6. Hold On

140 18 0
                                    

please vote and comment
Happy reading and sorry for typo :D


Author pov

Malam semakin larut dan dingin, angin malam semakin sering berhempus menerpa tubuh Alexa hawa dingin yang dibawa hembusan angin menusuk tulang membuat Alexa mendekap tububuhnya sendiri berusaha mencari kehangatan walau hal tersebut tak begitu berpengaruh. Rambutnya ia urai untuk mengurangi rasa dingin, menutupi hampir seluruh lehernya terjuntai hingga pertengahan punggungnya.

Sudah 4 jam Alexa berjalan menyusuri jalan berbatu itu namun sedari tadi ia tak melihat satu kendaraanpun melewati jalan ini. Alexa menepi bersandar di tiang lampu yang ada di jalan tersebut, ia mengambil botol minumnya dan menenggak habis air yang tersisa.

"yohooo, ternyata ada gadis cantik sini" sebuah suara mengejutkan Alexa

Alexa menoleh ke arah sumber suara, seseorang berjalan mendekati Alexa semakin dekat Alexa semakin jelas melihat wajah dari orang itu, ralat dia bukan orang mereka vampire. Matanya berwarna merah dan juga gigi taringnya keluar dari persembunyian. Tangan kanan Alexa merogoh saku celanya dan menggenggam erat revolvernya dan memastikan revolver itu siap digunakan kapanpun.

"Vampire" gumam Alexa

"Aromamu sangat menggoda" ucap vampire ituu yang tiba-tiba sudah ada di belakang Alexa mengendus tengguk Alexa. Mengetahui hal tersebut Alexa reflek menjaga jarak dari vampire tersebut, ia menodongkan revolver yang ia bawa ke arah vampire tersebut.

"Pergi atau mati" ancam Alexa

"Santai saja cantik aku hanya ingin meminta sedikit darahmu hanya sedikit" ucap vampire itu

"Pecuma kau menembak menggunakna revolver itu, peluru timah itu tak akan berpengaruh padaku" sambung vampire itu

"Lo bukan Level E, lo juga bukan bangsaan ataupun darah murni" ucap Alexa

"Wow kau tau banyak tentang kaumku, argh aku sudah sangat lapar" ucap Vampire itu sambil bergerak menerjang Alexa

Alexa terjatuh dan vampire itu berada di atas tubuhnya tangan vampire itu menahan bahu Alexa, mulut vampire itu perlahan mendekati leher Alexa berniat untuk menacapkan taringnya mengoyak leher Alexa. Namun sebuah senyuman terukir di wajah Alexa, revolver yang ia pegang tapat terajung di bagian jantung dari vampire itu, Alexa segera menarik pelatuk tersebut dan

"Arghhh" erang Vampire tersebut sambil melompat ke belakang

"Kau--" Vampire itu tak menyelesaikan kaliamatnya karena sedetik kemudian ia berubah menjadi abu

"Apa aku pernah bilang jika peluru revolver ini dari timah?" gumam Alexa menyaksikan abu vampire itu berterbangan di udara dan hilang tertiup angin malam.

***

Rasa kantuk dan lelah sudah menghampiri Alexa sedari tadi, lututnya sudah bergetar saat ia melangkah menandakan bahwa kakinya tak sanggup lagi untuk melanjutkan perjalanan. Fisiknya mengalami kelelahan yang parah terlebih tenaganya terkuras habis setelah diserang beberapa vampire. Ia tak menyangka akan bertemu dengan vampire-vampire lapar selama perjalannya menuju akademi Cariostta. Alexa menyandarkan tubunya di rumah tua tak berpenghuni mengistirahatkan tubuhnya sejenak. Jam di tangan Alexa menunjukan pukul 3 a.m Alexa menghela nafas lelah dan mengedarkan pandangannya ke sekitar

"Silentnight" gumam Alexa

Ia sangat bersyukur sudah sampai di Silentnight, setidaknya ia tak tersesat. Alexa memejamkan matanya sesaat namun seketika ia membuka matanya kembali saat merasakan kehadiran vampire di sekitarnya. Dan benar saja vampire perempuan berdiri 3 meter di depannya rambunya berwarna ungu, matanya mera menyala, ia memiliki tahi lalat di atas bibir sebelah kanan, serta sebuah tanda di bawah mata kirinya oh jangn lupakan ekspresi nya yang amat sangat datar.

The Special One !!! [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang