12. Teror

88 5 0
                                    

Author balik lagi wkwkw, setelah sekian lama. Please vote and comment!!
Happy Reading and sorry for typo

*Miercy

~~~~*************~~~~~~~************~~~~~~~~~~~

Author pov

Alexa bangun dari tidurnya, kepalanya terasa pening ia melihat ke sekeliling namun ia tak mendapati orang lain selain dirinya. Alexa mencoba mengingat apa yang terjadi pada dirinya, namun saat ia mengingat apa yang terjadi padanya ia segera lari menuju kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya.

Apa yang sebenarnya terjadi? Pikir Alexa sembari menatap pantulan dirinya di cermin yang ada di kamar mandi. Alexa keluar dari kamar mandi saat mendengar seseorang memasuki kamarnya.

"Lista? Apa yang lo bawa?"

"Ah lo dah bangun. Gue bawa laporan punya lo yang sudah dikoreksi oleh Mr. Dion" balas Lista

"Gue taruh meja ya" lanjut Lista yang dibalas dengan sebuah anggukan oleh Alexa.

"Gimana kondisi lo? Udah baikan?" lagi-lagi Alexa mengangguk untuk menjawab pertanyaan itu.

"Gue mau tidur dulu ya, gak usah nungguin Jessie dia tidur di kamar Eliz."

Lista beranjak menuju tempat tidurnya sedangkan Alexa memilih untuk mengecek laporannya, namun saat ia hendak duduk seseorang mengetuk pintu kamarnya. Ia membuka pintu kamarnya namun ia tak mendapati seorangpun disana.

Wushhhh!!! Brak!!

Jendela kamarnya tiba-tiba terbuka, membuat angin berhembus dengan kuatnya. Alexa menghampiri jendela tersebut melongok keluar dan ia mendapati seseorang berdiri di bawah pohon yang tak jauh dari kamarnya, sosok itu menatap ke arah Alexa seringai muncul di wajahnya sebelum sosok itu hilang dalam kegelapan malam.

Alexa menutup dan mengunci jendela kamarnya, ia hendak melanjutkan aktivitas yang tertunda tadi tapi ia tak sengaja menyenggol gelas yang ada di mejanya. Membuat air yang ada di gelas itu tumpah membasahi laporanya Alexa reflek mengangkat laporan itu.

Dar!!!

Laporan yang dibawa Alexa berhamburan menjadi potongan kertas kecil. Alexa yang terkejut tak menyadari bahwa kini darah mengalir melewati sela-sela jarinya. Lista yang mendengar suara ledakan langsung terbangun dari tidurnya, padahal ia baru saja terlelap.

"Aku akan memanggil tim kesehatan" Lista keluar dari kamar itu.

Penghuni asrama berdatangan mengerubuni kamar Alexa karana mereka mendengar suara ledakan itu. Alexa meringis merasakan perih di telapak tangannya, ia mengambil kain untuk membungkus tangannya berusaha menghentikan pendarahan yang terjadi.

***

"Siapa yang kalian maksud dengan waniata itu?" tanya kepala sekolah pada Louis, Azuza, dan Jason

"Dua hari yang lalu seorang wanita ditemukan tewas di pinggir kota, setelah diselidiki itu ulah anak buah Roderick"

Fokus mereka teralihkan saat mendengar suara gaduh yang berasal dari luar rungan mereka. Kepala sekolah membuka pintu ruangannya seketika Azuza, Jason dan Louis mencium aroma darah yang memabukkan.

Louis yang menyadari hal tersebut langsung keluar menuju asal bau darah itu. Mata Louis membulat sempurna saat melihat banyak bercak darah di lantai kamar Alexa. Sedangkan pemilik kamar duduk di sofa menerima perawatan dari tim medis.

Alexa sedikit meringis saat cairan antiseptik yang dituangkan mengenai lukanya. Setelah diberi salep untuk mengurangi rasa sakit serta untuk mengobati luka bakar, tangan Alexa di balut mengunakan perban yang cukup tebal membuat tangannya seperti tangan mumi.

The Special One !!! [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang