Chapter 5

128 7 0
                                    

Jiyong's POV

Aku menelan ludah dalam-dalam saat memandang tajam pada orang dihadapanku ini, kepalaku seperti dihantam oleh batu besi karena menerima kenyataan di pagi hari yang amat sangat mengaggetkan kalau bisa kuteriakkan, otakku tak berhenti memikirkan berjuta-juta kemungkinan buruk.

" Kau !? ".

Aku menatap pada wajah yang amat sangat familiar, sementara ia hanya tertawa kecil melihat ekspresiku dan sesekali melirik pada dada telanjangku.

" Kau kaget ? ".

Ia bertanya dengan suara serak, walaupun ia ingin terlihat profesional tapi tangannya yang gemetaran tak luput dari pandanganku.

" Amhh...coba kupikir....tidak ! Aku tidak kaget ! Aku hanya hampir mati karena serangan otak dan jantung yang kau berikan pagi-pagi ! Apa yang kau lakukan, huh !? Sekarang.....turunkan senjata api ditanganmu itu......kwon sandara ! ".

Dara tertawa keras saat mendengarku memarahinya, tapi ia malah maju lalu duduk di atas kasur sambil mendekatkan hand gun pribadi hitam milikku.

Okay....baiklah....

aku sungguh-sungguh tak tahu apa yang terjadi pagi ini !

Maksudku, kami baru saja bercinta dengan sangat hebat semalam, mengeluarkan perasaan tertahan yang selama ini kami kurung dalam-dalam, meneriakkan nama satu sama lain dan membisikkan kalimat-kalimat cinta seperti, " aku hanya ingin bersamamu..." Atau " kau hanya milikku....".

Dan saat terbangun di pagi hari....tanpa pertahanan...tiba-tiba dara menodongkan sebuah senjata api hanya 5 cm saja dari wajahku....

" Apa yang terjadi dara ? ".

Aku menggeram, memberitahukan kalau aku SANGAT marah saat ini, semua emosi bercampur jadi satu dan membawaku pada 1 emosi yang sangat jelas KE.MARAH.AN.

" Aku menemukan ini di jaket kulitmu babe.....aku bangun terlalu pagi dan well....melakukan sedikit observasi sejak kau sepertinya tak ingin bicara sepatah katapun....".

" Jangan membuatku mengeluarkan kalimat yang tak pantas padamu kwon sandara ! Jika kau ingin penjelasan !? FINE ! Aku akan jelaskan babe...tapi tidak seperti ini ! Kau tahu betapa berbahaya apa yang kau lakukan sekarang !? Satu tembakan saja dapat membuat 3 nyawa melayang ! ".

Aku mengatupkan gigiku marah padanya, tapi ia hanya memandangku santai.

" Sepertinya kau banyak tau soal itu baby....? ".

Ia bertanya sambil memain2kan hand-gun BERBAHAYA UNTUK SEORANG AMATIR itu di tangannya.

" GODDAMMIT KWON SANDARA !!!....*sighh*.....".

Aku terdiam sebentar, berusaha mengatur nafasku, Sementara tanganku sudah terkepal kuat pada tali di kedua sisi tempat tidur. Aku tak peduli jika ia mau menembakku dengan itu, seperti dia bisa melakukannya saja.

Aku hanya khawatir jika ia salah mengambil langkah, lalu yang terburuk yang bisa kupikirkan adalah...jika istri bebalku ini tanpa sengaja akan menembak dirinya sendiri. As a matter of fact , Demi tuhan ! ITU KONYOL !

" Bukan seperti ini caranya.....*sigh*....menghadapi....*sighh*....seorang....mantan PEMBUNUH, babe....".

Aku menekankan kalimat terakhir.

Aku tahu apa yang kukatakan adalah 100% salah dan jelas itu membuat ekspresinya berubah....ia terlihat shock dan ketakutan.

aku salah ? ya ! Aku salah......

My Life As An X-AgentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang