Virgo?

3.5K 113 3
                                    

Jam pelajaran ke empat, di mana setelah ini adalah waktu istirahat pertama. Guru yang sedang mengajar mata pelajaran bahasa indonesia ini begitu antusias mengajarkan anak didiknya. Dari memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar tentang materi, sampai pelaksanaan ulangan harian mendadak yang terkadang membuat anak-anak merasa belum siap.

"Ya, dari materi yang sudah Ibu jelaskan tadi, ada yang bisa menjelaskan kembali apa pengertian dari cerita pendek?"

Zahira yang pertama kali mengacungkan tangannya, "Saya, Bu!" serunya begitu semangat.

Bu Tika, guru bahasa indonesia tersebut mempersilakan Zahira untuk menjawab, dan Zahira pun menjawab.

Tidak lama kemudian, bel istirahat pun berbunyi. Bertepatan dengan itu, Bu Tika menyuruh Zahira untuk maju ke depan. Seperti ingin membicarakan sesuatu.

"Zahira, nanti setelah bel istirahat, kamu ke perpustakaan ya. Ada sesuatu yang ingin Ibu bicarakan."

Zahira mengangguk patuh, "Baik, Bu," balasnya. Mata Zahira menelisik di antara benda-benda yang berada di meja Bu Tika, dan tatapannya berhenti tepat pada tumpukkan buku tugas anak-anak. "Boleh saya bantu bawa bukunya?"

Bu Tika tentu mengangguk senang, "Silakan. Kamu pengertian ya," guru bahasa indonesia itu mengakhiri kalimatnya dengan kekehan kecil. Ia pun bangkit dan melenggang pergi setelah sebelumnya mengakhiri pembelajaran.

Zahira yang akan membawakan setumpuk buku itu sebelumnya pamit kepada Kalea.

"Aku mau mbawa ini dulu, kamu kalo mau ke kantin, duluan aja."

Kalea hanya mengangguk, tidak berniat membantunya. Malas gerak sedang menyerangnya kali ini. Mungkin, terdengar begitu jahat karena tidak mau membantu sahabatnya sendiri.

Mata Kalea terus memperhatikan Zahira hingga perempuan itu sudah keluar dari kelas dan saat melihat sosok laki-laki mendekat ke arah Zahira, berniat untuk membantu, dada Kalea terasa sesak.

"Virgo?"


==========

Dilema SahabatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang