah kita lihat. Bersama kedua sahabatnya—Prima dan Ilham—mereka mempermudah orang-orang terdekat dalam hal pemanggilan nama, karena panggilan buat mereka bertiga sekaligus adalah UPIL (U-mar, P-rima, IL-ham). Jumat pagi mereka terbangun dalam cerita ini, dan sama sekali belum siap dengan apa yang akan terjadi di pengujung hari: Malam Moral dari Pak Panti. Untuk informasi, Malam Moral adalah saat ketika Pak Panti memberi nasehat-nasehat membangun. Seharusnya ....
Ada banyak faktor yang bikin ceramah Pak Panti patut dihindari. Misalnya dua minggu yang lalu, waktu stok makanan menipis. Setelah melalui penghitungan cermat, yaitu stok makanan dibagi perut anak panti dikali nafsu makan, maka muncul-lah ide cerdas: Pak Panti memutuskan tema Malam Moral saat itu demi kepentingan politik, yaitu tentang janganlah hidup berlebih-lebihan. Semua itu dia lakukan demi mengontrol nafsu makan anak-anak panti. Tapi minggu sebelumnya lebih parah!
Tema Malam Moral saat itu ditentukan oleh tingkat kegalauan Pak Panti. Dan saat semua anak-anak panti berkumpul, dengan wajah mengancam Pak Panti memulai, "Jangan pernah sekali-sekali berpikir untuk pacaran, Anak-Anak! Pacaran itu rentan dengan penyalahgunaannya, belum lagi kalau putus! Putus itu gak enak—sakit! Pacaran itu dosa, Anak-Anak!"
"Kalau gak pacaran karena gak laku-laku gimana?" tanya Udin, tokoh yang segera dilupakan dalam cerita ini.
"Gak pacaran karena gak laku? DOSANYA BERLIPAT GANDA! HINA SEKALI!"
UPIL duduk berdempet di pojok saat itu. Mereka tersinggung ....
Setelah dicermati, ternyata dulu sewaktu muda Pak Panti sempat punya pacar tapi putus. Sejak saat itu dia tak pernah jatuh cinta lagi. Selain Pak Panti, hanya Umar yang tahu rahasia ini. Shhh!
*****
Tinggal di panti bisa berarti sedikit merenggut masa-masa bermain. Anak-anak di panti biasanya hidup dalam kecemasan. Mereka cemas akan biaya, cemas akan masa depan, cemas akan hari esok. Meskipun begitu, mereka tumbuh seperti anak-anak pada umumnya: mereka tumbuh bersama rahasia yang mereka simpan.
Semua orang punya rahasia. Seperti halnya Pak Panti, tiap personel UPIL juga punya rahasia. Misalnya Ilham. Di antara personel UPIL, bisa dibilang kalau dia yang paling terbelakang soal tampang. Dan karena masalah tampang itulah dia bertekad untuk menabung buat operasi plastik.
Tapi naasnya, ada dua hal lagi yang menjadikan kehidupan Ilham mengenaskan. Yang pertama soal fobia gelapnya. Dia takut banget dengan gelap, bahkan sampai bikin dia jarang berkedip. Dan Umar, berdasarkan cerita dari Pak Panti, tahu bagaimana semuanya bermula ....
Jadi ceritanya kita kembali mundur belasan tahun yang lalu. Waktu itu keadaan panti sedang susah. Gizi buruk pun membayangi. Di dalam panti anak-anak berteriak, "LAPAR! LAPAR! KAMI BUTUH GIZI! KAMI BUTUH VITAMIN E BIAR KULIT KAMI GAK KERING!" Namun pada saat yang bersamaan, terdengar bunyi pintu diketuk. Ketika dicek, ternyata ada orang yang meninggalkan kardus mi instan. Anak-anak panti pun girang.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHHH! (Completed)
HumorUntuk setiap rahasia yang kita simpan. -hak cipta dilindungi Tuhan yang Mahaesa melalui: 1. Azab 2. Karma 3. Dosa