[10] Who Are You, Darcy?

254 38 5
                                    

Harry POV

Hari ini tanggal 1 Januari. Kejadian tadi malam tak bisa kuhilangkan dari otak pikiran ku. Mata Sea Blue itu, mata yang ku cari cari selama ini. Darcy? Aku yakin, sangat Yakin dia itu anak ku. Tapi, mengapa aku masih ragu di karna kan perkataan Barbara Kemarin, Ayah Darcy sudah tidak ada.

Tidak mungkin jika Darcy itu tidak ada hubungan dengan Kami- One Direction, tapi ia sangat dekat dengan Semua Personel One Direction tak terkecuali Aku.

Jika ayah nya bukan aku, untuk apa Niall dan lain lain termasuk The Girls seperti sangat sayang dengan Darcy. Sedang kan, anak Kendall yang ayah nya bukan aku saja, mereka tidak suka. Tapi, walau ayah Darcy bukan aku, mereka sangat sayang dengan Darcy.

Juga, umur Darcy sama dengat saat aku meninggalkan nya dulu. Ketika kami putus. Tidak mungkin Barbara saat itu Keguguran anak ku, lalu hamil anak orang lain lagi. Barbara tidak mungkin seperti itu. Dia setia.

Nama ayah kucing nya juga Push Styles. Aneh memang, kucing juga ikut dibawa bawa. Tapi, itu sebagian dari bukti juga kan? Sekecil apapun itu, se-sepele apa pun itu. Tetap ku cari.

Juga, perasaan ku sangat berbeda dengan Darcy. Seperti dengan anak sendiri. Berbeda jika aku dekat dengan Lux, atau anak teman teman ku.

Otak ku sekarang sudah seperti sarang laba laba. Menalar kesini dan kesana.

Sifat Darcy yang kukenal baik, pendiam, anggun dan lain lain. Berubah ketika aku akrab dengan nya, ternyata ia tomboy, seru, dan tidak sefeminin yang kukira.

Tapi, mengapa ia jarang malah Tidak Pernah memanggilku dengan Sebutan 'Daddy'. Padahal aku sangat ingin ia memanggilku dengan sebutan Daddy itu. Malang memang.

"Hei Mate, " sapa Zayn, ya. Ia sedang di Bascamp sekarang. Aku hanya menyahutnya dengan anggukan ku.

"Kau mengapa? Kau terlihat buruk hari ini" Tentu, Liam. Aku sangat buruk. Dan lagi lagi, pertanyaan Liam hanya kusahut dengan Anggukan lagi.

"Cerita kan lah" kata Liam lagi.

"Siapa itu Darcy? Ia anak ku kan?" Tanya ku. Sontak membuat mereka tercengang.

"Uhhmm... dia.. dia" kata mereka terbata bata.

"Jawab aku!" Sentak ku.

"Dia anak ku kan. Anakku bersama Barbara kan? Jangan bilang, jika ia bukan anak ku!!" lanjut ku.

"Kami tak tahu" jawab Niall.

"Tak tahu bagaimana!! kalian setiap hari mengajak Darcy kesini!" Sentak ku lagi.

"Kami tak tahu Harry. Jika itu memang anak mu, itu sudah terlanjur, tak dari dulu kau perduli dengan nya" Kata Louis panjang lebar.

"Tapi ia seumuran dengan anak ku ketika ku tinggal kan Waktu dulu" kata ku sendu, sungguh aku ingin menangis sekarang. Bukan karna Perempuan, tapi ini masalah Anak! Ia darah dagingku. Siapa yang tega meninggalkan anak nya seumur hidup? Aku, tidak! Aku sekarang mencari nya.

"Jika begitu Berjuang lah" kata Liam.

"Berjuanglah-berjuanglah kepala mu goyang. Ini soal anak, guys! Aku butuh sesorang untuk membantuku" jawab ku.

"Kau ingat perkataan ibumu? Cari sendiri, tidak boleh karna bantuan orang lain, terutama Polisi" jawab Zayn sambil menaikan kedua dua alis tebal nya. Sialan! Ia masih sempat begitu pada saat seperti ini.

"Huffftt, baiklah. " Jawab ku, menyenderkan pundak ku disofa Hitam ini.

Darcy pernah bilang, ulang tahun nya itu tanggal 27 Desember. Nah, saat aku meninggalkan Barbara, itu disaat bulan Maret. Jadi, pas sembilan bulan bukan?

Where's My Perfect Family? H.SWhere stories live. Discover now