5. KABUR

153 12 0
                                    

Please vote and Comment
Happy Reading and sorry for typo

Author pov

Sudah 3 hari ini Alexa berada di markas besar ia merasa jenuh karena tak ada yang bisa ia lakukan disana, setiap ia akan melakukan sesuatu ia pasti akan selalu dilarang oleh para hunter maupun pegawai yang ada di markas besar dengan berbagai macam alasan dan hal tersebut membuatnya kesal.

Matahari sudah meninggi jam di kamar Alexa sudah menunjukan pukul 10 am namun gadis itu masih saya bertahan di kamar dan melewatkan sarapannya. Alexa memang sudah melakukan rutinitas pagi seperti mandi, membereskan kamar dan lain sebagainya namun ia masih enggan meninggalkan kamaarnya dan memilih untuk tiduran di ranjangnya sambil membaca sebuah novel yang ia bawa dari asrama.

Sebuah ketukan pintu membuyarkan konsentrasinya, ia menjawab ketukan pintu itu sekedarnya, tanpa berniat beranjak dari ranjang yang ia tempati.

"Lexa?" sebuah panggilan membuat Alexa mau tak mau menoleh ke sumber suara. Dan ia mendapati ayahnya berdiri di sebelah ranjangnya sambil membawa nampan yang berisi saarapan.

"Kenapa kau melewatkan sarapanmu?" tanya ayah Alexxa sambil meletakkan nampan yang ia bawa di nakas.

Alexa masih enggan membuka suara ia masih sangat amat kesal, ia disini seperti tahanan tidak boleh melakukan ini dan itu. Terlebih alasan yang diberikan para hunter dan pegawai di markas besar saat ia hendak melakukan sesuatu pasti berkaitan dengan ayahnya.

Ayah Alexa duduk di tepi ranjang Alexa menatap putrinya yang masih saja mengabaikannya.

"Kau mar--"

"Aku mau balik ke asrama" potong Alexa cepat

"Tap--"

"Kalau ayah tak mau mengantar aku akan pulang sendiri"

Ayah Alexa menghela nafas beliau mengerti alasan putrinya bersikap seperti sekarang ini. Ayah Alexa mengedarkan pandangannya dan ia melihat sebuah ransel yang terkemas rapi di sudut ruangan.

"Lusa ayah akan mengantarmu ke asrama" ucap ayah Alexa. Namun Alexa tetap membisu

"Ayah ada misi yang harus ayah selesaikan dan baru lusa ayah bisa mengantarmu" ayah Alexa mencoba memberi pengertian pada Alexa yang tak setuju dengan keputusan tersebut.

"Aku akan pulang dengan atau tanpa ayah" ucap Alexa final

"Kau akan pulang lusa, dan habiskan makananmu" ayah Alexa beranjak dari tempat itu

"Aku tetap pergi" ujar Alexa

"Ayah pastikan kau tak akan keluar dari ruangan ini" Ayah Alexa pun pergi meninggalkan kamar Alexa, Alexa melempar novel yang ia baca ke arah pintu untuk meluapkan kekesalannya.

***

Jam di kamar Alexa sudah menunjukan pukul 5 pm, ayah Alexa benar-benar melaksanakan apa yang ia katakan di luar pintu kamar Alexa terdapat seorang hunter yang ditugaskan oleh ayah Alexa untuk mengawasi dan memastikan Alexa tidak keluar dari kamar ini. Alexa benar-benar merasa seperti tahanan disini. Apapun yang terjadi aku harus keluar dari tempat ini, tapi bagaimana caranya? Pikir Alexa

"Arghhh" kesal Alexa

Alexa menghempaskan diri di ranjang mencoba menenangkan diri agar bisa menemukan cara untuk keluar dari tempat ini. Tik tok tik tok tik tok , suara deting jam menemani Alexa dalam mencari cara keluar dari tempat ini. Semilir angin berhembus memasuki kamar Alexa, membuat sang empunya tersadar akan sesuatu.

"Bodoh sekali kau Alexa" gumamnya. Alexa bangkit dari ranjangnya dan membuka jendela kamarnya lebar-lebar ia mengamati keadaan diluar kamarnya.

"Lantai 3, penjaga berpatroli 10 menit sekali dan bagaimana aku melewati pagar itu?" ucap Alexa saat melihat pagar tinggi menjulang yang membetengi bangunan ini.

The Special One !!! [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang