13. Teror (2)

86 6 0
                                    

Hai guys!! Author balik lagi, maaf udah lama gak update (^/\^). Keep Vote and Comment

Langsung aja happy reading and sorry for typo.

***********~~~~~~~~~~~~~************~~~~~~~~~~~~

Author pov

Keadaan Akademi Cariostta sangat kacau, Akademi itu diserang habis-habisan oleh vampire level E. Entah darimana asal vampire-vampire itu, para hunter yang dikirim ke akademi inipun kuwalahan menghadapi banyaknya vampire level E yang menyerang.

Vampire level menyerang secara tak terkoordinasi dan tak ada habisnya. Para hunter bukannya lemah menghadapi vampire level E namun stamina mereka mulai terkuras menghadapi serangan vampire level yang terus mencoba menyerang siswa-siswi akademi cariostta

Para siswa siswi asrama bayanganpun secara misterius menghilang tanpa jejak, seakan meraka tak pernah berada di asrama itu. Para siswa siswi asrama cahya diungsikan ke gedung olahraga yang luas, memudahkan para hunter serta pihak sekolah melakukan pengawasan serta perlindungan.

Beberapa siswi terlihat ketakutan, cemas, panik, dan menangis. Alexa membantu pihak sekolah untuk menenangkan para siswa. Ia kesal sangat kesal pada ayahnya yang malah menyuruhnya untuk ikut berlindung, padahal ia juga sanggup untuk melawan vampire level E itu. Pengalamannya diserang vampire serta kemampuan bela dirinya tak dapat disepelekan untuk ukuran gadis seusianya.

Alexa mengedarkan pandangannya untuk mencari kedua sahabatnya namun ia tak menemukannya. Dimana mereka? Pikir Alexa. Alexapun menghampiri Mr. Dion yang berada tak jauh darinya untuk menanyakan keberadaan skedua sahabatnya.

"Mr. Dion" tegur Alexa sambil tetap mengedarkan pandangannya, mencoba meneliti sekali lagi barangkali ia kurang teliti.

"Ya Alexa ada yang bisa saya bantu? Atau ada yang kau perlukan?" tanya Mr, Dion

"Dimana Jessie dan Lista?" tanya Alexa to the point. Mr. Dion terkejut mendengar pertanyaan dari Alexa

"Jessie si nyentrik dan Lista yang memiliki rambut bob serta sering membawa camera itukan?" Mr. Dion memastikan, dan dibalas Alexa dengan anggukan. Mr. Dion mencoba menghubungi pengawas lainnya menggunakan Handy talkie.

"Kamu tunggu disini kami akan mencarinya" ucap Mr. Dion setelah mendapat konfirmasi dari pengawas lainnya.

***

Alexa terus bergerak gelisah memikirkan kondisi kedua sahabatnya. Akhirnya Alexa memutuskan untuk mencari keberadaan Jessie dan Lista, ia berhasil menyelinap dan keluar dari gedung olahraga . Alexa berjalan menyusuri lorong secara mengendap-endap. Suara senapan terdengar bersahut sahutan.

Kini Alexa berada di lantai 3 dari gedung sekolah, ia terus mencari keberadaan dari jessie dan Lista. Namun langkahnya terhenti saat mendengar suara deheman dai arah belakang, yang membuat Alexa tersentak karena terkejut.

Alexa membalikan badan dan yang ia temukan adalah vampire laki-laki yang berdiri tak jauh darinya. Matanya berwarna merah terang dan jangan lupakan kukunya yang memanjang. Vampire itu tersenyum, bukan senyum yang menyenangkan tentunya. Secara naluri Alexa segera mengambil langkah seribu meninggakan tempat tersebut.

Suara tawa dari vampire itu menggema di seluruh lorong, Alexa tak bisa melawan karena saat ini ia tak membawa senjata apapun yang dapat membasmi ataupun memusnahkan vampire. Alexa terus berlari namun matanya tetap meneliti setiap tempat yang ia lewati berharap ada senjata yang bisa ia gunakan untuk membunuh vampire itu.

Alexa berbelok saat berada di persimpangan lorong berlari menyusuri lorong tersebut namun sial bagi Alexa disana tedapat Vampire yang tengah menghisap darah salah satu siswi yang tak Alexa kenal. Pilihan terakhir Alexa adalah memasuki ruang kelas yang ada disebelahnya, dengan segera Alexa memasuki kelas tersebut dan mengunci pintunya.

The Special One !!! [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang