BAD BOY[FRIEND] 12

18.1K 1.5K 150
                                    

"ALI!"

"Sudah berapa kali saya bilang terhadap anda, kenapa anda tak pernah kapok hah? Anda tak bosan melihat wajah saya setiap hari!?" bentak guru itu yang tak lain adalah Bu Ana.

Baru saja kemarin, masalah pertengkaran, sekarang masalah bolos sekolah.

"Dan kamu, Prilly. Ternyata kamu memiliki kedok tersendiri ya? Saya pikir kamu anak baik-baik. Eh, ternyata sama saja seperti Ali." ketus Bu Ana pada Prilly.

Oh tuhan, gadis itu sudah ingin menangis rasanya.

"Maafin saya, bu. Tadi Ali ngajakin bolos padahal udah nolak." belanya sembari melirik Ali. Pria itu juga menatapnya dalam diam, Prilly berharap Ali akan membelanya saat ini juga.

"Iya, bener. Gue yang ajak Prilly. Jadi anda gak usah salahin Prilly." jawab Ali santai.

"Saya gak perlu alibi kalian yang tidak masuk akal. Saya tak memperbolehkan kalian masuk kelas selama dua hari. Tugas kalian membersihkan laboratorium, membersihkan area toilet dan membersihkan daerah UKS." tegasnya lalu keluar dari ruang bimbingan.

Prilly membisu, dua hari? Bahkan, besok ia ada ulangan matematika. Bagaimana jika ia tak ikut ulangan? Bisa-bisa nilai rapor nya berubah menjadi merah.

"Santai kali, Prill." Prilly mendelik tajam.

"Santai dari hongkong! Lo enak santai-santai. Lah gue? Besok ada ulangan wajib. Gimana kalau nilai rapor gue merah? Gue paling anti pulpen merah di rapor gue." teriak Prilly menggebu.

Ia keluar dari ruang bimbingan diikuti Ali dibelakangnya.

"Ini semua gara-gara lo, Ali! Coba aja lo gak maksa gue buat ikut partisipasi dalam acara reunian somplak lo itu semua ini gak bakal terjadi!" tegasnya lagi.

"Itu takdir."

Faak.

Prilly menabok bahu Ali kasar, ia tak bisa menstabilkan emosinya. Kali ini sudah benar-benar ketelaluan.

Sudah dua kali gue menang dari lo, pacar kesayanganBatin Ali tersenyum licik.

Entah apa motivasinya untuk membuat gadis itu terluka, entah dorongan dari mana ia ingin sekali melihat gadis itu menderita disampingnya.

"Baru disuruh bersihin. Belum sampe di DO." Prilly berbalik lalu membulatkan matanya.

"Kalau gue sampai di DO dari sekolah, lo bakal gue tuntut! Sampe lo dapat  Hukuman mati, dan gue sendiri yang bakal bunuh lo. Setelah lo mati, bakal gue mutilasi terus gue jual dengan harga murah. Ditambah lagi lo masuk neraka karena dosa lo sama bokap lo, sama Bu Ana dan semua orang lainnya."

Ali meringis, gadis disampingnya ini sangat sadis. Seperti tak memiliki hati nurani sama sekali.

"Kalau semua itu kejadian, lo orang yang pertama kali gue gentayangin." balas Ali tak kalah sengit.

Ia memantulkan bola basket yang sedari tadi ada ditangannya,

"Mau coba main?" tawar Ali pada Prilly yang hanya diam.

"Yaudah," ucap Ali lagi, ia berjalan ke lapangan dan bermain sendiri.

Berkali-kali ia memasukkan bola kedalam ring, dan berkali-kali itu pula Prilly berdecak kagum. Gadis itu duduk di bahwa pohon biasa. Menselonjorkan kakinya sembari melihat Ali bermain basket.

"Oh, ternyata lo pacar Ali?" Prilly mendongak, mendapatkan squad gadis-gadis pecinta Ali.

"Lo anak baru? Kenapa gue gak pernah liat lo disini?" tanya salah satu dari mereka.

BAD BOY[FRIEND]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang