PROLOG

58 6 1
                                    

HUJAN tak berhenti.

Dia terdiam.

Akupun terdiam.

Hujan turun begitu deras, cukup untuk membasahi aku dan dia sampai ke tulang. Kami berdiri di sana, di tengah jalan itu. Kami saling berpelukan erat, berusaha mencari sebuah kenyamanan di tengah badai. Tapi rasanya tidak ada yang cukup untuk meringankan rasa sakit yang aku rasakan.

Aku menangis untuk semua hal yang berubah buruk, untuk semua kesalahan yang membawa kita ke titik ini. Mau tak mau aku memikirkan kembali hari-hari ketika semuanya sempurna di antara kami ketika matahari bersinar dan dunia terasa penuh dengan kemungkinan. Tapi sekarang, rasanya semua itu tersapu oleh hujan yang tiada henti.

Saat air mata terus jatuh, aku bertanya-tanya apakah kami akan menemukan jalan kembali ke cahaya.

Tetapi pada saat itu, yang aku tahu hanyalah bahwa aku bersama dia yang aku cintai lebih dari hujan.

Dan pada saat itu, aku tahu bahwa apa pun yang terjadi di masa depan, aku akan selalu memilikinya di sisi ku untuk menghadapi ini bersama..

downpour.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang