BAD BOY[FRIEND] 13

17.9K 1.6K 118
                                    

.Tiba-tiba baik.

Ali dan Prilly sama-sama menoleh. Disana sudah ada Una dan Alan yang berjalan menghampiri mereka lalu ikut duduk bersama.

"Ngapain lo disini, Na?" tanya Prilly heran.

"Gue nyariin lo, dan mau bilang kalau gue gak mau nerima Farhan." Prilly sempat tersentak. Ia merasa bahagia saat ini, karena tak usah susah payah lagi untuk memberitahu Una yang sebenarnya.

"Oh gitu, sukur deh." ucap Prilly pelan sembari tersenyum.

"Oh ya, lo berdua disini ngapain? Mojok ya?" goda Alan sembari mengedipkan matanya.

Prilly menyipitkan matanya, ia tak mengenal siapa laki-laki yang sedari tadi bersama Una.

"Ali, lo kenal dia?" bisik Prilly pada Ali.

"Kagak, anak ilang kali." jawab Ali ketus, ia masih sibuk menulis dibuku Prilly. Suasananya sudah berbeda, ia lebih nyaman jika berdua saja dengan Prilly. Eh(?)

"Anjir. Ekhem, Prill. Gue dulu pernah nembak lo. Masa lo lupa sih? Gue Alan," sergah Alan kesal, segitu mahalnya wajah yang ia punya sampai-sampai Prilly lupa akan wajahnya.

Prilly terdiam lalu kembali berpikir,

"Oh, iya iya. Maaf. Gue lupa." kata Prilly lembut. Ia melirik Ali yang tengah menulis di bukunya.

"Jangan nulis macam-macam." kata Prilly memperingati. Ali mengangguk patuh,

Ia hanya menulis namanya serta nama Prilly dikertas itu. Ia membuat gravity yang menurut Prilly cukup bagus untuk dilihat.

"Bagus, Li." cetus Prilly.

"Iyalah, tangan gue kan keturunan dewa."

"Cih, dewa pala lo gepeng."

Ali mendengus kesal,

"Entar malam, gue jemput jam tujuh. Jangan lupa ajak Raja." Prilly mengernyitkan dahi.

"Mau kemana?"

"Kuburan."

"Hah serius?" Ali mengangguk.

"Ngapain coba ke kuburan malem-malem?" tanya Prilly waspada.

"Mau coba jadi ghost hunter. Nangkapin pocong," Prilly memutar bola matanya malas.

"Kalo mau berburu pocong lo aja sono, jangan ajak gue." ketus Prilly sebal.

"Mau ke bioskop, sekalian makan."

"Hah? Serius?" Ali mengangguk mengiyakan.

Prilly sebenarnya malas untuk jalan apalagi bersama pria ini. Tapi jika ia menolak pasti ia tau jawaban yang akan dilontarkan Ali.

♦♦♦

"Ja, udah siap belum?" tanya Prilly seraya menyembulkan kepalanya di pintu kamar adiknya.

"Sudah, kak."

Prilly mengajak Raja turun bersama. Diruang tamu sudah ada Ali yang tengah memainkan ponselnya.

Malam ini, ia hanya memakai baju lengan panjang berwarna putih tak lupa sepatu kets putih dan kamera yang tergantung di lehernya.

"Lo bawa mobil atau motor?" tanya Prilly saat ia sudah berjalan ke depan pintu pagar rumah Prilly.

"Pake mobil. Kalau motor, Raja mau di taro dimana?" katanya dingin.

BAD BOY[FRIEND]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang