Sialan

2.3K 239 106
                                    

"[Y/n], paketnya mau dianter sekarang kan?" Tanya Mikuo

"Kata tukang posnya sih iya, tapi sampai sekarang belum datang juga.." jawab gue sambil pundung dikit

Gue curhat dikit ya. Jadi gini, minggu lalu gue pesan nendoroid* Vocaloid asli. Terus dikasih taunya kalau hari ini sampai. Gue gak sabar banget mainin tuh nendo. Walau bisa dikata gua udeh remaja dan gak baik mainin mainan anak kecil, tapi gue suka ngoleksi beberapa benda yang menurut gue unik.

Ting tong

"Tuh udah datang" ujar Len

"Nendoku~"

Gue lari ke pintu buat ngambil barang.

"Nendoroid Vocaloid atas nama [Y/n]?" Tanya tukang pos yang nganter pesanan gue

"Iya, itu gue. Mana nendonya?"

"Tanda tangan dulu baru dapet!" Tanggap tukang pos sambil nyerahin kertas dan pulpen

"Lo jadi tukang pos gak sopan banget ya!" Gue rebut kertas dan pulpen yang disodorkan

"Masalah buat loeh?" Ucap tukang pos dengan nada lebay

Gue tanda tanganin kertas itu. "Nih, makan tuh kertas!"

"Ok deh. Makasih, [Y/n]~ Gue capcuuuss~~"

"Tukang pos gila!" Teriak gue

Gue lihat kardus besar banget ditinggalin tukang pos sedeng itu. Apa nendoroid itu sebesar ini ya?

Gue tarik kardus itu masuk ke rumah. Langsung saja gue buka kardus itu. Yang ada di dalam kardusnya seperti manekin yang nundukin kepalanya dalam keadaan duduk.

"Mikuo! Len! Nendoroid bisa digerakin ya?" Tanya gue

"Bisa, [Y/n]/Menurut lo?" Balas Mikuo dan Len

Gue lihat lagi ke dalam kardus itu. Penasaran banget gue soal nih nendo. Besar banget! Kayak manusia!

Gue perhatiin nendo ini secara teliti. Sangat teliti. Tanpa kesalahan..

"HUWAA!"

"KYAAAAAAA!!"

DUAGH!

Gue tendang tuh kardus secara refleks. Yang ada di kardus itu bukan nendoroid pesanan gue, melainkan manusia beneran!

"Wanjer.. Sakit, coeg!" Bentak orang yang ada di dalam kardus tadi

"Ada apa, [Y/n]?" Tanya Mikuo yang langsung menghampiri gue

"Nii-chan..!" Gumam Len

"Hah?" Gue dan Mikuo bertanya-tanya

"Yo, baka otouto!"

"..."

"..."

"..."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"KAGAMINE RINTO?!!"

"Hai, [Y/n] sayang~"

"Sayang sayang. Enak aja manggil gue sayang!"

"Ya enaklah. Kan tinggal manggil~"

"Kurang ajar lo"

Ampuni aku. Apa salahku harus mengurus 3 cogan ini?

'Lo ada di dunia harem gue~ ( o w o )'

Author bejad!

'Biarin~ Yang penting happy~ ( x w x )'

"Mending gue makan es krim buat menenangkan pikiran" ucap gue dingin

"Minta" ujar Len

"Ambil sendiri"

Gue ngambil es krim cor*etto. Puas gue bisa makan es krim di siang yang panas ini.

Gue jilat es krim itu dengan tenang sambil nonton TV bareng tiga cogan ini.

DUARR

"HYAAA!"

Es krim yang gue makan tadi langsung meledak. Seluruh tubuh gue dilumuri krim. Iww, lengket!

Saat bersamaan, asap keluar di depan gue. Lalu muncul seseorang dengan rambut biru yang memakai syal biru. Dia sementara megang es krim yang sama dengan es krim yang gue makan.

"KAITO?!/MANIAK ES KRIM?!"

Teriak Mikuo dan Rinto bersamaan. Gue memerhatikan orang yang berdiri di depan gue dengan seksama.

"Kaito..? Yang dari Vocaloid itu?!" Tanya gue gak percaya

"Hai, [Y/n]. Salam kenal~"

Kaito menjabat tangan gue. Gue hanya bengong. Parasnya yang biasanya kayak om-om berubah drastis. Dia kayak anak SMA. Suer deh. Kali ini gue harus ngurus satu cowok ini lagi. Kayak apes banget hidup gue dibuat author bejad ini.

'Gimana? Sudah nongol tuh es krim biru?'

Author sialan! Ngapain lo nambahin penderitaan gue?!

'Lu biar mau bilang penderitaan, tapi kokoro dokidoki ( - 3 -)'

U-urusai!*

'Udah deh! Selamat menikmati hidup baru~~'

Lo kira gue nikahan?!

Dengan sedikit (sangat) terpaksa, gue harus mengurus mereka. Dan parahnya lagi, besok gue sudah masuk sekolah.

"Mikuo, Len, Rinto, Kaito. Besok gue sudah masuk sekolah. Gimana kalau gue daftarin kalian ke sekolah gue?" Tanya gue

"Boleh juga tuh" tanggap Rinto

"Ok! Gue bisa menjaga lo di sekolah!" Semangat Mikuo membara

"Repotin" ujar Len

"Baiklah. Yang penting bisa bersama [Y/n] terus" jawab Kaito

"Ok deh! Yang terutama harus gue tau adalah umur" ucap gue

"Gue 16" kata Mikuo

"15" tanggap Len

"Gue sama kayak Len" tambah Rinto

"Gue paling tua. Umur gue 17" ujar Kaito

"Wah, kemungkinan besar Len dan Rinto bisa sekelas dengan gue!" Gue semangat benget dengar umur mereka

"Baiklah. Gue mau daftarin kalian hari ini, mumpung pendaftaran masih dibuka buat semester genap. Sekarang gue mau bersihin krim ini dulu"

"Mau gue bantu?" Tanya Rinto dengan smirk

"Dasar mesum!"

Gue naik ke lantai dua, dimana kamar adem gue berada.

Selesai beresih krim yang tadi ada di tubuh gue, gue pergi ke sekolah buat mendaftarkan cogan yang ada di rumah. Untung saja ruang administrasi masih buka, jadi gue gak repot besok.

"Pak, saya mau daftarin 4 anak laki-laki. Kelas 9 ada 2, kelas 10 ada 1 anak, dan kelas 11 ada 1" jelas gue sama bapak guru yang ada di ruangan

"Baiklah. Kamu isi formulir ini dan besok mereka sudah bisa masuk" jawab pak guru

"Ini seragam buat mereka" ucap pak guru sambil memberikan seragam SMP-SMA ke gue

"Ini formulirnya, pak" balas gue sambil nyerahin formulir

"Terima kasih. Kamu boleh pergi"

"Makasih banyak, pak"

Gue pulang dengan perasaan senang. Pasti salah satu dari Rinto dan Len akan sekelas dengan gue. Gue yakin seribu persen!




- TBC

Nendoroid : patung figur
Urusai : diam/berisik

Author : yo yo~

Readers : author sialan!

Author : apaan? Gue asyik main yoyo malah dikatain sialan! Tapi semoga aja para reader masih bisa nahan

Choose or Harem? [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang