Part 7

1.6K 129 0
                                    


Brakk

Iqbaal berdiri saat semua mata memandangnya, "Sorry, gue ke kelas duluan.." Iqbaal pamit dan segera keluar dari kantin.

"Kenapa sih dia? Aneh, gak biasanya.." gumam Karel.

"Hhh.. Dari pagi, dia udah labil kayak anak cewek lagi PMS.." kata Kiki terkekeh. Semua tertawa kecuali (namakamu).

'Lo gak betah disamping gue? Gue juga gak betah duduk disamping elo. Cowok belagu aja sombong! Huh!' batin (namakamu).

***

"Iqbaal!!"

Iqbaal menoleh, "Zidny.." gumam Iqbaal.

"Hei, mau kemana?" Zidny menepuk bahu Iqbaal.

"Ke kelas, elo?" Iqbaal menyempatkan memberikan senyum simpul pada Zidny.

"Sama. Bareng yuk," Zidny menggenggam tangan Iqbaal,.

"Lo kenapa? Bete gitu.."

"Gue? Gue baik, kalo gue gak baik, gue gak bisa jalan bareng elo.."

"Huh! Lo pikir baik dalam artian fisik doang? Dasar cowok!" dengus Zidny.

"Iye-iye Zid, gue gakpapa Cuma lagi gak mood aja.." tangan Iqbaal merangkul Zidny. Zidny tersenyum puas.

"Kapan lo mulai latihan?" tanya Zidny, yang ia maksud adalah latihan untuk lomba.

"Besok.. Kenapa? Lo mau liat gue nyanyi, iyekan?"goda Iqbaal, ia terkekeh.

Zidny merona, "Apaan! Enggaklahh.." Zidny memukul pelan lengan Iqbaal.

"Nah loh! Merah tuh pipinya, hahaha..." ledek Iqbaal.

"Iqbaaal!!" teriak Zidny, ia mengejar Iqbaal yang sudah berlari didepannya.

"Awas lo ya kalo ketangkep ntarr.." ancam Zidny.

"Gue ketangkep? Mana mungkin.." timpal Iqbaal saat berlari menjauhi Zidny.

***

"Andaikan lo tahu, gue suka elo.."

***

To : Kak Ali

Kak, lo dimana? Gue udah nunggu didepan sekolah..

Send!

(namakamu) emmasukkan ponselnya kedalam saku. Kemudian memperhatikan jalanan yang ada didepannya. Kendaraan roda dua maupun roda empat lalu lalang dihadapannya. Menyisakan debu-debu yang berterbangan dan asap-asap yang merusak pernafasan manusia.

Drrttt.. Drrrttt.. Drrrrtttt...

From : Kak Ali

Gue udah pulang, sori gue tinggal. Lo pulang naik angkot aja kalo gak taksi

(namakamu) kembali memasukkan ponselnya kedalam saku. Ia mendengus dan menggerutu.

"Bener-bener kakak yang gak bertanggung jawab! Adek sendiri ditinggal begini. Kalo sama temen ceweknya mah banyak jam pun bakal ditunggu. Dasar kakak gak guna!" rutuk (namakamu). Ia mengedarkan pandangannya kesekeliling. Sekolah sudah sepi, mungkin hanya beberapa yang ada didalam. Lagipula, ini sudah sore, hampir jam lima malah.

"Susah kalo nyari angkot ataupun taksi kalo udah sore gini.." dengus (namakamu). "Lagian gue gak tahu angkot mana yang nganter gue ke rumah.."

(namakamu) mengambil ponselnya dan menelfon Ayahnya.

Kakak! I Love You! [CJR] - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang