Sifatmu Terlihat

2.4K 245 114
                                    

Waktunya makan malam. Gue sih simpel saja, karena gue hanya mau buat mie instan. Tapi bagaimana dengan Mikuo dan Len, ya?

"Len, Mikuo. Kalian mau makan malam apa?" Tanyaku pada mereka yang asyik nonton tv

"Apapun yang lo hidangin, yang penting ada negi" jawab Mikuo

"Terserah lo" respon singkat Len dilontarkannya. Eh anjir..

"Mik, kayaknya malam ini lo gak akan dapet daun bawang deh. Soalx gue gak suka makan daun bawang. Besok kita beli, ya?"

"Hmm.. Ya udah deh, apa saja boleh. Mau dibantuin?" Tanya Mikuo

"Gak perlu, gue bisa sendiri" balasku

"Pisang" ucap Len

"Ada di kulkas. Ambil saja" gue menyuruh Len untuk mengambil pisang yang ada di kulkas.

Gue niat buat mie instan. Apesnya, mie tinggal satu dan yang ada di rumah 3 orang. Gue ngecek rice cooker, tinggal dikit.

"Waduh, gak bisa.." gumamku

"Napa lo?" Tanya seseorang. Ternyata itu Len.

"Eh, Len. Gini, gue baru liat kalau nasi gue tinggal dikit dan persediaan mie instan gue tinggal satu. Malam ini tolong jaga rumah, ya? Gue mau ke supermarket di ujung kompleks buat beli bahan makanan"

"Ikut"

"Lo mau ngikut? Terus si Mikuo gimana?"

"Emang gue peduli?"

"Ya sudah. Yuk"

Gue berjalan menuju pintu rumah, tapi ditahan sama seseorang. "Mikuo?"

"[Y/n], lo mau kemana?" Tanya Mikuo sambil melepaskan tangan gue

"Mau ke supermarket buat beli bahan makanan. Lo tunggu di rumah, biar Len aja yang ngikut"

"Itu anak ikutan?"

"Iya"

Mikuo melirik ke kanan dengan wajah yang err... cemburu?

"Hati-hati ya, [Y/n]. Jaga diri lo, soalnya malem" ucap Mikuo

"Iya. Gue pergi"

Gue jalan ke supermarket rasanya awkward banget, sial. Len diem mulu  rasanya tuh kayak jalan sendiri. Gue jones, gue tau. Tapi ini sama saja kalau dia ngehina gue.

Kami sampai di supermarket. Gue ngambil barang-barang yang menurut gue penting.

"[Y/n].." panggil Len

"Ya, Len?"

Wajah Len sedikit memerah. "Pisang"

Kawaeeeehh~ "A-ambil saja.." gue rasanya mau meledak. Dia kadang pemalu juga ya. Lucu bangeeeett, wanjeeerr...

Gue lihat sepertinya mata Len berbinar. Tapi dengan sangat cepat, sifat dinginnya kembali saat dia mengambil pisang. Waduh, two faces nih? Gak pedulii~ Yang penting kawaii~

"Udah?" Tanya gue pada Len. Dia ngangguk dengan gaya cool. Nih anak sulit banget ditebak!

"Yuk, ke kasir!"

Gue ke kasih buat bayar belanjaan. Selesai bayar, kami pulang. Sampai di rumah, gue langsung buat makan malam dengan cepat. Gue manggil Mikuo dan Len buat makan malam. Selesai makan, gue nyuci piring mereka.

"[Y/n], mau gue bantu?" Tanya Mikuo

"Gak perlu, takut ngerepotin" jawabku

"Gak ngerepotin sama sekali kok. Gue bantuin ya?"

"Gak perlu. Lo nonton TV saja sama Len"

"Gue maksa" Mikuo langsung merebut spons yang gue pegang

"Makasih, Mikuo"

"Gak perlu, ini sudah jadi tugas gue juga"

Akhirnya kami membagi tugas mencuci. Mikuo mencuci piring dan gue mengeringkannya. Setelah cuci piring, kami semua masuk ke kamar masing-masing. Gue ganti baju kaos dengan piyama.

Tok tok

"Siapa?" Tanyaku pada orang yang mengetuk pintu

"Gue.." jawab orang itu. Eh anjir, emang gue tau siapa lo?

Gue bukain pintu untuk orang itu. "Len?"

"Gue mau tidur" ucap Len langsung asal masuk kamar gue

"Ma-maksud lo apa? Kok lo masuk kamar gue?" Tanyaku dengan sedikit nada suara tinggi

Len memalingkan wajahnya. "Gue gak bisa tidur kalau gak ada Rin"

"Jadi lo bisa tidur nanti ada cewek gitu?"

"Gak mungkin, bego! Udah deh, gue mau tidur!"

Gue hanya menghela napas karena sifat Len yang sangat sulit ditebak ini. Gue tidur di samping Len. Kami saling membelakangi, sampai gue ngerasa kalau Len meluk gue. Gak gak gak! Ini bukan perasaan, tapi KENYATAAN!

"Le-len.. Lepasin.." bisikku

"Untuk apa?"

"Ma-malu tau..!"

"Gak ada yang liat"

"Pa-panas.."

"Tuh AC kan lo nyalain 16 derajat, [Y/n]~" Len mengatakan itu dengan nada merayu. Eww, apa ini?

Len mengelus pipiku dari belakang. "Le-len.. A-apa yang lo lakuin?"

Len tidak menjawab dan hanya memelukku dari belakang. Oh my, oh my, oh my! Dada bidangnya itu lhooo~~

"Le-len.."

"Ssstt.. Diam saja~" Len meniup telinga kanan gue, OMG!

"Le-len.." rasa geli menjalar pada tubuhku.

Dia gak jawab panggilan gue.

Hush~

"Le-len.."

Hush~

Waduh, ini anak emang ngapain sih? Dia niupin kuping gue mulu.

Gue membalikkan badan dan-

Chup

"Asjldjakl!"

"Ngg.."

"Wanjeerr..! Dia udeh molor!"

Len sudah dengan tenangnya tidur di samping gue dalam keadaan MELUK gue. Gue malah gak bisa tidur, soalnya jarak wajah gue dengannya itu hanya 2 cm. Anjiirr!

Nih author gak bener buat cerita

'Masalah buat lo?'

Eh siapa lo?

'Author~ Udah deh, manfaatin aja tidur di pelukan shota~ *nosebleed*'

Njing lu tor

Abaikan yang tadi. Tuh author gila pake adegan muncul. Lo tau apa yang terjadi? Sebelumnya nih, gue ngebalik badan terus gak sengaja bibir gue... Uhhh... ki-ki-kis-kisu... Len.. WANJER GUE BISA GILAAA!!




- TBC

Choose or Harem? [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang