Part 6

1.6K 128 0
                                    


"Gue gak nyangka mereka lolos," kata Kiki yang duduk dibarisan paling depan bersama Aldi dan Iqbaal.

"Yeah! Gue bener-bener gak nyangka setelah mengingat setahun yang lalu.." sahut Iqbaal.

"Gak usah inget yang lalu.." sahut Aldi. Kiki dan Iqbaal menoleh.

"Kenapa?" kata Kiki dan Iqbaal yang secara tidak sengaja bebarengan.

"Gakpapa," ketus Aldi, ia menunduk sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Aneh," kata Kiki pada Iqbaal dan Iqbaal mengangguk.

"Untuk juara ke empat yaitu... Rendy dan Cassie.." teriak MC itu dan kemudian disusul teriakan-teriakan keras dan tepuk tangan yang meriah.

"Cassie? Wow, dia lolos.. gue lolos gak yaa.." gumam (namakamu), menatap Cassie dan Rendy yang menaiki panggung.

"Kok lo malah yang pesimis, (nam..)," sahut Bagas.

"Gue anak labil Gas," (namakamu) memperlihatkan jajaran giginya. Bagas terkekeh.

"Foto berdua yuk?" ajak Bagas, ia memperlihatkan layar ponselnya.

"Boleh," jawab (namakamu).

"Chelsea, boleh minta tolong fotoin gue sama (namakamu)?" kata Bagas menoleh pada Chelsea. Chelsea bimbang, lain sisi ia tidak suka dengan kedekatan Bagas. Tapi lain sisi ia tak mau jika Bagas mengetahui perasaannya.

"Ee.. Yaudah sini.." kata Chelsea, tangannya meminta ponsel Bagas. Bagas memberikan ponselnya dan tersenyum sekilas pada Chelsea.

Saat Bagas dan (namakamu) asik berfoto-foto, MC mulai membacakan peserta yang lolos.

"Untuk juara ketiga, ada grup band, ada yang tahu kira-kira band yang mana?" kata MC itu berbasa-basi. Orang-orang meneriakkan nama-nama band yang mereka dukung. "Oke, langsung aja, band yang lolos kali ini adalah The Master.." dengan segera tepuk tangan memenuhi ruangan ini. The Master, tahun lalu juga lolos sebagai juara lima, dan kali ini, mereka lolos juara tiga dengan formasi baru dan penambahan anggota. Aliando. Ya, kakak laki-laki dari (namakamu) ini menambah kepopuleran band ini, karena wajah Aliando yang cakep dan dielu-elukan oleh teman-temannya walaupun ia anak baru disini.

'(namakamu), semoga elo lolos..' batin Aldi yang gelisah karena hanya dua kursi lagi yang tersisa.

'Bocah itu lolos gak ya? Menurut gue, dia lolos. Dia punya bakat buat nyanyi.. semoga dia lolos..' Iqbaal juga terlihat gelisah. Terkadang ia menengok kebelakang untuk sekedar melihat wajah pujaannya.

Penglihatannya seakan-akan kabur setelah melihat pujaannya berfoto ria bersama seorang laki-laki, yang menurut pujaannya adalah 'Temannya'. Tapi kenapa dia mersa tidak rela melihat pujaannya berfoto dengan laki-laki selain dirinya. Padahal hanya berfoto. Lagipula, ia tidak mempunyai hak untuk melarang. Tidak mempunyai hak untuk menentukan siapa saja yang boleh berfoto dengan pujaannya, bahkan pujaannya tidak terlalu menganggap dirinya ada.

Iqbaal menunduk menatap lantai, kedua tangannya mencengkram kursi yang ia duduki.

"Lo kenapa Baal?" Kiki bertanya karena merasa heran dengan tingkah Iqbaal yang tidak biasanya. Iqbaal mengangkat wajahnya dan menggeleng.

Kiki menaikkan alisnya ketika Iqbaal mulai menunduk lagi. Kemudian pandnagannya beralih pada Aldi yang menopang dagunya dengan tangannya.

'Dua anak ini, kenapa aneh banget hari ini? Gak biasanya yang suka ngobrol..' batin Kiki sambil menggelngkan kepalanya.

Kakak! I Love You! [CJR] - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang