Tell Me What Is Love [Oh Sehun • Park Chanyeol]

Member EXO

"Sehun kemana saja kau.."

Teriakan yang pertama kali ku dengar saat memasuki dorm.
Dan dia adalah leader EXO, Suho Oppa.

"Tadi habis jemput Soo Hyun, hyung.." jawab Sehun.

"Ouh. Ada Soo Hyun juga disini" teriak Xiumin sambil mempersiapkan alat-alat bbq.

"Yeorobun... Lihat Sehun kita ini membawa siapa.." teriak Baekhyun meledek sambil tertawa.

"Haiiiiiii Soo Hyun" teriak semua member EXO serentak kepadaku.

Kelakuan Baekhyun dan kekompakkan EXO ini benar-benar berhasil membuatku tidak dapat menahan senyuman malu dan tawaku.

"Kalian jangan menggodanya begitu.. Soo Hyun sudah lama tidak bertemu.." kata-kata Kai membuatku kehabisan kata-kata.

"Kau juga menggodanya..." sahut Sehun menanggapi perkataan Kai tadi.

"Wae? Ah! Apa Soo Hyun EXO-L?" tanya Chen tiba-tiba.

"Apa benar kau ini EXO-L?" lanjut D.O.

"Ne?!" aku cukup terkejut dengan pertanyaan itu.

"Wah. Kira-kira siapa yang Soo Hyun paling disukai di EXO yaa" goda Baekhyun.

"Siapa yang kau sukai di EXO, Soo Hyun-ahh?" sahut Lay.

"N-ne.." "a-aku memang sangat mengagumi kalian. Hm, jadi bisa dibilang begitu.." jawabku gugup.

"Ouh. Dia benar-benar EXO-L" kata Xiumin kepada Kai dan yang lainnya.

"Jinjja???" terlihat senyuman manisnya Kai.

"Lalu siapa yang kau suka di EXO?" tanya D.O.

Lagi-lagi pertanyaan ini.

"Apa mungkin itu Sehun?" tanya Suho sambil sedikit tertawa meledek.

"Yak! Itu tidak mungkin Sehun" ledek Baekhyun.

"Yak! Hajima! Mworago?! Sini kau Baekhyun Hyung, aisssh.." sahut Sehun dengan wajah mengambeknya.

"Jadi siapa yang kau suka?" tanya Kai penasaran.

"Cepat jawablah, Soo Hyun.." sambung Chen.

"..Kai oppa"

"OUH???" terdengar suara mereka semua begitu kompak.

Semua member EXO tertawa aku pun ikut tertawa. Namun, ada satu diantara mereka yang terlihat tidak tertawa sama sekali bahkan ekspresinya benar-benar datar. Dia adalah namja dengan marga Park.

Suho dan Xiumin sedang mempersiapkan meja makan didekat teras belakang dorm. Baekhyun dan Sehun sedang asik memainkan game didepan teras. Sedangkan Lay dia sedang tertidur di sofa diruang tengah. Chen dan D.O sedang sibuk memanggang daging dengan alat bbq diteras. Sedangkan Kai sedang bersama denganku didekat ruang tengah untuk mempersiapkan kembang api.

Dari 9 member entah kenapa aku bisa bersama dengannya. Ini pasti karena mereka sedang mengerjaiku karena ketauan fangirl nya Kai.

"Wah banyak sekali kembang api ini.." kataku berusaha memecahkan kecanggungan ini.

"Ehm.. Untuk nanti malam kita akan bermain kembang api bersama" sahut Kai tersenyum sangat manisnya ketika ia mendengar perkataanku tadi.

AH aku meleleh melihat senyumannya itu.

"Pasti akan seru sekali.." kataku semangat.

"Tentu saja! Kau kan sedang bersama dengan kami, EXO.." "Anio~ kau sedang bersama denganku.." goda Kai seperti menyinggung tentang EXO-L tadi.

"Ahh, Oppa!"
Rasanya aku ingin menutupi wajahku karena malu sekali.

"Dimana korek untuk menyalahkan kembang apinya??" tanyaku mencoba mengalihkan pembicaraan tadi.

"Ah~ kau benar. Sepertinya aku lupa mengambilnya diatas.." lalu dia bergegas ingin berdiri.

"Oppa.." panggilku lembut.

"Ne??" lalu dia kembali duduk.

"Biar aku saja" tawaranku.

"Jeongmal??"

"Ehm.." kepalaku mengangguk mengiyakannya.

"Odiseo??" tanyaku padanya.

"Ada dilantai atas" sambil mengarahkan telunjutnya kearah atas.

Sebenarnya aku bermaksud untuk melarikan diri sementara dari situasi ini, karena sekarang rasa malu ku sudah tak tertahankan lagi.

Saat aku ingin bangkit dari dudukku, tiba-tiba Kai menaru tangannya diatas kepalaku dan mengusap-usap rambutku.

"Gomawoyo...kau memang anak baik.." lagi-lagi dia tersenyum sangat manis.

Tapi sekarang aku malah salting dibuatnya.
Dasar Kai! Lihat siapa yang tidak menjadi fangirl nya kalau begini.

Dengan ekspresi kaget malu dan heran aku berjalan menaiki tangga.

Aku membuka satu persatu laci yang terdapat dilantai atas. Sudah beberapa menit tapi aku belum juga menemukan korek api yang Kai maksud itu, dan aku mulai kebingungan mencarinya. Namun, tiba-tiba ada tangan yang muncul didepanku tangan itu seperti memintaku untuk mengambil benda yang sedang dipegangnya.

"Ini.."

Ternyata itu adalah korek api yang daritadi ku cari-cari.

"Ouh. Goma....wo-" hampir terhenti perkataanku saat melihat siapa yang berdiri dihadapanku sekarang ini.