Dua orang dalam mobil hitam tersebut mengamati kegiatan yang terjadi di Masjid Al-Fatah. Wajah mereka tampak begitu geram. Apalagi yang wanita. Ia sampai meninju kaca mobil dengan cukup keras.
“ Huh, kurangajar banget. Jadi mereka bersenang-senang di sini?” makinya marah. Seorang pria yang berada di sampingnya menoleh, mengalihkan pandangannya dari teropong yang digunakannya untuk mengamati orang-orang di masjid tersebut.
“ Ya iyalah, Ros, kan ada yang baru married...” begitu mendapat pelototan tajam dari ‘Ros’, pria itu seolah menciut, takut.
“ Tapi yang lagi married itu cowok gue, goblok!” ‘Ros’ memukul kepala pria itu dengan keras, membuatnya mengaduh.
“ Ampun, maaf, maaf...”
‘Ros’ mendengus. “ Tapi gue nggak marah sama dia. Gue dendam sama yang itu, tuh!” ia menunjuk ke arah seorang pria yang memakai baju batik motif sida mukti dengan celana kain panjang warna hitam. Pria itu dengan cepat mengarahkan teropongnya ke objek yang ditunjuk ‘Ros’.
“ Aih, ganteng juga, bo’...” ujar pria itu genit sesaat setelah mengamati orang yang dimaksud oleh ‘Ros’. Wanita itu melengos melihat reaksi temannya.
“ Susah ya punya partner hombreng kayak lo,” keluhnya. Pria di sebelahnya itu tersenyum.
“ Duh, Rossa... ya nggak apa-apalah, ngecengin cowok ganteng. Siapa namanya? Dan kenapa lo dendam sama dia?”
“ Namanya Daniel Dirgantara,” Rossa menerawang. Mata hitamnya berkilat penuh kebencian. “ Dia anaknya Rafael Dirgantara, musuh bebuyutan bos besar kita. Gue dendam sama dia karena dia udah berhasil nangkep Radit. Coba kalo cowok gue kagak ketangkep, dia pasti udah nikah sama gue!” nada suara Rossa meninggi. Kekesalannya semakin memuncak. Ia menghantam dashboard mobil dengan kedua tangannya. Pria yang duduk di sampingnya itu jadi kaget.
“ Ampun, Ros, lo kalo marah nyeremin banget,” desisnya. Kemudian ia melanjutkan, “ oh... jadi itu toh sasaran kita? Kasian amat ya, ganteng-ganteng jadi sasaran...”
“ Keviiiinnn!” Rossa meraung marah. “ Objektif!”
“ O... oke, oke,” Kevin mengalah. Ia tak mau melihat kemarahan Rossa yang menyeramkan. “ By the way, kalo nggak salah dia punya adik, kan?” ia berusaha mengingat-ingat data yang diberikan bosnya kemarin.
Rossa mengangguk pelan. “ Punya. Adik cewek. Namanya Kiara Dirgantara.”
“ Jadi, kita mau nangkep dua-duanya, nih?” tanya Kevin.
“ Nggak tau. Sementara ini perintah bos cuma untuk nangkep si Daniel,” jawab Rossa. “ Tapi kita masih harus nyusun rencana buat nangkep tuh anak. Plus kita juga harus cari tau apa kebiasaannya, alamatnya, dan lain-lain.”
Kevin manggut-manggut. “ Oke, terus kita ngapain, nih?”
Rossa menyerahkan sebuah kamera DSLR kepada pria di sebelahnya itu, “ ambil beberapa foto Daniel. Cepetan, jangan sampe ketahuan.”
Kevin pun dengan lihainya mengambil foto Daniel dan Kiara secara cepat tanpa ketahuan. Ia tersenyum ketika keahlian memotretnya itu menghasilkan kualitas jepretan yang bagus.
“ Udah. Sekarang ngapain?” tanyanya kemudian.
Rossa tidak menjawab. Ia masih mengamati gerak-gerik Daniel. Barulah saat Gabriel, Bella, Kiara, Daniel, Tristan, Luis, Diandra, Callista, Karina, Alya, Ditya, Tante Diana, Oom Julian, Tante Renata, dan Oon Andreas bergerak menuju mobil masing-masing, ia mulai mengomando.
“ Watch out. Mereka mulai bergerak. Tuh, mobilnya Toyota Alphard warna hitam. Kita ikutin mereka.”
“ Siap,” Kevin mengacungkan jempolnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Two Worlds Apart
Romance-Sequel to 'Between Love and Crime'- Setelah sembilan bulan memendam rasa, akhirnya Diandra berhasil jadian dengan Daniel. Tetapi, ketika mereka sedang berkencan, saingan berat Diandra di kampus muncul dan menghancurkan semuanya. Kencan tersebut pun...